Jakarta, sebuah ibu kota yang sepertinya selalu susah untuk rileks setiap harinya, terutama hari kerja. Perputaran uang, perputaran media, perputaran aktivitas, semuanya memadari penjuru ibukota. Terlebih jika memang hari tersebut memang sedang hari kerja, maka setiap keringat yang menetes semakin mengidentifikasi denyut nadi ibukota.
Asap knalpot dan bangunan telah membuat ibukota harus selalu menyiapkan pasokan udara bersih yang layak, yang di mana kebanyakan berasal dari tumbuhan hijau yang kian ditebang demi melancarkan nafsu agresifnya pembangunan, dengan penanaman kembali yang tidak melulu sebanding dengan yang sebelumnya.
Jakarta sebenarnya masih hijau di beberapa tempat dan perumahan, terlebih di daerah Jakarta Selatan.
Tapi you know? Banyak nama daerah di Jakarta yang berasal dari nama tumbuhan atau pohon. Maksud nama daerah di sini bukan nama jalan seperti Jl. Apel, dst… namun memang sudah benar-benar jadi nama kelurahan, atau bahkan kecamatan. Mungkin sebagian kita tahu ada pohon Menteng dan Gandaria, tapi apakah kita tahu selebihnya?
Maka dari itu saya membuatkan daftar 10 nama daerah di Jakarta yang berasal dari nama pohon.
Menteng, kepundung, atau (ke)mundung (terutama Baccaurea racemosa (Reinw.) Muell. Arg.; juga B. javanica dan B. dulcis) adalah pohon penghasil buah dengan nama sama yang dapat dimakan.
Sekilas buah menteng mirip dengan buah duku namun tajuk pohonnya berbeda. Rasa buahnya biasanya masam (kecut) meskipun ada pula yang manis. (Wikipedia)
Gandaria (Bouea macrophylla Griffith) atau nama lokal lainnya jatake adalah tanaman yang berasal dari kepulauan Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis, dan banyak dibudidayakan di Sumatera dan Thailand.
Gandaria dimanfaatkan buah, daun, dan batangnya. Buah gandaria berwarna hijau saat masih muda, dan sering dikonsumsi sebagai rujak atau campuran sambal gandaria. Buah gandaria yang matang berwarna kuning, memiliki rasa kecut-manis dan dapat dimakan langsung. Daunnya digunakan sebagai lalap. Batang gandaria dapat digunakan sebagai papan. Gandaria adalah flora identitas Jawa Barat. (Wikipedia)
Pohon kedoya (Dysoxylum gaudichaudianum) atau ivory mahagony diduga berasal dari Australia. Konon, dahulu kala tanaman ini banyak terdapat di kawasan Jakarta Barat. Namun seiring perkembangan kota dan pertambahan penduduk, pohon kedoya semakin langka bahkan nyaris sulit ditemukan. (Alamendah)
Johar atau juar adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang termasuk suku Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan).
Pohon yang sering ditanam sebagai peneduh tepi jalan ini dikenal pula dengan nama-nama yang mirip, seperti juwar (Btw., Jw., Sd.), atau johor (Mly.). Di Jawa sering juga disebut jati wesi. Di Sumatra, pohon ini dinamai pula bujuk atau dulang.
Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini disebut dengan beberapa nama seperti black-wood cassia, Bombay blackwood, kassod tree, Siamese senna dan lain-lain. Nama ilmiahnya, siamea, merujuk pada tanah asalnya, yakni Siam atau Thailand. (Wikipedia)
Bintaro (Cerbera manghas) adalah tumbuhan pantai atau paya berupa pohon dengan ketinggian dapat mencapai 12m. Dikenal di Pasifik dengan nama leva (Samoa), toto (Tonga), serta vasa (Fiji).
Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau tua, yang tersusun berselingan. Bunganya harum dengan mahkota berdiameter 3-5cm berbentuk terompet dengan pangkal merah muda. Benang sari berjumlah lima dan posisi bakal buah tinggi. Buah berbentuk telur, panjang 5-10cm, dan berwarna merah cerah jika masak.
Penyebarannya secara alami di daerah tropis Indo Pasifik, dari Seychelles hingga Polinesia Perancis. Bintaro sering kali merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove. Di Indonesia bintaro sekarang digunakan sebagai tumbuhan penghijauan daerah pantai serta peneduh kota.
Paku laut adalah sejenis paku-pakuan berukuran besar, yang biasa tumbuh di tanah di bawah naungan hutan bakau atau lahan basah lainnya. Paku atau pakis ini juga dikenal dengan banyak nama lain seperti paku larat, papah, piai (Mal.: piai raya), paku hata diuk (Sd.), warakas, krakas, kakakeok (Jw.), rewayang (Hal.) dan lain-lain. Nama-namanya dalam bahasa Inggris di antaranya golden leather fern, swamp fern, dan mangrove fern.
Siwalan/Serdang (juga dikenal dengan nama pohon lontar atau tal) adalah sejenis palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di banyak daerah, pohon ini juga dikenal dengan nama-nama yang mirip seperti lonta (Min.), ental (Sd., Jw., Bal.), taal (Md.), dun tal (Sas.), jun tal (Sumbawa), tala (Sulsel), lontara (Toraja), lontoir (Ambon). Juga manggita, manggitu (Sumba) dan tua (Timor). (Wikipedia)
Bungur (Lagerstroemia, /ΛleΙͺΙ‘ΙrΛstriΛmiΙ/) adalah sejenis tumbuhan berwujud pohon atau perdu yang dikenal sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan. Bunganya berwarna merah jambu, bila mekar bersama-sama akan tampak indah. Perbanyakan anakannya berasal dari biji yang keluar setelah proses pembungaan selesai. Bijinya berbentuk bulat berwarna coklat sebesar kelereng. (Wikipedia)
Kerenda/Krendang/Renda, nama ilmiahnya Carissa carandas, termasuk suku Apocynaceae, yaitu tumbuh-tumbuhan dengan ciri khas bergetah putih. Pohon kerenda berasal dari India, sekarang tersebar luas di hampir seluruh wilayah Asia tropis.
Pohon kerenda tampak sangat cantik bila sedang berbuah lebat. Daunnya yang bundar lonjong kecil-kecil berwarna hijau pekat tampak sangat indah berhiaskan buah-buahnya yang berwarna merah muda, shocking pink sampai merah tua kehitaman. Apa lagi ditambah dengan bunganya yang berwarna putih kecil-kecil. Tampak seperti pohon hiasan yang sangat cantik. (Ernawati Sinaga)
Ranti atau leunca (Solanum nigrum L.) adalah tumbuhan anggota suku terung-terungan (Solanaceae) yang buahnya dikenal sebagai sayuran dan juga menjadi bahan pengobatan. Tumbuhan ini berasal dari Asia Barat dan telah menyebar ke seluruh penjuru dunia karena mampu hidup dalam kondisi tertekan. Dalam bahasa Inggris ia paling banyak dikenal sebagai (European) black nightshade. (Wikipedia)
Sayang sekali, beberapa dari mereka kini sudah langka. Ayo, para warga, teruslah mencari bibit-bibit pohon tersebut dan jangan sampai daerah kalian yang memang berasal dari nama pohon yang kini sudah langka, pohonnya hanya akan menjadi kenangan.