0

6 Juni 2025 Kenapa Saya Kok Suka Game Kekanak-kanakan Itu?

Sejujurnya, saya belum pernah mainin 90% dari game Nintendo yang suka saya bahas. Seperti yang udah saya jelaskan pada diari sebelumnya, saya menunggu mereka cuma buat panen inspirasi dan motivasi aja.

Kapan lagi saya ngeliat game balapan di atas awan dengan jalan berwarna dan dikelilingi benda-benda langit yang menawan dengan musik yang nyelekit di hati? Kenapa saya begitu tertarik dengan hal-hal seperti ini?

Karena, iya, saya bukan komposer musik, tetapi saya bisa menerjemahkan melodi menjadi sebuah desain.

Dan karena, iya, saya tidak jago desain, tetapi saya bisa menerjemahkan desain menjadi sesuatu yang lain.

Bagaimana pun saya sudah tua, kemampuan berfantasi dan berimajinasi saya sudah sangat berkurang, saya nggak mau akan berakhir seperti pepatah “banyak orang yang sudah mati di usia 25 namun baru dikuburkan pada usia 75”.

Kita mungkin boleh mengeluh sebagai budak korporat, kuli bangunan, kehidupan berat, dan romantisasi lainnya. Tapi plis, kemampuan berimajinasi itu adalah aset manusia yang nggak pernah bisa kita sadari.

Kehidupan kita menjadi lebih mudah karena hasil dari fantasi seseorang. Bukan hanya mempermudah aktivitas kita, namun imajinasi juga bisa jadi hiburan kita saat penat.

Dengan kemampuan berimajinasi itulah, kita tidak lagi mempertanyakan untuk apa kita hidup di dunia ini, karena tugas kita bukan untuk mempersoalkan hal itu, melainkan untuk menjadi manusia dengan level sebaik-baiknya.