Cerita Dari: Riko
Halo salam kenal namaku Riko…
Aku seorang mahasiswa perguruan tinggi di Pekanbaru, Riau.
Aku punya kisah yang mungkin mengerikan pada saat aku mengalaminya kira-kira 1 bulan yang lalu.
Cerita ini bermula ketika kampusku mengadakan acara ordik mahasiswa baru, kebetulan pada saat itu saya ditunjuk sebagai pemimpin kelompok, acara ordik yang kami lakukan itu bertempat di Ngarai Sianok bertepat di kota Bukit tinggi, kami berangkat ke Bukit Tinggi pada waktu itu pada hari Selasa, memang pada waktu itu orang tua saya melarang saya pergi karena pada hari itu konon kata orang-orang, hari Selasa tidak baik untuk pergi jalan jauh, namun saya tidak menghiraukannya karna saya takut malu ama temen2.
Di perjalanan memang tidak ada yang ganjil, setalah kami sampai di Ngarai Sianok pada pagi harinya, kami menjalankan acara yang telah kami susun dikampus untuk mahasiswa baru.
Keanehan mulai tampak pada malam harinya, ketika kami mengadakan acara malam itu banyak nyamuk yang mengangu dan bunyi gonggongan anjing, namun kami semua tidak menghiraukan tanda-tanda itu.
Pada pukul 12 malam baru disini terjadinya tragedi yang menakutkan, ketika kami membariskan mahasiswa baru, satu persatu mahasiswa baru itu kerasukan, dalam hitungan beberapa menit begitu banyak yang kerasukan. Sangking paniknya saya menyuruh mahasiswa baru masuk tenda sambil membaca Al-Quran, beberapa orang panitia menolong korban yang kerasukan, pada waktu itu korban kerasukan ketawa seperti kuntilanak, ada yang mengamuk, ada yang memangil ibu, ada yang seperti orang ayan, ada yang menengok kesana kemari dengan membesarkan matanya. Malam itu saya disuruh dosen mengambil lampu badai yang terletak jauh dari perkemahan, maklum panitia yang lainnya banyak kerasukan, di perjalanan mengambil lampu itu bayangan hitam menabrak tubuh saya, seolah-olah ia ingin masuk ketubuh saya, untung saya membaca ayat suci Al-Quran, bayangan hitam itu tidak bisa masuk ketubuh saya.
Kebetukan kami membawa salah seorang satpam kampus yang bernama om Bajak yang memiliki ilmu Reog Macan, ia waktu itu seolah-olah bertingkah seperti macan, ia mengusir roh yang masuk kedalam tubuh mahasiswa dan menjaga perkemahan kami dari makluk halus yang akan menganggu kami sampai subuh tiba. dan subuhnya kami langsung menutup tenda, kami semua pergi dari tempat agker itu sebelum tengah hari, agar tidak ada lagi yang kerasukan, dan kami pulang ke Pekanbaru dengan perasaan yang sedih.