semua riddle oleh : anandastoon
Naik Bus Transjakarta Malam
Aku berjalan tergopoh-gopoh ke sebuah halte busway karena malam ini aku pulang sangat larut. Untunglah bus Transjakarta malam ini 24 jam, aku tidak begitu khawatir. Namun tetap saja aku aku harus cepat mengingat aku seorang karyawati.
Akhirnya dengan menunggu sedikit lama di halte, aku mendapatkan busnya. Di dalamnya tidak terlalu ramai sehingga aku dapat duduk di tempat khusus wanita.
Di halte berikutnya, ada sekitar 3 orang penumpang pria masuk. Namun pria yang masuk paling belakang justru duduk di sampingku.
βMas, maaf ini khusus wanita.β Aku menegurnya.
Dia tidak mempedulikan aku. Aku yang akhirnya kesal setelah berkali-kali teguranku yang pelan ini tak digubris akhirnya aku agak mengeraskan suaraku.
βMas, ini ruangan khusus wanita! Mohon pindah kebelakang!!!β
Jelas kemarahanku mengundang perhatian dari para penumpang di depanku dan petugas pintu, namun mereka tidak berbuat apa-apa. Dasar hari ini orang-orang sudah tidak peduli. Di halte berikutnya aku memilih keluar dari bus dan menunggu bus di belakangnya lagi.
Kanan atau Kiri
Aku memacu mobilku dengan agak cepat karena hari sudah malam. Pasti karena terlalu asyik berlibur di Puncak. Menuruni pegunungan dengan jalanan berliku berhasil menambah kelelahanku pada malam itu.
Tiba-tiba aku dikejutkan seseorang dari sisi jalan yang memintaku berhenti. Pakaiannya banyak lubang dan wajahnya seperti habis dipukul sesuatu yang sangat keras.
Aku pikir dia akan ikut menumpang, namun hanya bertanya kepadaku, βKanan atau Kiri?β
Aku kesal dan sedikit membentak ia, βDasar sialan! Tentu saja ke kanan!β
Aku langsung tancap gas dan berbelok ke kanan menjauhi orang aneh tersebut, sepertinya memang lebam besar di mukanya disebabkan karena mendapat pukulan dari orang-orang yang dikerjainya malam-malam begini.
Namun sepertinya ada yang beda dengan jalan yang ku ambil. Jalannya semakin menurun tajam, kemudian aku merasa wajahku dipukul oleh sesuatu yang keras.
Teman Sejatiku
Aku mengalami tabrak lari siang itu di luar kota. Hingga ketika aku tersadar sudah berada di rumah sakit dan tak dapat melakukan apa-apa karena masih lemas dan terasa sakit.
Sorenya, seorang teman baikku menjengukku di rumah sakit bertanya bagaimana keadaanku disertai ucapan simpatisnya.
Saya terharu, dia adalah orang pertama dan rela datang jauh-jauh ke sini demi menjengukku. Benar-benar teman sejati.
Kayaknya yg kanan atau kiri itu dia cuma mau beritahu kalau akan ada sesuatu yg terjadi
Hai Kiky,
Sayangnya, masih belum tepat hehe… Bisa dicoba lagi.
Terima kasih.
Tentang kasus ke 3 yang teman sejati. Yang menabrak si “aku” Adalah teman baik ku. Dibuktikan dari saat si “aku” Tabrak lari dan masuk rumah sakit teman sejatiku langsung mengunjungi ku padahal si “aku” Atau pun pihak ke dokteran disana belum mengatakan lokasi rumah sakit ataupun tepat dimana “aku” Berada. Bagaimana si teman sejatiku bisa tau aku ada dimana ?
Hmm nomor 1 mungkin mereka dalam hati bilang bilang: “orang gila, ngomong sendiri loe! Ngomong sama siapa loe”
Nomor 2 die langsung jawab kanan, kok aneh ya, bisa langsung jawab kanan π€
No.1: Iya bener. Padahal mungkin penumpang lelaki di ruangan khusus wanita cuma dia aja yang liat.
No.2: Tet tot, bukan.
No.3: (Dijawab oleh Nathaniel) Mungkin karena terlalu gampang ya…
Btw tengkyu bang Alvan sudah coba-coba tebak riddle yang bahkan saya nggak tahu kalo saya pernah buat riddle horor hahah. Boleh dibaca Kripikpasta horor dan Short Urban Legend original saya di sini hehe… π