Observasi Langit
urban legend by : anandastoon
Aku bergabung di komunitas pecinta astronomi. Malam itu salah seorang anggota mengundangku untuk menyaksikan salah satu kejadian langit yang lumayan jarang, yakni saat di mana orbit Mars begitu dekat dengan Bumi jadi kami tentu saja mempersiapkan teleskop portabel kami untuk tidak melewatkan kejadian cantik ini.
Seorang anggota dekatku, sebut saja namanya Andi, mengajakku untuk berkendara dengannya. Sejujurnya tempat observasinya agak jauh karena parahnya polusi cahaya di kota tempatku berada.
Empat jam kami berkendara ke tempat di mana bintang-bintang dapat terlihat dengan jelas, sesuai dengan yang telah disepakati. Syukurlah malam itu langit cerah.
Masing-masing meletakkan teleskopnya di atas lapang luas, termasuk diriku. Ketua tim telah menentukan posisi agar kami dapat melihat planet Mars. Jadilah kami memulai acara pengamatan langit tersebut.
Aku melihat banyak bintang dan benda langit lewat teleskopku kemudian kuputar-putar posisinya agar kudapatkan si planet tetangga tersebut.
Wah! Dapat! Aku melihatnya dengan jelas. Benda langit bundar tersebut benar memiliki warna merah yang merona. Benar-benar pemandangan langit yang indah!
Tapi hei, aku menemukan benda langit yang lainnya juga dekat Mars itu. Asteroid kah? Atau Jupiter? Duh! Aku sepertinya harus ganti teleskop karena daya ‘zoom’nya sudah memburuk.
Sambil terus mengamati benda misterius tersebut, aku bertanya kepada temanku, “Andi, itu apa yang di sebelah Planet Mars? Warnanya juga berwarna merah cantik!”
Andi membalas, “Hei, planetnya di sini! Kau lihat ke arah mana?!”
Aku melepas pandanganku dari teleskop dan aku sadar bahwa hanya diriku yang berbeda posisi. Seharusnya aku tidak memutar teleskopnya tadi.