Ini adalah artikel saya seri pembahasan masalah sosial yang saya tidak bahas sepanjang artikel-artikel pandangan sosial saya yang biasanya.
So, I’ll keep this short and sweet.
Akhir-akhir ini saya mendapatkan berita mengenai sebuah bahaya akan sebuah konten di WhatsApp. Sebelumnya, layanan chat tersebut memasang fitur baru berupa gambar bergerak berformat GIF yang bersumber dari imgur untuk membuat chatting menjadi lebih hidup.
Kemudian seseorang menemukan celah berbahaya pada konten tersebut yaitu jika kita mengetik ‘sex’ pada kolom pencarian .gif di WhatsApp, maka akan muncul sejumlah konten-konten dewasa yang dikhawatirkan anak-anak akan dapat mengakses konten ini dengan mudah.
Baik, ini menarik, menarik untuk dikupas tuntas.
Semua damai hingga negara api menyerang. You know, selama ini yang kita pikirkan mengenai WhatsApp adalah chatting, tidak lebih. Saya bahkan jarang memakai konten .gif tersebut karena masih belum memerlukan fitur tersebut, apalagi terpikir untuk mencari gambar dengan kata kunci yang nyeleneh.
Siapa biang keladi yang menyebarkan berita tersebut pertama kali? Who the hell anak-anak yang terpikirkan kata kunci yang berhubungan dengan kegiatan orang dewasa?! Yang membuat dan menyebarkan berita itu semuanya sama saja, akhirnya anak-anak jadi mengetahui kata kunci tersebut.
And you know, kata kunci ‘sex’ tersebut jauh lebih berbahaya dibandingkan konten GIF WhatsApp, karena sekalipun konten GIF WhatsApp diblokir, kata kunci tersebut masih dapat diakses di Google Images dan Search Engine lain. Don’t you think?!!
~AST2017