Mahasiswa Baru

urban legend by : anandastoon

Ini adalah hari pertamaku menjadi mahasiswa di sebuah kampus. Sebagai anak yang cukup broken home, mungkin akan menjadi masa yang membuatku sedikit lebih berbahagia karena bisa sesaat menjauh dari rumah.

Aku bahkan langsung akrab dengan salah seorang senior yang tertarik kepadaku. Dia cukup ganteng… ehm, sebagai klarifikasi, aku seorang perempuan. Namaku adalah Andini. Ya begitulah.

Hari itu, jam kampus berakhir pada sore hari. Sebuah perkenalan dari beberapa dosen telah selesai dilakukan. Aku pun memiliki beberapa teman baru yang bisa kuajak diskusi.

Hanya… aku masih belum ingin pulang ke rumah. Mungkin aku bisa bersantai sejenak di kelas. Begitu sepi, begitu hening. Aku bisa menonton beberapa film atau mengerjakan sesuatu di laptopku.

Aku tiba-tiba tersadar saat sudah pukul 8 malam, segala sesuatunya menjadi gelap dan suasana menjadi mencekam. Hanya dari layar laptopku kini satu-satunya sumber cahaya.

Aku ketakutan dan bersegera membereskan barang-barangku. Setidaknya aku melihat CCTV putih bulat di atas rak buku yang menyala dua buah lampu inframerahnya jadi aku sedikit merasa aman.

Yah, meski bulu kudukku merinding hebat.

Di pojok ruangan lain, aku melihat dua buah titik merah. Sontak langsung kutoleh ke sana.

Oh, hanya CCTV lain. Aku berjalan menuju pintu dan samar-samar kulihat kedua CCTV tersebut bergerak mengarah kepadaku. Sensor geraknya aktif.

Paginya, aku datang kembali ke kampus dan masih ada sedikit mahasiswa. Ada juga seniorku yang menunggu di ruang tunggu, ia bilang ruang kelasnya masih dikunci jadi ia bersantai dahulu.

Ia suka cerita horor rupanya. Jadi aku ceritakanlah pengalamanku semalam yang hanya sendirian gelap-gelapan di ruangan kampus.

Sang senior agak kagum dan tidak percaya. Dia bilang sejauh ini jarang ada mahasiswa yang sampai malam karena rumornya mereka kerap diteror oleh makhluk asing, menurutnya itu adalah penunggu kampus ini.

Aku bercerita bahwa aku pun sempat merasa merinding. Namun untungnya aku tidak melihat apa pun dan merasa sedikit aman karena adanya CCTV.

Sang senior penasaran dengan ceritaku. Dia bilang bahwa tidak pernah terpasang CCTV di ruangan kelas mana pun. CCTV hanya terpasang di lobi dan koridor saja.

Aku yang agak kaget, kemudian bertanya makhluk apa yang sering meneror para mahasiswa.

Sang senior kemudian pelan-pelan maju ke arahku sembari berbisik,

Kepala, kepala buntung dibalut kain kafan. Mirip pocong, namun hanya kepalanya saja.

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Kripikpasta 52: WiFi

    Berikutnya
    Horor Pendek 50: Pengiring Tidur


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas
    Pakai tema horor