Pengiring Tidur
urban legend by: anandastoon
Hidup di desa yang lumayan terpencil bagiku lumayan membosankan, agak kontra dengan keyakinan banyak orang.
Ya, di sini aku dikelilingi oleh alam yang indah dan sejuk. Awalnya aku pun menikmatinya, namun lama-kelamaan cukup membuatku jenuh karena hiburan yang dapat kunikmati sangat terbatas. Belum lagi dengan rumah yang sangat berjarak.
Hidup di usia 40-an paska perceraian kami, membuatku harus meninggalkan kota dan memulai hidup baru di desa. Mungkin aku bisa mulai bertani atau bercocok tanam.
Hiburanku sebenarnya ada satu, setiap malam terdengar ada yang memainkan piano dengan indah sebelum aku terlelap. Suaranya berasal dari rumah terdekat denganku, yang kebetulan rumah terakhir sebelum perkebunan di lereng bukit.
Rumah tersebut belum lama kosong, tak lagi berpenghuni.
Tetapi setiap malam, lantunan nada melankolis dari tuts piano yang berbunyi dari sana seakan sudah seperti jam malamku sendiri sebagai penanda waktu tidur.
Aku tak peduli siapa yang memainkannya dari rumah kosong itu. Nada-nadanya begitu membuatku nyaman dan terlepas setiap kepenatanku di siang sebelumnya.
Kira-kira sebulan yang lalu, seorang janda muda berusia 30-an menghuni rumah itu. Ia hanya seorang diri, tak kuketahui bagaimana kabar suami dan anak-anaknya. Mungkin karena sedih, ia melampiaskannya dengan memainkan piano hampir setiap malam.
Nadanya begitu indah, menyihir atmosfer seperti dunia dalam dongeng.
Aku… aku tidak ingin keindahan ini berakhir, jadi aku menelepon temanku dan memberitahukan hal ini kepadanya. Temanku itu pasti akan berbahagia saat menemukan keindahan ini.
Di malam ketibaan temanku, aku mendengarnya mendatangi rumah janda tersebut yang sedang bermain piano, setelah kuberitahu semuanya.
Sayup-sayup kemudian kudengar pianonya berhenti, diiringi dengan suara teriakan perempuan yang begitu histeris. Temanku pasti sangat menikmatinya.
Di lain sisi, aku sempat bersedih karena selang beberapa malam, tidak lagi kudengar alunan piano indah dari rumah itu. Hingga akhirnya seorang warga yang pulang berkebun mencium bau busuk dari rumah si janda dan kabarnya ditemukan tewas terbujur kaku tanpa busana di samping pianonya.
Temanku sudah begitu andal sehingga aku tak khawatir ia akan terlacak.
Yang terpenting, aku sangat berbahagia saat kudengar pianonya berbunyi kembali, menemani setiap waktu malamku yang begitu berharga tanpa harus khawatir kehilangannya lagi.
Apa ini fiksi, Mas?
Saya hanyut membaca ceritanya. Padahal cuma singkat ya. Apa ini fiksi, Mas?
Betul Mas Bagus. Seluruh seri Horor Pendek & Kripikpasta di Anandastoon ini murni karangan saya hehe… Terima kasih sudah membaca mas. 🙏🏻