Kacamataku

urban legend by : anandastoon

Pagi itu aku terbangun, melihat di sekelilingku banyak yang buram. Dengan segera aku mencari kacamataku di atas meja, namun tidak kutemukan. Aku melihat jam dari dekat, gawat! Sudah pukul 7.45! Aku bisa terlambat ke kantor!

Kacamataku! Kacamataku! Dengan marah aku membanting dan melempar seluruh barang yang ada di kamarku, masih tetap tidak kutemukan.

Terpaksa aku langsung berangkat dan memilih naik bus, karena aku tidak dapat melihat sesuatu kecuali yang buram saja. Aku mengidap rabun jauh? Aku tak dapat melihat para penumpang dengan jelas, kecuali hanya beberapa termasuk supir dan kondektur.

Sampai di kantor jam 9 pagi, syukurlah bos tidak ada, tetapi seluruh orang di kantor kulihat sangat kabur, hilir mudik kesana kemari, aku tidak dapat mengenali siapa pun, kecuali satu orang, yakni rekan kerjaku. Mungkin karena mejanya benar-benar di sebelahku.

Aku menaruh tas di atas meja, komplain mengenai kejadian hari ini kepada temanku. Dia hanya tertawa, sambil berkata,

“Kau janji mau menemaniku kerja di hari Sabtu karena mengejar uang lembur. Lagipula sejak kapan matamu jadi rabun?”

Seketika aku tersadar, merinding hebat. Semua yang buram itu berwarna gelap.

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Kripikpasta 38 : Boneka Salju

    Berikutnya
    Kripikpasta 39 : Ekspedisi Antarktika


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas
    Pakai tema horor