Suatu hal yang cukup lumrah ditemui jika seorang manusia memiliki rasa takut kepada hantu. Hantu itu sendiri ‘hanya’ sebuah makhluk halus yang sebenarnya tidak dapat dilihat oleh mata, atau lebih tepatnya, makhluk halus adalah jin.
Jin dapat sewaktu-waktu memiliki kontak dengan manusia secara langsung, entah hanya berasal dari perasaan, sentuhan, suara-suara, bau, bahkan penampakan secara wujud. Kita semua juga sudah tahu bahwa manusia dan jin adalah sama-sama makhluk Allah yang diciptakan untuk beribadah kepadaNya. (QS. Adz Dzariyat: 56)
Pertanyaannya, mengapa kebanyakan kita takut hantu yang nyata-nyata itu adalah jin?
Banyak sekali orang yang berkata, “Takut itu hanya kepada Allah!” Tetapi baru melihat kecoak saja mereka terbirit-birit.
“Kan rasa takutnya berbeda!”
Nah, maka dari itu, kenali macam-macam rasa takut agar tidak menjadi orang yang merasa paling tahu.
Allah swt. memberikan macam-macam perasaan kepada makhlukNya, yang salah satunya adalah rasa takut. Dan rasa takut itu pun bermacam-macam. Bahkan rasa takut itu sendiri merupakan salah satu ujian yang Allah berikan kepada kita (Al-Baqarah: 155). Kamus Besar Bahasa Indonesia pun memberikan arti yang bermacam-macam bagi takut itu sendiri.
Yang paling terkenal, terutama dikalangan muslim, adalah Takut kepada Allah SWT.
Ini takut yang sudah tidak dapat dikompromikan lagi. Rasa takut ini memiliki keunikan dari macam-macam rasa takut lainnya. Karena rasa takut ini justru menjadikan seseorang yang dilanda rasa takut tersebut menjadi lebih dekat kepada yang ditakuti, sementara rasa takut yang lain justru menjauhi objeknya.
Kemudian, Takut secara naluri.
Takut kepada hantu masuk dalam kategori ini. Takut kepada ular, serangga, dan sejenisnya juga termasuk ke dalam kategori ini. Mungkin fobia juga dapat dikategorikan rasa takut yang dialami oleh naluri manusia.
Terakhir, Takut yang berarti khawatir.
Takut yang seperti ini yang sebaiknya dihindari. Takut jabatan hilang, harta lenyap, takut tidak naik kelas, takut bencana, dan selebihnya yang berkaitan dengan hal atau kejadian yang sebaiknya dihindari. Rasa takut ini dapat menyebabkan rasa lupa kepada Allah dan bahkan syirik. Al-Quran sendiri sudah menjawab bahwa orang yang mengikuti petunjuk Allah tidak akan merasa takut dan tidak akan bersedih hati.
Selanjutnya saya akan melanjutkan ke bagian yang lebih spesifik.
Lalu mengapa takut kepada hantu harus terjadi? Setiap orang paham bahwa jika ada orang takut kecoa alasannya karena makhluk tersebut jorok dan membuat orang jijik. Begitu pula jika ada orang yang takut kepada ular adalah karena ular tersebut memiliki bisa yang mematikan sehingga lebih baik dihindari.
Lalu apa yang menyebabkan orang takut hantu? Berikut saya rangkumkan:
Ini sudah jelas. Kalian pun tahu hal tersebut. Jangankan hantu, orang tua kalian saja ketika mereka marah maka beberapa dari kalian memilih tidak melihat wajah mereka karena tentu saja, rasa takut kalian akannya.
Hantu ditakuti karena memiliki bentuk yang mengerikan. Percaya dengan saya, jika hantu memiliki wajah seperti Agnes Monica pasti kalian justru akan meminta tanda tangan. Tetapi sayang, hantu yang ada, kebanyakan sudah wajahnya tidak enak dilihat, tubuhnya kadang tidak lengkap pula. Sudah lebih dari cukup untuk membuat seseorang pipis di celana.
Kaget dan takut sebenarnya berbeda tipis karena targetnya di sini adalah sama-sama hormon adrenalin. Bedanya, kaget hanya terjadi sesaat. Seandainya hantu-hantu tersebut mengetuk pintu terlebih dahulu, mengucapkan salam, dan meminta izin sebelum memunculkan diri kepada kalian, saya jamin rasa takut kalian tidak sebanyak pada hantu yang munculnya secara mendadak.
Gerak secara abnormal yang dilakukan pera hantu melengkapi rasa takut kalian secara total. Jangankan hantu, kalian suruh teman kalian untuk bergerak secara tidak normal dan dengan sangat cepat menghampiri kalian saja setidaknya terbetik sedikit rasa takut di dada kalian.
Melihat hantu yang muncul tiba-tiba dan berbentuk menyeramkan saja sudah cukup untuk membuat takut, apalagi jika ditambah dengan melakukan gerakan-gerakan tidak normal dan bergerak secara sangat cepat serta berpindah-pindah. Naluri kalian akan diacak-acak dengan peristiwa itu.
Setiap rasa takut yang berhubungan dengan naluri alami manusia memiliki penangkal. Buktinya banyak dari mereka yang telah berhasil menaklukkan rasa takut tersebut. Memang perlu latihan yang tidak sebentar dan menantang (baca:uji nyali) untuk menyingkirkan rasa takut kepada sesuatu tersebut. Karena orang yang sudah menaklukkan rasa takut dia sendiri dan juga rasa takut orang lain sudah dapat menjadi seorang pawang. Begitu juga dengan hantu.
Namun adakalanya kita lebih baik memperhatikan efisiensi waktu daripada sibuk menaklukkan rasa takut, seperti kata pepatah,
Daripada kau menghabiskan waktumu untuk menaklukkan rasa takutmu kepada ular, lebih baik jauhi saja ularnya.
-Anonim
—<(Wallaahu A’lam Bishshawaab)>—