Tidak, di sini saya tidak akan membahas bahwa yang dimaksud dengan menghargai hujan ini adalah kita jangan mengeluh saat hujan bla bla bla. Tidak sama sekali. Karena artikel ini tidak akan saya buat jika hanya untuk membahas itu.
Saya hanya ingin membahas sesuatu yang lain, yang mungkin sering kita lewati mengenai masalah hujan ini.
Hujan, meskipun adalah sebuah fenomena alam yang membahagiakan, namun terkadang beberapa manusia pernah dirundung rasa sebal dengan hujan ini, bahkan termasuk saya.
Misalnya, beberapa orang yang baru saja menjemur pakaiannya karena mereka pikir cuaca akan terus panas, akan sedikit terganggu jika dari kejauhan mereka melihat ada awan mendung yang tiba-tiba menghampiri.
Atau saat ada agenda berkumpul di luar ruangan yang dilaksanakan karena hari cerah, beberapa partisipan akan sedikit terusik jika tiba-tiba langit berubah menjadi gelap.
Tapi sekali lagi, bukan itu yang ingin saya bahas di artikel ini. Saya hanya ingin lebih membahas tentang bagaimana kemistri atau hubungan antara hujan dengan kebahagiaan di sini.
Benar bahwa hujan dapat menyuburkan daerah yang kering dan membahagiakan warga di sekitarnya dengan asupan air yang melimpah dari langit. Namun bukan itu yang saya maksud kemistri di sini.
Mungkin sedari kita kecil, banyak dari kita yang sudah menyadari jika ada sesuatu yang menyenangkan sesaat sebelum hujan turun.
Ada aroma cantik yang turun dari langit, memberi rangsangan menarik yang sulit dijelaskan saat kita menghirup aroma tersebut.
Ditambah lagi, setelah hujan, juga muncul aroma tanah yang tidak harum, namun begitu semerbak menyegarkan siapa pun yang menghirupnya.
Aroma menyenangkan dari tanah setelah hujan ini dinamakan Petrichor oleh dua orang ilmuwan Australia pada tahun 1964.
Aroma menyenangkan ini berasal dari geosmin yang dihasilkan oleh mikroorganisme di dalam tanah, terutama oleh bakteri dengan nama ilmiah Streptomyces.
Bakteri ini berlimpah di tanah dan merupakan salah satu komponen kimia terbaik di alam, sebab mereka membuat berbagai molekul yang menjadi cikal-bakal banyak produk antibiotik.
Satu lagi, aroma menyenangkan selain petrichor, adalah sesaat sebelum hujan turun. Angin yang berembus membawa awan-awan mendung agat tersebar di langit yang berada tepat di atas kepala kita, ternyata membawa ozon turun ke permukaan bumi.
Ozon sendiri memiliki bau khas yang menyenangkan, bahkan ozon snediri berasal dari bahasa Yunani Ozein (mencium) mungkin karena aromanya yang unik ini.
Aroma-aroma yang hanya datang sesaat sebelum atau setelah hujan inilah yang sebenarnya patut kita apresiasi. Aroma inilah yang saya maksud dengan “menghargai hujan”.
Alangkah baiknya di saat-saat seperti ini, kita meluangkan waktu untuk berhenti sejenak dari aktivitas harian kita jika memang dapat dihentikan sejenak, kemudian tidak ada salahnya untuk keluar dan menikmati aroma-aroma yang menyenangkan tersebut.
Menghirup aroma alam yang menyenangkan dapat membangkitkan kebahagiaan dan kesegaran, terkhusus orang yang jarang memiliki waktu untuk dapat piknik ke alam.
Kita dapat menghirup aroma yang dapat membangkitkan suasana hati dan melepaskan kepenatan dan masalah-masalah hidup kita sejenak, sambil memandang alam yang akan, sedang, atau telah basah.
Jika pikiran sudah pulih dari ‘mini terapi’ ini, diharapkan produktivitas dapat kembali bangkit dan bahkan kita dapat lebih menyadari betapa besarnya peran alam untuk kehidupan manusia yang mungkin selama ini kita tidak memiliki waktu untuk memikirkannya.
Tidak menutup kemungkinan pula, dari memikirkan peran alam ini, kita dapat menjadi sedikit lebih bijaksana sebab pemikiran-pemikiran positif dapat merangsang kita agar lebih sering mempertimbangkan lagi prinsip sebab akibat.
Saat seseorang sudah lebih bijaksana, ia lebih tahu bagaimana ia dapat meraih kebahagiaan hidupnya dengan tepat bahkan ia juga dapat memberikan pengaruh positif kepada orang lain di sekelilingnya.
Hati mungkin boleh kesal saat hujan yang mungkin akan mengganggu aktivitas kita. Tetapi sekali lagi, sediakanlah momen sebentar untuk menghirup aroma-aroma ‘mahal’ yang disediakan gratis oleh alam.