Kripikpasta 30 : Podcast

Podcast

urban legend by : anandastoon

Sebuah situs web merekomendasikan kepadaku sebuah link yang katanya berisi cerita horor yang tidak biasa. Aku adalah pecinta sesuatu yang berbau mistis, dan aku menemukan situs tersebut ketika aku mencari-cari cerita horor yang dapat kunikmati di dunia maya.

Aku klik link tersebut sebagai rasa setujuku atas penawarannya. Link itu menawarkanku ke sebuah situs lain, dengan tema yang lebih gelap sehingga kesan horornya menjanjikan.

Ada menu podcast di sana, sejujurnya aku lebih senang mendengarkan cerita-cerita tersebut daripada membacanya. Mungkin sebuah sensasi baru atau apa, aku tidak mengerti. Jadilah aku download seluruh audionya yang berkisar hampir setengah gigabyte.

Situs ini masih baru dibuat, aku tidak tahu siapa yang membuatnya, yang pasti tanggal postingnya terlihat jelas menunjukkan si pemilik baru mempublikasikan seluruh podcast ini seminggu yang lalu. Wow, semoga ceritanya adalah cerita-cerita yang belum pernah kudengar sebelumnya.

Tetapi, hari itu aku tidak sempat mendengarkannya karena terlalu lelah.

Esoknya, di kelas ketika aku tiba di kampus, teman-temanku yang memang juga senang dengan hal-hal yang berbau mistis ternyata membicarakan situs misteri itu. Salah satu temanku, yang juga menemukannya, membuatnya populer.

Namun sial, aku pulang terlalu larut hari itu karena terlalu lama nongkrong di kafe mengerjakan tugas kuliah sendirian. Aku belum punya kesempatan untuk mendengarkan podcast-podcast tersebut.

Esoknya lagi, temanku yang membuat situs misteri itu populer secara terus-menerus membicarakan konten situs tersebut, terutama podcastnya. Dia bilang bahwa kontennya sangat berkualitas dan cerita horornya mengena.

Semakin hari, dia semakin berbicara tak tentu arah, menceritakan seluruh konten-konten situs baru itu. Kami yang tadinya mendengarkan secara totalitas, hari ini sedikit menjauh darinya. Tingkahnya sedikit tidak waras, seakan ketakutan, namun tiba-tiba bersemangat, kemudian kembali ketakutan. Terkadang ia tertawa sendiri, sambil melihat ke sembarang arah.

Tatapannya benar-benar kosong. Aku tidak yakin apakah dia sedang dikendalikan oleh sesuatu yang lain, atau hanya tingkah dia yang terlalu mendalami konten horor? Kulihat sekeliling matanya menghitam, kurasa dia memiliki waktu tidur yang kurang.

Terakhir dia bilang, dia pun akan menyumbang konten-konten khusus di situs misteri itu, bahkan berencana membuat podcastnya sendiri.

Semenjak saat itu, dia menghilang, tidak berjejak. Orang tuanya mengatakan bahwa temanku itu akan pergi untuk mengambil sebuah rekaman ke suatu tempat, namun tidak pernah lagi kembali.

Beberapa hari kemudian, aku lihat berita, ada beberapa remaja yang hilang di gunung dekat rumahku, tanpa alasan yang jelas, mungkin para pendaki yang tersesat? Aku tidak tahu. Aku pikir aku dapat menulis cerita hororku sendiri tentang hal itu dan melupakan kepergian temanku.

Saat membuka laptop, aku ingat situs yang aku temukan beberapa hari lalu. Aku lupa namanya, benar-benar lupa. Kucari di lewat mesin pencari namun tidak membuahkan hasil. Aku cari siang malam, tidak berhasil. Bahkan sebuah situs yang merekomendasikannya seakan tiba-tiba menghilang begitu saja dari jagat maya.

Aku teringat bahwa aku masih memiliki podcast yang kudownload dari situs tersebut. Aku melihat filenya masih tersedia banyak di folder podcastku, ukurannya masih sama. Aku sendirian di indekosku malam itu, sedangkan besok adalah hari libur nasional, maka kuputuskan untuk mendengarkan podcast-podcast tersebut.

Aku mulai mendengarkan sebuah cerita yang bertemakan dunia asing. Di sana diceritakan tentang kisah seseorang yang menjelajahi dunia yang tidak biasa baginya. Intonasi pembicara dan efek-efek suara lain yang disisipkan benar-benar sukses menyempurnakan atmosfer horor dan tegangnya.

Semakin larut, aku semakin menghabiskan episode-episodenya. Tak terasa kakiku beranjak dan aku mulai mengambil headset dan helmku. Aku menyimpan podcast-podcast tersebut ke dalam ponselku. Cerita-cerita ini adalah masterpiece, banyak memberikan aku inspirasi yang luar biasa. Aku menggas kendaraanku menuju gunung sambil mendengarkan podcast yang telah kusimpan sepanjang perjalanan.

Aku menjadi sangat ingin membuat podcastku sendiri.

Para pendaki gunung melewati jalur pendakian yang sepertinya masih alami dan belum banyak dibuka. Salah satu pendaki tersebut istirahat karena lelahnya. Sembari minum, perhatiannya teralihkan kepada sesuatu. Teman-temannya kaget mendengar semburan air yang tiba-tiba dilakukan oleh pendaki tersebut.

Ia, bersama teman-temannya menyusuri apa yang membuat mereka penasaran.

Sebuah potongan tangan? Mereka kemudian melihat banyak darah berceceran ke arah tempat yang berkabut, disertai dengan beberapa potongan tubuh lain di dekat pepohonan. Jumlahnya lumayan banyak. Masing-masing terkumpul pada setiap bagian bawah pohon.

Tiba-tiba salah satu dari para pendaki kakinya terjerat sesuatu. Tali sepatu? Bukan, itu terlihat seperti kabel headset putih yang banyak terdapat bercak darah di antara rerumputan. Apa mereka semua korban mutilasi? Ada pembunuh berantai di sini? Para pendaki lantas tunggang-langgang.

Di tempat istirahat, para pendaki meributkan kejadian yang baru saja terjadi, salah seorang mereka berencana menghubungi polisi. Namun apa daya, sinyal di ponsel mereka sedang tidak tersedia. Dari jauh terlihat kabut mulai menuruni gunung, sehingga mereka memutuskan untuk beristirahat dalam tenda dan membatalkan pendakian.

“Ini persis seperti apa yang kudengar dari sebuah podcast.” Salah seorang pendaki membuka pembicaraan.

“Aku dapat dari sebuah situs horor, namun situs tersebut sudah tidak ada lagi. Jadi sambil melepas lelah, bagaimana jika kita dengarkan podcast ini beramai-ramai?”

Seluruh pendaki setuju.