Bagaimana Ide Dapat Muncul

Pernah melihat orang yang mengeluh bahwa idenya stuck? Atau saya yakin kita pernah mengalami saat masa-masa buntu alias sulit atau tidak mendapatkan ide sama sekali. Terkadang begitu gigihnya kita mencari ide sampai mengejan seperti saat kita buang air besar, namun alih-alih ide yang keluar, justru sakit kepala yang didapat.

Wahai ide kemarilah, besok nih deadlinenya!

Padahal sebenarnya semakin kita memaksakan diri mencari ide, semakin sulit ide tersebut mampir. Mungkin karena semua sel otak kita dipaksa bekerja hingga tidak ada lagi sel kosong yang dapat menangkap ide dan menyerapnya? Atau jika otak kita dipaksa bekerja, maka daya pikir menjadi terbatas dan tidak leluasa mencari udara di luar kepala?

Saya tidak tahu, saya bukan ahli biologi. Namun semoga saja prasangka saya tersebut benar.

Saya pun pernah kehabisan ide, lalu apa yang biasanya saya lakukan?


Mencari saat tenang

Kalian tahu, jika semakin tenang suasana, maka otak akan dapat beristirahat sejenak. Di sinilah otak akan mendapatkan kondisi idle atau menganggur yang membuatnya mudah menangkap sesuatu yang dapat dijadikan sebagai runutan.

Inilah mungkin alasan mengapa ide sering muncul di kamar mandi, di toilet, di malam hari, atau di tempat ibadah (saya sering mendapatkan ide di masjid setiap selesai shalat).


Mencari dengan stimulus

Dinamakan sebuah inspirasi karena memang sebuah inspirasi dapat membuat kita cepat terpikir sebuah ide dari hal yang menginspirasi tersebut. Misalnya, ketika kita mencari ide tentang cerita horor, mendengarkan musik horor atau menelusuri foto-foto tempat gelap atau tempat yang sudah diabaikan dapat merangsang ide cerita lebih cepat.

Tidak hanya musik dan gambar, berolahraga dan banyak bergerak juga dapat menyegarkan otak lebih cepat. Tidak heran biasanya orang-0rang akan mengambil kesempatan berekreasi untuk mendulang banyak ide selain dari sebatas menyegarkan pikiran.


Mencari dukungan atmosfer

Malam yang tenang, atau pagi yang sejuk, atau di dalam stasiun kereta yang sepi, biasanya keadaan itu akan mendapatkan memori sendiri dalam pikiran kita. Dahulu kita sering melihat para seniman berjalan-jalan sejenak di taman pada malam hari diterangi lampu jalan dan suara-suara malam yang romantis demi membuat sebuah masterpiece mereka masing-masing.

Dan itu berhasil. Banyak sekali yang berhasil.

Pencari ide yang baik dapat melihat dengan detail segala sesuatu di sekelilingnya, menangkap setiap atmosfer yang jarang disadari oleh orang lain.

Lihat mengapa zaman dulu banyak sekali karya-karya yang hingga saat ini sulit dilupakan dan tetap dikenang? Benar, mereka belum terlalu menikmati teknologi, jadi alih-alih mereka melulu membuka Google atau Pinterest, mereka yang terjun langsung ke dalam atmosfer tersebut agar mereka dapat merasakan sendiri suasana tersebut.

Saya tidak bilang mencari inspirasi di internet itu buruk, namun sebagian besar yang dimaksud inspirasi di sini justru adalah tiru-meniru. Hasil bagus, tetapi kosong.


Mencari dengan tidak mencari

Mencari dengan tidak mencari? Quite paradox huh? Namun memang demikianlah adanya. Terkhusus untuk seseorang yang memang dikejar deadline yang mencekik, di mana kalian harus mendapatkan ide dalam sekejap. Padahal kita tahu, mendapat ide itu tidak semudah mengucapkan mantra sulap.

Mengapa kita tidak menggeser dari meja kerja dan membuka gadget yang lain? Hindari setiap media sosial dan aplikasi telekomunikasi karena tujuan kita adalah mencari ide di saat yang genting, bukan mengobrol dengan orang lain yang membuat kita semakin teralihkan.

Dan lebih baik agar tidak mencari dengan kata kunci “ide”, kecuali diikuti dengan apa yang kita ingin cari akannya inspirasi.


Mencari dengan mengalihkan perhatian

Saat kita stuck, bergeserlah dari meja kerja. Pandanglah langit, ambillah beberapa makanan ringan, dan satu gelas minuman. Sambil ngemil, cobalah membayangkan jika di balik siluet bangunan ada gunung tinggi menjulang. Berkhayallah setinggi yang kita bisa dan ikuti perasaan kita dalam dunia khayal tersebut.

Sedikit lantunan musik instrumental mungkin dapat membantu.

Yang terpenting, selama kita berimajinasi ditemani dengan makanan ringan dan air minum, singkirkanlah segala sesuatu yang berbau tekanan, kerjaan, apalagi deadline. Biarkanlah otak kita menjadi apa yang kita inginkan sejenak.


Mencari dengan menjaga mood

Otak mungkin tidak akan bekerja jika ada hambatan di dalam hati. Inilah mengapa menjaga keadaan hati itu penting, bahkan saya pernah membahas khusus suasana hati atau mood ini di postingan khusus.

Jika pencarian ide kita disertai dengan perasaan kesal atau gundah, seakan otak mempersilakan kita untuk menyelesaikan ketidakstabilan emosi kita terlebih dahulu karena mereka adalah hambatan yang nyata, kecuali jika kita telah melatih otak kita untuk berbaur dengan suasana hati kita.

Namun bagaimana menetralisir suasana hati yang tengah kacau? Bisa dengan berolahraga, mendengarkan musik yang tenang, atau menarik nafas dalam-dalam. Bagi saya yang muslim, ada hadits khusus dari nabi Muhammad saw., yang mengatur tentang ketidakstabilan emosi.

“Apabila seseorang di antara kalian marah, sedangkan ia dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk hingga marahnya hilang. Apabila marahnya masih belum hilang, hendaklah ia berbaring.”


Mencari dengan banyak berpikir

Ide berasal dari otak, dan diolah di otak. Artinya, otak harus sering-sering mendapatkan asupan agar tetap sehat dan dapat bersinergi dengan aktivitas kita sehari-hari. Pisau akan tumpul jika tidak diasah. Lalu bagaimana mengasah otak?

Dengan banyak berpikir. Berpikirlah segala sesuatu, berpikirlah tentang keadaan di luar diri. Tantanglah diri sendiri untuk mencari masalah dan mencari juga solusinya. Jadilah problem solver, karena beberapa pekerja, baik seniman atau ilmuwan, baik buruh harian atau staf kantoran, mereka menciptakan suatu karya untuk mempermudah kehidupan manusia.


~ Semoga bermanfaat ~

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Antara Viral dan Judi Popularitas

    Berikutnya
    Kudeta Myanmar dan Representasi Kerakyatan


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas