Jangan membenci milyarder.
Karena sebagian besar mereka berusaha dengan tangan mereka sendiri.
Jangan membenci milyarder.
Jika milyarder mau, mereka ingin 1 hari lebih dari 24 jam untuk lebih produktif. Sedangkan kamu tahunya hanya βnongkrongβ.
Jangan membenci milyarder.
Kamu bilang milyarder senang buang-buang uang. Kamu sendiri? Milyarder segala sesuatunya dimanajemen dengan baik. Sekali lagi, kamu sendiri?
Jangan membenci milyarder.
Sewaktu muda, mereka rela melihat orang-orang seusianya bersenang-senang dari balik jendela. Mereka terpenjara impian besarnya dan memandang kenikmatan anak-anak muda dari balik jeruji visi dan misinya.
Jangan membenci milyarder.
Kamu hanya lihat hartanya, tidak pernah melihat proses untuk mendapatkan hartanya.
Jangan membenci milyarder.
Customer milyarder sudah bernama klien dan investor. Resikonya jauh lebih hebat, seperti diberi deadline saat berlibur, mendadak kerja tengah malam, dimaki depan umum, disiram, dihajar, dibawa ke kantor polisi, hingga diseret ke pengadilan, mereka tetap ramah dan tersenyum kepada customernya.
Jangan membenci milyarder.
Sedangkan kamu yang customernya baru sekelas pembeli, pengunjung, pasien, dan penumpang sudah tidak sanggup, padahal resikonya hanya dimaki dan tidak dapat diatur. Katanya mau dapat bayaran besar sekelas milyarder?
Jangan membenci milyarder.
Mereka juga pernah menjadi karyawan, mereka pernah mendapatkan kebijakan tidak menyenangkan dari kantornya. Bedanya, di saat teman-temannya mogok kerja dan berdemonstrasi, para calon milyarder yang masih menjadi karyawan justru berdiskusi dengan manajemen mengenai tidak nyamannya aturan dan birokrasi, dan melanjutkan kerjanya kembali tidak peduli rekannya menyebut mereka tidak memiliki solidaritas.
Jangan membenci milyarder.
Kamu bilang milyarder hanya mau bergaul dengan sesama milyarder. Padahal kamu sendiri nyatanya hanya mau bergaul dengan teman-teman senasib denganmu.
Jangan membenci milyarder.
Kamu bilang milyarder hanya mau bergaul dengan sesama milyarder. Mereka sebenarnya juga bergaul dengan orang biasa, dengan mengadakan seminar atau sejenisnya. Kamu sendiri enggan menghadiri acara mereka. Berarti kamu sendiri yang tidak mau bergaul dengan milyarder.
Jangan membenci milyarder.
Kamu bilang milyarder senang melanggar. Coba lihat di jalan, yang senang menerobos lampu merah, busway, trotoar, dalam jumlah yang sama kebanyakan roda empat apa roda dua?
Jangan membenci milyarder.
Kamu bilang milyarder senang korupsi. Mungkin jika milyarder seorang karyawan bisa jadi iya. Kamu sendiri menggunakan fasilitas kantor, memotong waktu kerja, merampas hak customer, dan sebagainya. Yang seperti itu apa bukan korupsi?
Jangan membenci milyarder.
Milyarder memiliki gengsi yang rendah, kamu coba lihat di transportasi umum masal, kebanyakan mereka berdasi pada saat jam kerja demi tepat waktu dan menghindari macet. Sedangkan kamu rela bermacet ria asal mendapatkan gengsi yang berakibat keterlambatan.
Jangan membenci milyarder.
Kebanyakan kamu dari kecil mungkin dididik agar membenci milyarder, sementara milyarder dari kecil dididik bagaimana caranya agar disiplin dan istiqamah.
Jangan membenci milyarder.
Mereka punya segudang hal untuk dihargai. Kamu sendiri tidak tahu apa yang pantas dihargai dari dirimu namun meminta agar orang lain menghargai dirimu.
Jangan membenci milyarder.
Rasulullah saw. juga pernah menjadi milyarder. Mas kawin beliau dengan Siti Khadijah r.a. adalah 100 unit mobil mercy (baca: unta). 9 dari 10 sahabat beliau juga orang kaya.
Jangan membenci milyarder.
Padahal kamu sendiri diam-diam ingin menjadi milyarder, itu apa namanya jika bukan munafik?
Jangan membenci milyarder.
Saya bukan milyarder, tetapi saya juga mempelajari teknik-teknik mereka, membeli buku-buku mereka, dan mencoba bergaul dengan mereka (agar jika ingin berhutang gampang hahahah).