Memuat...
AST 2024

Untuk yang Sejauh Ini Telah Berusaha Namun Belum Ada Pencapaian…

Beberapa curhatan sampai ke telinga saya,

Katanya, sebaya mereka sudah menikah dan punya rumah. Sebaliknya, mereka masih terkurung aktivitas bertahun-tahun dan didera berbagai masalah.

Begini, semakin usia bertambah, semakin banyak tantangan yang kita konsumsi. Tuntutan hidup silih berganti menghampiri, hari demi hari.

Kita mulai menyadari bahwa kita harus menelan semua itu sendiri. Kenyataan pahit seringkali membuat jatuh dan tak lagi ingin berdiri.

Kita kuat! Kita bisa!. Tetapi bagaimana? Kita sudah setua ini dan belum dapat apa-apa.

Sumber Foto: Unsplash

Bukan Di Mana Memulai, Tetapi Di Mana Mengakhiri

Semakin kita melihat teman kita satu per satu meraih kesuksesan mereka, semakin kita berkecil hati saat kita menyadari belum bisa berguna.

Perlu kita ketahui, memulai kesuksesan dapat terjadi kapan saja jadi bukan masalah. Justru bagaimana akhir kesuksesan itulah yang paling menentukan jadi tetap berusahalah.

Kebijaksanaan Terdapat di Kehidupan yang Terlihat Biasa

Hati kita menjadi kecil saat melihat orang-orang di media sosial selalu mempertontonkan kesuksesan mereka, sepanjang waktu, sepanjang masa.

Berpalinglah, sebab orang yang benar-benar sukses pada akhirnya bosan dan memilih bersahaja sehingga terlihat seperti orang biasa.

Membiarkan Jiwa Anak Kecil dalam Diri Bermain

Standar masyarakat terkadang membuat jiwa kita begitu lelah dalam memenuhinya. Siang dan malam kita berusaha demi gengsi yang mungkin tak sanggup meraihnya.

Tidurlah, beristirahatlah, lakukanlah apa yang membuat kita bahagia. Ini bukan demi mereka, tapi demi diri kita. Kapan pun, diri kitalah yang setia menemani kita.

Menarik Diri dari Perdebatan Menumbuhkan Kedewasaan

Kebanyakan berargumen dan berbantah-bantahan terjadi dari mulut orang yang ingin terlihat cerdas. Koin receh memang selalu nyaring saat satu sama lain terhempas.

Mundurlah, biarkan mereka menang, mereka mungkin akan merendahkan kita dan kita tidak terima. Tetapi simpati orang lain akan lebih tertuju kepada kita.

Tidak Lagi Menjual Rasa Iba Demi Dipandang Orang

Pecundang adalah mereka yang selalu ingin mendapatkan rasa kasihan dari orang-orang.

Pemenang adalah mereka yang berhasil mendapatkan rasa kagum dari orang-orang.

Kala Menyelesaikan Tugas Lebih Membahagiakan Daripada Mengidamkan Sesuatu

Kita menginginkan menjadi orang terpandang lagi kaya raya. Tetapi kenyataan selalu menghujam kita setiap berada di titik terakhirnya.

Sukses itu jauh lebih sederhana. Menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya ternyata dapat membuat hati lebih bahagia dan selangkah maju lebih nyata.

Membandingkan Usaha, Bukan Hasil

Membanding-bandingkan diri sendiri adalah hal normal dan wajar. Namun bagaimana dalam melakukan perbandingan itulah yang menentukan kedewasaan.

Orang dewasa akan lebih membandingkan usaha karena begitulah hukum alamnya. Hasil yang tampak adalah hal yang relatif karena kita tidak pernah tahu bagaimana proses meraihnya.

Mengasingkan Diri Demi Meraih Kemerdekaan

Bersosialita sepanjang waktu pada akhirnya akan melelahkan. Tak peduli introvert, ekstrovert, seluruh manusia akan merasakan.

Diri kita memiliki hak untuk kita temani. Banyak yang diam-diam mengagumi bagaimana sebagian orang dapat meraih kebebasannya dengan menyendiri.

Pahlawan Sejati Tadinya Adalah Orang Normal

Ingin menjadi pahlawan atau penjahat, kita sendiri yang menentukan. Semuanya pernah memiliki masalah dan merasakan pahitnya kehidupan.

Pahlawan yang kita kenal, seluruhnya kompak memiliki sifat menolong sesama dan rela berkorban. Tak ada pahlawan yang hanya memikirkan diri sendiri seolah tanpa beban.

Di penghujung hari, kita menyadari bahwa tidak ada yang dapat kita andalkan selain diri kita sendiri.

Setiap orang punya skenario hidup masing-masing. Turutilah jalan takdir kita karena memang itulah yang terbaik.

Berdirilah, hiruplah udara segar, tontonlah kartun, bacalah buku fiksi, dan jangan pedulikan penilaian orang yang belum tentu berbahagia dengan hidupnya.

🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~
Berikan Tanggapan

Tulisan terinspirasi dari melodi ini. Bagaimana kekuatan melodi musik menggerakkan orang untuk berempati, tak peduli darimana sumbernya dan bagaimana instrumennya.

Anandastoon

Blog Pribadi dengan Sepenuh Hati

Untuk yang Sejauh Ini Telah Berusaha Namun Belum Ada Pencapaian…

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X

  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉