Gampang Dapat Kerja

Siapa yang nggak mau dapet kerja yang layak dan menyenangkan? Apalagi kalau kerja di tempat yang bergengsi.

Nah, saya sebagai CTO alias Presdir IT di perusahaan yang saya bangun bersama tim, pastinya suka buka lowongan kerja dan berhadapan sama para pelamar.

Boleh dong dibocorin apa aja sih tipe pelamar yang saya lirik dan punya jaminan saya terima kerja? Boleh banget ~

Eh btw ini gak harus melulu kerja di depan komputer atau di dalam gedung bertingkat ya. Ini saya mau kasih tips untuk pekerjaan secara umum aja.

Dan yang saya maksud tips di sini bukan kasih saran seperti “Kamu harus giat, tekun, dst.” Soalnya itu sih bukan tips tapi memang sudah jadi syarat wajib yang anak SD juga sudah paham. 😏

Lagi, saya mau kemas tipsnya lebih ke wawancara saja. Nanti kalau ada yang mau tambah pertanyaan bisa lewat kolom komentar ya. 😉

Simak deh, langsung dari Siti-O lho…


1.
Gelar sarjana penting?

Kenapa kok perusahaan suka bikin gelar sarjana itu jadi syarat masuk kerja?

Soalnya ya mengurus pelamar yang jumlahnya ratusan itu capek sumpah say… 😭

Padahal kita cuma perlu pegawai lima orang aja.

Makanya supaya lebih hemat waktu, tenaga, pikiran, dan mood juga, kita mau saring dulu di awal nih.

Misalnya kita perlu pegawai yang bisa menangani keuangan perusahaan, ya kita lebih mengutamakan yang punya pengalaman di sana atau seenggaknya yang pernah belajar khusus itu seperti mahasiswa akuntansi atau ekonomi.

Nah, kan jadi jelas. Jadi jangan sampai ada bayi baru brojol nggak ngerti apa-apa bisa ikut melamar kerja juga.🤭


2.
Tanpa sarjana bisa melamar?

Lulusan SMP/SMA bisa melamar kerja yang syaratnya sarjana nggak?

Jawabannya bisa dong, bisa banget. Cuma saya mau tanya balik, apa buktinya bahwa seorang pelamar itu layak kita terima kerja?

Masalahnya kantor itu bukan tempat kursus say.

Kita cuma mau bayar yang siap pakai, sama kayak kita beli baju pastinya nggak mau terima yang masih benang. Justru kita beli baju karena kita ingin pakai baju itu, bukan harus capek-capek rajut lagi dari awal.

Kantor itu bukan tempat kursus yang mana saya harus ajarin dari dasar. Soalnya yang namanya butuh pegawai ya pastinya karena saya sendiri sudah sangat kerepotan dengan tugas yang ada.

Saya cuma ajarin karyawan baru yang perlu aja. Contoh, ketika kita perlu supir, apa harus kita ajarin supirnya menyetir dulu? Kan nggak. Ya kita cukup ajarin gimana peraturannya dan tata krama perusahaan aja.

Belum lagi kalau ternyata pegawai baru justru nggak siap kerja dan nggak bisa kita ajak koordinasi. Gimana menangani pegawai yang begitu? Pastinya perusahaan nggak bisa main pecat dong?

Sejujurnya saya pernah memberhentikan karyawan hanya karena dia nggak pernah mau menurut sama saya alias selalu ngeyel to the max. Karena akhirnya jadi parasit bagi perusahaan, akhirnya saya diskusi sama tim untuk ambil tindakan tegas. Ya mau gimana lagi? 🤷🏻‍♂️🤷🏻‍♀️


3.
Bikin CV supaya dilirik

Ada cara bikin surat lamaran yang bisa menarik lirikan perusahaan?

Yang namanya mau melamar kerja pasti perlu Curriculum Vitae atau surat lamaran.

Pengalaman saya, buka lowongan kerja itu pasti bersambut dengan banjir surat lamaran di email perusahaan.

Kerepotan nggak ngeceknya? Repot banget. Bahkan bisa saya sebut tambah beban. Masalahnya kita juga punya pekerjaan lain yang sama repotnya juga say… 😭

Terus gimana dong? 😢

Ya kita cuma saring surat lamaran yang benar-benar butuh aja.

Manusia pastinya sudah diajarin gimana caranya minta tolong saat ia butuh. Kita sendiri kalau ada orang yang minta tolong dengan cara sambil melengos ya nggak bakal kita tolong, kita sumpahin malah.

Banyak banget lho say, pelamar yang nggak ada niat sama sekali bikin lamaran kayak nggak butuh kerja. Ya saya langsung skip pelamar macam begitu.

Apalagi kalau mengirim lamarannya lewat email, gampang betul saya saring.

Tidak ada body surat, tidak ada lirikan dari kami.

Apa-apaan kirim email cuma lampiran aja? Masa nggak ada sepatah dua patah kata permohonan atau basa-basi apalah gitu. Apalagi kalau ditambah surat lamarannya banyak kata-kata yang disingkat macam kirim SMS ke mantan. 😤

Kalau dari surat lamarannya saja kelakuannya sudah malas-malasan begitu, gimana kalau sudah saya terima kerja?


4.
Faktor apa lagi supaya gampang dapat kerja?

Ada lagi nggak faktor yang bisa saya lirik supaya pegawai bisa dapat kerja?

Ada, ada banget. Yang tadi saya sebutkan, nggak apa nggak sarjana, cuma ya saya perlu bukti apa yang bikin perusahaan percaya dengan kemampuan pelamar?

Betul, portfolio. Misal seseorang melamar sebagai desain grafis, kita ingin tahu apa aja sih yang pernah dia buat? Dan kita juga harus cek juga kalau itu pelamar sendiri yang buat, bukan comot dari yang lain.

Lho, beli kendaraan saja kita sering memilih yang lebih hemat, lebih kinclong, lebih murah, lebih banyak fitur, dan lebih efisien. Ya sama, memilih pelamar pun begitu. Naluri manusia say…

Saya pernah mendapat kerja sebagai programmer di perusahaan asing dengan gaji dua kali UMR padahal saya baru saja lulus madrasah aliyah hanya karena saya pernah membuat game di waktu senggang saya.

Yah alhamdulillah iseng-iseng bermanfaat.😉

Apalagi sekarang zaman sudah canggih, sudah jauh lebih mudah dan memudahkan. Masak kecanggihan dan kemudahan itu kita anggurin?

Coba dari sekarang pas lagi iseng, daripada cuma menonton video receh yang aneh-aneh, mending menonton video pembelajaran dari bidang yang kita suka.

Misalnya ada dari kita yang suka kelistrikan, tonton aja video tutorial belajar kelistrikan. Mereka buat video itu secara sukarela lho, masih tega kita cuekin? Padahal demi kebaikan kita juga, bisa lebih besar peluang dapat kerja di elektrikal. Begitu pun dengan bidang lain.


5.
Gimana cara tawar gaji?

Salah satu pertanyaan sulit itu saat perusahaan tanya kita ingin dapat gaji berapa. Gimana cara jawabnya?

Pertanyaan itu bukan jebakan kok, perusahaan memang murni tanya. Kalau belum tahu ya bilang aja UMR. Nanti perusahaan sendiri yang menilai dan memutuskan ingin menggaji berapa.

Jangan khawatir masalah perusahaan akan pelit memberikan gaji. Masalahnya perusahaan yang baik itu lebih banyak daripada perusahaan buruk. Jangan karena satu dua berita tentang perusahaan yang buruk jadi kita generalisir.

Di satu sisi yang unik, ada memang pelamar yang terlalu pede ingin dapat gaji dua digit alias di atas sepuluh juta tapi kerjanya ingin santai dan kemampuan hampir nol.

Ibarat HP fitur cuma SMS doang dan internet cuma sampai GPRS tok tapi ingin seharga Ferrari. Mimpi kok kebangetan. 🤣


6.
Kelebihan dan kekurangan pelamar

Pertanyaan lainnya yang cukup sulit, mengenai apa kelebihan dan kekurangan pelamar. Ada tips?

Ini sebenarnya cuma pertanyaan psikologis, saya cuma perlu kejujuran aja. Titik. Jadi jangan khawatir.

Maksudnya pertanyaan seperti itu diutarakan supaya perusahaan lebih sadar tentang keunikan karyawan mereka satu per satu.

Apalagi kalau kita misalnya lebih fokus menilai diri sendiri dan gak julid selalu menilai-nilai orang lain. Saya jamin pasti bisa lebih mudah menilai kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

Jadi jangan karena sibuk menilai orang lain, kita sendiri jadi nggak tahu siapa diri kita sendiri. 😉👍🏻


7.
Dapat gaji besar

Memungkinkan nggak ya pelamar kerja dapat gaji besar?

Bisa, memungkinkan banget. Tapi ingat, dan kita sendiri sering dengar ada pepatah, “Ada barang, ada harga.”

Artinya, pantaskan dulu diri kita menerima gaji sebesar itu. Caranya?

Caranya sampai kita sendiri yang dapat menghargai diri kita. Kitalah yang paling paham tentang diri kita sendiri.

Misalnya, saya suruh seseorang untuk berkendara dari Jakarta ke Depok dan saya hargai seratus ribu. Dia pasti masih menerima. Namun kalau saya suruh berkendara sampai Majalengka dan masih saya kasih seratus ribu? Dia pasti keberatan dan meminta tambahan bayaran.

Begitulah cara penilaian bekerja.

Dan perlu kita catat, tidak ada urusan personal di sini. Maksudnya bukan karena punya tanggungan atau ingin bayar cicilan terus meminta naik gaji. Itu gak punya etika namanya.

Ya nggak masalah sih minta naik gaji, cuma ya sekali lagi, buktikan. Sudah itu aja kok yang saya pinta.

Kalau kita ingin gaji yang terlalu besar namun sangat tidak sebanding dengan kemampuan kita, artinya kita lebih cocok jadi politisi daripada jadi pegawai. 😝


8.
Tips lain

Ada tips lain supaya lebih cepat dapat kerja?

Ada. Tips umum lainnya ya beribadah lebih giat lagi, yang muslim sangat saya sarankan tahajud dan sedekah secara konsisten. InsyaAllah ada jalan.

Kemudian kirim CVnya jangan hanya ke satu perusahaan, minimal lima perusahaan. Kita tidak tahu perusahaan mana yang melirik kita lebih dahulu.

Dan perusahaan mencintai satu hal. Improvisasi alias perbaikan. Tapi kita sendiri pun sebagai manusia cinta perbaikan juga. Intinya semuanya itu manusiawi aja…

Kita senang saat ada seniman favorit kita mengeluarkan karya seni terbaru. Atau kita senang saat pemerintah mengaspal jalanan rusak depan rumah kita, atau menambah fasilitas publik gratis.

Tapi kita hanya senang menuntut itu dari orang lain, bagaimana dengan kita sendiri? Apa yang kita tuntut dari kita sendiri? Padahal orang lain termasuk perusahaan kita sedang menunggu itu.

Kalau perusahaan sudah senang, kita mau apa juga akan didengar perusahaan kok. Saya saja lebih mendengarkan pegawai-pegawai saya yang produktif, bahkan bertanya apa impian-impian mereka. Kalau saya mampu ya saya wujudkan ~

Misalnya, ada pegawai yang ingin jalan-jalan. Kami jabanin kok demi mempertahankan kualitas kerja pegawai tersebut. Perusahaan pun sadar mana pegawai mereka yang menonjol dan pasti menjadikan para pegawai itu sebagai aset.

Karena sudah menjadi aset, gaji dan jabatan bisa lebih gampang naik deh daripada para pegawai yang sekadar kupu-kupu (kuerja pulang-kuerja pulang). 😅


9.
Pelamar VS AI

Beberapa pegawai khawatir AI akan menggantikan mereka. Betul nggak begitu?

Saran saya supaya AI nggak menggantikan manusia, ya manusianya tahu diri aja. Jangan kalah dong sama robot. Kan simpel, betul lho, sesimpel itu.

Jadi jangan sampai buat perusahaan “eneg” sama cara kerja para pegawainya yang tak membuahkan hasil dan perusahaan sampai cari-cari cara untuk menggantikan mereka dengan robot.

Bukan sekali dua kali saya dengar bos pabrik mengeluhkan para pekerjanya yang cuma bekerja tiga sampai empat jam saja dan memilih korupsi waktu di pojok ruangan sambil merokok dan menonton konten non-faedah. Belum lagi kasus pegawai yang mencuri bahan baku pabrik.

Namun jika perusahaan menghukum pegawai yang seperti itu, khawatir para pegawainya akan berunjuk rasa dan berdrama playing victim. Ucyng deh perusahaannya… 🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♀️

Jangan ditiru ya adik-adik kelakuan SDM yang begitu ~ we love you all. 😘


Oh, untuk pelamar programmer, saya bahkan punya artikel khususnya di sini. Baca deh ~

Ada lagi yang ingin ditanyakan? Jawabannya langsung dari CTO lho… 🤗

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Perilaku Anak Muda Semakin Mengkhawatirkan? Cek 5 Sebabnya

    Berikutnya
    Saya Senang Melihat Penderitaan Orang, 5 Alasan


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas