Sebelumnya, saya hanya ingin memastikan jika artikel ini bukan clickbait karena judulnya yang seperti itu hehe… saya usahakan.
Sedari duduk dari sekolah dasar, kita memang sudah berkenalan dengan ragam bahasan Ilmu Pengetahuan Alam dengan salah satu topik seputar air ini. Saya ingat betul waktu itu, kelas satu SD saat ujian caturwulan ke… saya lupa, lagi, saya benar-benar masih merasakan zaman-zaman caturwulan lho. Yaampun tua banget dirikuh.
Intinya, ada di salah satu soal ujian tersebut terdapat gambar seorang ibu sedang mencuci pakaian di sungai disertai dengan keterangan soal, “manfaat air bagi kehidupan kita seperti gambar di samping adalah…” kemudian beberapa pilihan ganda ditebar di bawahnya. Saya yakin waktu itu saya tidak memilih jawaban “menyiram tanaman” hehe.
Oke, sumpah nggak lucu lawakannya. Tapi memang apa saja manfaat dari air yang saya dengan pedenya langsung membuat pernyataan “jarang diketahui” itu? Kita tahu mungkin manfaat air dari yang kita ketahui adalah untuk minum, mandi, mencuci, dst. Atau yang lebih ilmiah lagi, air membantu melancarkan metabolisme tubuh, bla bla bla.
Tapi saya sedang tidak ingin membahas itu karena pastinya artikel ini akan menjadi benar-benar clickbait.
Baiklah, langsung!
Terkadang saya penasaran bagaimana para seniman-seniman zaman dulu memiliki karya yang sulit untuk dilupakan. Entah mulai dari karya literatur, desain, musik, hingga permainan. Setelah saya benar-benar teliti untuk menikmati salah satu karya tersebut dan membandingkannya dengan pemandangan alam, ternyata ada kecocokan.
Air adalah salah satu komponen yang ada di alam. Berapa banyak karya yang secara langsung atau tidak langsung memiliki komponen air di dalamnya? Seperti, ketika kita mendengarkan sebuah lagu, seakan kita berada di pantai yang berhiaskan deru-deru ombak. Atau ketika kita sedang membaca puisi seseorang, kita seakan sedang menikmati air terjun di hadapan kita.
Namun bagaimana pun, air menjadi salah satu destinasi favorit untuk rekreasi, mulai dari danau, pantai, sungai, hingga air terjun. Suara air mengalir pun dapat membantu menenangkan pikiran sehingga mudah mendapatkan ide-ide cemerlang untuk diimplementasikan di atas kertas kerja.
Mood itu mahal, seperti yang telah saya tulis di sebuah artikel saya sebelumnya. Bayangkan, sebuah mood yang rusak dapat mempengaruhi aktivitas seseorang pada hari itu.
Seorang seniman mungkin gagal menciptakan karya terbaiknya, seorang customer service mungkin tidak dapat melayani pelanggan dengan baik, seorang programmer mungkin sulit mendapatkan algoritma untuk kodingannya.
Apa pun profesinya, setiap orang berlomba-lomba memelihara mood mereka dengan cara apa pun untuk membuat hari-hari mereka dapat bekerja maksimal pada hari itu. Sebab kita seharusnya tahu, memperbaiki mood yang telah rusak sangat-sangat tidak mudah. Bahkan menonton acara komika belum tentu membuat mood lebih baik.
Namun sebenarnya banyak cara untuk membuat mood seseorang menjadi lebih baik. Benar, salah satunya dengan air.
Inilah mengapa mandi di pagi hari selain untuk membuat tubuh lebih bersih, segar, dan wangi, kontak dengan air dengan suhu yang tepat dapat membuat seseorang menjadi lebih berbahagia bahkan memilih berlama-lama di kamar mandi.
Namun tentu saja, dengan syarat mandinya tidak buang-buang air dan waktu dong hehe…
Stres dapat muncul dari banyaknya tekanan saat melakukan rutinitas sehari-hari. Beberapa orang yang tidak tahan memilih untuk beristirahat sejenak untuk memulihkan kondisinya.
Air, sekali lagi, dapat membantu memulihkan stres dan mengendurkan saraf yang kaku. Bahkan beberapa orang menyebutnya sebagai ‘terapi air’. Banyak aplikasi-aplikasi yang menggunakan suara-suara air mengalir atau deburan ombak untuk membuat orang lebih rileks bahkan dipercaya untuk membantu seseorang agar cepat tertidur.
Di suatu hari di mana hujan turun rintik-rintik di balik jendela kantor, dapat mengalihkan sementara seseorang dari tekanan pikiran bertumpuk dan mencoba memandang titik-titik air yang berlomba-lomba menuruni jendela. Ditambah lagi, bau tanah setelah hujan dapat membuat seseorang menjadi lebih rileks dengan tidak terduga.
Di tingkat yang lebih ekstrem, air dapat menjadi salah satu sarana yang penting sebagai perantara untuk merenung dan introspeksi diri. Beberapa orang rutin mengunjungi danau yang tenang dan duduk sendirian di tepinya hanya untuk diam dan berpikir akan segala sesuatu.
Mengingat air memiliki sangat banyak manfaat yang tidak terduga, mengapa tidak menjadikan air sebagai salah satu objek bisnis? Saya tidak akan berbicara tentang perusahaan air minum atau peracik minuman.
Namun bagaimana jika sebagai pengelola wisata atau berinvestasi di dalamnya? Atau membuat aplikasi yang bertema air? Atau pengajar senam/olahraga air?
Setiap pekerjaan sepertinya bisa memiliki tema dengan air, baik langsung atau tidak langsung, menggerakkan roda ekonomi satu sama lain. Dari mulai arsitek, para pembudidaya, hingga para penikmat teknologi sekali pun seperti misalnya membuat alat anti air atau alat pengukur yang berhubungan dengan air.
Intinya, setiap orang memiliki kesempatan untuk ‘bekerja di air’.
Air dapat menjadi sarana pula untuk berbagi seperti memberi minum mereka yang kehausan, atau hanya sekedar memberikan minuman kepada relasi kita agar mereka berbahagia dan terjalin ikatan yang erat, bahkan kita hingga dapat berpartisipasi dalam proyek penggalian sumber air di pelosok yang minim akses air.
Dan terkadang ada beberapa orang yang sedang hampa, berusaha untuk mengingat Tuhannya agar lebih dekat dengan mengunjungi tempat wisata yang memiliki ketinggian atau memiliki air atau bahkan di dalam gua dapat membantunya mengagumi ciptaan-ciptaanNya dengan harapan ia akan lebih bersemangat beribadah kepada Sang Pencipta.
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah menciptakan air…