Cerita Dari: ?
Semua cerita yang saya tulis merupakan kisah nyata yang saya alami.
Saya tidak tahu hampir 14 tahun belakangan ini saya banyak mengalami kisah kisah yang tidak masuk akal tapi saya berusaha mengambil hikmahnya dari semau kejadian itu karena sebagai orang beragama saya mempercayai adanya dunia lain selain dunia nyata.
Ini cerita bermula waktu aku baru saja menahirkan anak perempuan pertamaku.
Waktu itu aku dan suamiku tinggal di medan karena pekerjaan, kami tinggal didaerah agak kedalam dari kota, namanya Desa tebing tinggi, Medan SUMUT.
Aku ditemani oleh 2 orang anak remaja berumur 19 tahun dan 16 tahun yang mana masih famillyku juga mereka kuijinkan tinggal bersamaku karena terkadang suamiku harus ke Riau atau Pekan Baru untuk urusan kerjanya selama sebulan.Pada saat kehamilanku menjelang bulannya aku menelpon ibuku untuk datang ke Medan menemaniku melahirkan anakku dan seminggu kemudian ibu datang.Pada akhirnya aku melahirkan seorang bayi mungil, aku sangat berbahagia sekali walaupun sedih karena suamiku tak bisa pulang untuk menemaniku, tapi aku tidak khawatir karena ibu bersamaku.
Ibu merawatku dengan penuh kasih sayang, seperti sore itu pukul 5 sore ibu menyuruhku untuk segera mandi sebelum malam tiba dan menjelang magrib, aku, ibu dan 2 keponakanku itu berkumpul di ruangan tengah menonton TV dan menjelang pukul 8:30 malam kedua keponakanku mulai mengatuk lalu mereka tertidur di lantai.
Kudengar anakku menangis lalu aku memberinya ASI sampai dia tertidur kembali, tanpa terasa jam menunjukan pukul 10 malam dan aku merasakan lapar, entah kenapa aku lapar padahal sudah makan malam. Waktu makan aku duduk di lantai dan ibu menemani bayiku di kamar, kupikir ada dua keponakanku tertidur diruangan tengah jadi aku memutuskan duduk sambil makan di ruangan tsb, sedang asiknya kunikmati makananku tanpa sengaja aku menoleh ke pintu dapur yang pintunya tak tertutup rapat kemudian aku melihat sepasang kaki besar berbulu seperti kaki kingkong yang ada di Film…
“Astaghfirullah……….”, aku menyebut asma ALLAH.
Kemudian kubanting piring ditanganku itu dan berlari kekamar mendekati ibuku.
Ibuku heran melihatku ketakutan lalu tanpa banyak bicara ibu mengusap wajahku sambil membaca ayat2 suci alquran diberinya aku air minum yang memang sengaja disediakan ibuku untukku malam nanti.