Amnesia

urban legend by : anandastoon

Amnesia

Istriku tiba-tiba jadi lupa ingatan. Aku tidak tahu, aku sendiri bahkan tidak ingat kapan dan mengapa dia menjadi lupa ingatan. Dia hanya kenal siapa dirinya, namun tidak ingat sisanya, termasuk namaku, dan nama anak-anakku. Bahkan dia sendiri sering lupa di mana ia menaruh barang-barangnya.

Aku mengantarnya ke dokter karena khawatir ia mengalami cedera otak sewaktu aku sedang bekerja. Namun dokter tidak berkata apa-apa tentangnya. Aku bahkan melihat hasil CT Scannya saja tidak memiliki masalah apa pun di bagian mana pun di otaknya. Aku… hanya tidak mengerti.

Ia masih fasih berbicara, ia masih sangat sayang kepadaku dan kedua anakku. Istriku tidak terlihat seperti orang idiot meskipun ingatannya telah hilang. Aku hanya perlu mengajarinya secara perlahan-lahan tentang semuanya. Aku ingin beritahu saudaranya mengenai masalah ini namun aku tidak tahu di mana saudaranya tinggal, sedangkan kedua orang tuanya sudah meninggal beberapa tahun lalu.

Tapi tidak masalah, aku tidak menemukan keanehan lain dari istriku. Aku bisa tenang bekerja dan melakukan aktivitasku seperti biasanya. Bahkan suatu malam aku melihat anakku sedang memberitahu banyak hal tentang semua kehidupan yang pernah ia jalani. Aku tersenyum, semoga ini hanya berlangsung sebentar.

Aku terkadang berpikir apa baiknya aku mengajak keluargaku jalan-jalan setelah aku terlalu fokus dengan pekerjaanku. Makanya mereka bahagia ketika minggu itu aku mengajaknya ke daerah dataran tinggi.

Tinggal ban serep yang belum ada di mobilku. Aku ingat aku masih punya satu di basement. Sementara mereka bersiap-siap, aku turun ke basement.

Basement ini bau. Oh iya, semenjak istriku tidak pernah membersihkan tempat ini lagi. Baiklah, tidak masalah. Aku hanya perlu mengambil ban serepnya di kolong sebuah lemari dan keluar dari ruangan beraroma busuk ini. Bangkai tikus, pikirku.

Saat aku mengambil ban, aku seperti menemukan sesuatu dari kolong. Senter ponsel kunyalakan, kuarahkan kepada sesuatu itu.

Sebuah tangan.

Apa ini? Tanpa pikir panjang aku menarik tangan itu ke luar kolong lemari. Tetapi kemudian aku teriak.

Aku tidak percaya, itu adalah mayat istriku. Entah mengapa saat itu pula aku teringat bahwa dia punya saudara yang kembar identik.

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Kripikpasta 34 : Mampir Ke Rumah Teman

    Berikutnya
    Tak Lagi Sendiri: Bogor Tapos, Curug Cipeuteuy


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas
    Pakai tema horor