Salah satu penyebab munculnya kebahagiaan adalah perbuatan melayani diri sendiri.
Sayangnya, masih banyak sekali orang yang salah mengerti maksud dari “melayani diri sendiri” ini.
Perlu diingat, bahwa yang kita layani adalah diri kita, bukan nafsu kita.
Hari ini banyak sekali saya perhatikan, karena ingin mendapatkan kebahagiaan instan, entah karena ingin menyamakan gengsi atau ingin menunjukkan sesuatu kepada orang lain, beberapa orang rela menyiksa diri mereka sendiri demi kebahagiaan instan tersebut.
Ada orang yang iri dengan orang lain yang memiliki barang mewah, ia pun ikut-ikutan memaksa diri mereka sendiri membeli barang mewah serupa dengan sistem kredit berbunga.
Selama proses cicilan tersebut, beberapa orang rela menderita. Ada yang bahkan hampir tidak makan dalam sehari karena demi menghemat uang untuk melunasi barang mewah yang dibeli karena gengsi semata.
Dan saya perhatikan pula, orang-orang yang memaksakan diri mereka sendiri untuk membeli barang mewah tersebut hanya bersemangat memamerkan barang mewahnya kepada khalayak dalam bulan-bulan pertama saja.
Selanjutnya? Diri mereka sudah tidak lagi begitu bernafsu untuk terus unjuk gigi sebab mereka menyadari bahwa mereka pada akhirnya lelah dengan itu dan setiap orang sudah mulai bosan dengan perbuatan mereka.
Yang mereka pikirkan kini adalah bagaimana caranya melunasi cicilan yang ternyata lamanya masih berbulan-bulan lagi, belum lagi ia dihadapi dengan kenyataan bahwa biaya perawatan barang mewah tersebut ternyata tidaklah murah.
Nafsu memang selalu menggoda dan sulit ditaklukkan, hanya orang kuat saja yang dapat mengendalikannya.
Inilah mengapa melayani diri sendiri itu penting sebagai langkah untuk menjadi bahagia.
Pernahkah kita merasa jika kita ingin melakukan sesuatu dan hal itu sepertinya masih sebatas bayangan saja?
Di sinilah pentingnya kita mulai memacu diri kita untuk melayani diri sendiri, perlahan maju untuk mewujudkan impian itu.
Ingin pekerjaan atau penghasilan yang lebih baik? Mengapa tidak segera memperbaiki kinerja, mulai dari yang paling ringan seperti membaca artikel tentang tips-tips atau menonton video untuk mengasah kemampuan? Itu semua bisa dilakukan lewat telepon genggam kita, dan dapat kita nikmati saat kita santai.
Ketika kita ingin mencoba mencicipi makanan di restoran mewah sesekali, mengapa tidak mulai untuk membuat anggaran untuk itu? Dengan memiliki kolom anggaran, kita bisa mengontrol pengeluaran kita agar dapat disisipkan di masing-masing anggaran.
Saya pernah membaca di sebuah artikel seorang binaragawan yang berotot besar dari luar negeri, dan saya perhatikan ada sebuah kalimat yang menarik di sini.
Dia berkata, “Benar bahwa saya melakukan diet. Namun saya menyadari tubuh ini juga perlu diberi hadiah. Jadi seminggu sekali setelah rutin berolah raga intens, saya manjakan tubuh saya ini dengan pizza atau fast food favorit saya.”
Saya memahami bahwa beberapa dari kita takut untuk memulai. Saya pun demikian.
Saya beberapa kali menemukan orang yang ingin dapat melakukan ini dan itu namun mereka tidak memiliki nyali untuk memasang ancang-ancang.
Contohnya, ada beberapa orang yang ingin sekali menulis atau membuat cerita, namun mereka selalu saja berkilah bahwa mereka tidak dibekali dengan peralatan yang mantap atau waktu yang memadai.
Dear, jika kalian tidak mulai belajar membagi anggaran dan mulai menyediakan sedikit waktu, maka selamanya tidak akan pernah bisa kalian wujudkan impian kalian.
Kita mulai dari tekad, bahkan kita sering mendengar pepatah, “Perjalanan ribuan kilometer dimulai dari satu langkah ringan.” namun tidak pernah kita patuhi.
Jadi jangan pernah khawatirkan jarak ribuan kilometernya, tetapi khawatirkanlah jika kita tidak dapat membuat satu langkah ringan.
Lihat situs Anandastoon ini, dulunya hanyalah angan-angan saya saja untuk memiliki situs web. Saya dulu juga khawatir bagaimana tagihan hosting dan domainnya, bagaimana menyiapkan waktu untuk menulis, dan lain sebagainya.
Tetapi sekarang saya sudah terbiasa. Meski saya sedang dalam keadaan sesibuk apa pun, jika saya terpikirkan ide untuk menulis, saya langsung menyimpan baik-baik draf/sketsanya, lalu kembali dalam kesibukan saya. Jadi di waktu luang, saya memiliki kesempatan untuk mengembangkan draf tersimpan tersebut menjadi sebuah tulisan.
Mulai sekarang misalnya, jika kalian menemukan sebuah kasus seperti, kalian diundang ke rumah mewah dan kalian kagum dengan salah satu kamar yang rapi, terdekorasi, dan pastinya luar biasa nyaman, maka mulailah untuk melakukan hal yang sama untuk kamar kalian. Layani diri kalian dengan kamar yang juga tidak kalah nyaman.
Tidak perlu membeli dekorasi mewah untuk menghias kamar yang dapat membuat keuangan kita sekarat, cukup mulai dengan membersihkan dan menata ulang kamar kita sendiri. Mencari tips-tips ringan untuk membuat kamar lebih nyaman, membeli pengharum dan beberapa tanaman.
Itu hanya satu contoh dari sekian banyak kasus.
Jika kita sudah berhasil untuk membuat diri kita sendiri lebih nyaman, pastinya hal itu akan mengurangi rasa iri kita kepada orang lain dan lebih menumbuhkan percaya diri. Kebahagiaan akan lebih bertahan lama jika kita senantiasa melayani diri sendiri.
Kalian tidak perlu bangga kepada apa pun karena mereka datang dan pergi. Tetapi diri kalian, selalu ada bersama kalian hingga nyawa kalian yang berpisah darinya.