Cerita Dari: Fandy
Hi… aku Fandy. Ini pengalaman pertamaku berjumpa dgn jin botol disebuah pantai yg letaknya ga jauh dari kota tempat tinggalku yaitu medan. Aku dan teman2ku pergi kesana sewaktu perpisahan sekolah tahun ini (baru tamat coy). Sekitar jam 1 malam aku keluar dgn temanku Sibre untuk membeli rokok dan minuman ringan, sementara 3 temanku menunggu dikamar hotel yg letaknya ga jauh dari tempat yg kami tuju (warung).
Sewaktu dalam perjalanan pergi, perasaanku sudah tidak enak, apalagi kami tidak tau persis daerah itu. Akhirnya sampailah kami diwarung dan kami membeli berbagai macam snack serta yg sudah kami rencanakan dari awal tadi. Setelah aku menghidupkan rokok yg kami beli, aku dan temanku (Bre) bergegas kembali ke hotel. Ga jauh dari hotel tsb, aku menemukan sebuah botol yg bentuknya seperti botol tmpt penyimpanan zat kimia laboratorium ditengah jalan. Namun karena kebiasaanku yg selalu menendang botol yg ada dihadapanku akhirnya aku mendapat bencana… tiba2 saja botol itu pecah padahal aku menendangnya tidak cukup kuat.
Karena aku takut dituduh membuat keributan didaerah orang lain, aku dan temanku lari sekencangnya menuju hotel. Tiba2 ada orang tua yg berdiri tegak dan menatap tajam mata kami sepertinya kami membuat kesalahan terbesar. yg paling herannya hanya aku yg ditatapnya, dan aku berpikir itu mungkin karena ulahku yg membuat keributan. Akhirnya orang tua itu pergi setelah mengatakan, “Kalau ada orang tua yg kau ganggu dan berdiri didepanmu, serta tak kau tegor sakit hati ga dia? Manusia macam apa kau?”. Aku makin heran… sambil berkata kepada temanku, “Sakit jiwa orang tua itu!”.
Selang beberapa menit temanku yg bernama Yuda membukakan pintu setelah digedor oleh Bre. Setelah kami berada di dlm hotel kami pun memakan snack tsb sambil bercerita tentang kejadian aneh tadi. Baru lima menit kami membahas hal itu tiba2 orang tua tsb sudah berada disamping bangku yg kududuki… aku dan teman2ku spontan terkejut… dgn tertawa keras orang tua itu berkata kepada kami semua, “Kalian sangat menikmati hari kesialan bagi kalian… kalian sudah membuatku terganggu dan kalian harus dapat ganjaran yg setimpal…!!!!”.
Lalu aku mempunyai inisiatif untuk meminta maaf pd orang tua itu, tapi dia malah berkata, “Kesabaranku sudah habis, kalian akan merenungi nasib kalian atas semua ini…”. Lalu orang tua itu menghilang begitu saja saat aku dan teman2ku saling bertatapan karena heran akan perkataan oran tua itu. Kami mulai memeriksa pintu, dan mencari jalan dari mana orang tua itu masuk. Tapi kami tidak menemukannya, lagi pula pintu utama masuk kedalam ruangan telah dikunci. Akhirnya kami memutuskan untuk tidur, karena takut kalau orang tua itu datang lagi… setelah tidur lelap kira2 15 menit, orang tua itu tiba2 muncul lagi dikamar tidur kami… karena terlalu jengkel aku bertanya pd orang tua itu, “Sebenarnya apa mau bapak…? Kok dari tadi mengancam kami terus, aku memeng salah karena membuat suara bising tapi aku kan sudah minta maaf!!!!!”. Mungkin karena perkataanku itu, wajah orang tua itu memerah seperti memendam emosi yg sangat2 besar.
Lalu dia berkata dgn suara keras sambil berjalan menuju pintu keluar kamar tidur kami, “Kalian telah menggangguku, aku adalah penghuni botol yg ada ditengah jalan itu dan aku adalah penjaga pantai ini. kalian adalah pendatang yg berani melanggar larangan ditempat ini… sebaiknya kalian pergi dari sini sebelum matahari terbenam lagi…”. Orang tua itupun menghilang. Besok paginya kami pulang, tapi sebelum pulang aku sempat menceritakan hal ini pada ibu2 penjaga warung dekat hotel tsb. Ibu itu berkata, “Itu memang jin botol penunggu pantai ini yg bernama Simon, tapi sebelumnya dia tak pernah menunjukan wujudnya…