little venice puncak cianjurMusim kemarau tahun ini benar-benar panjang. Dan kalian tahu? Ini adalah kesempatan bagus untuk melakukan travelling ke dataran tinggi. Mengapa? Tentu saja ini merupakan momen-momen sulit dalam menikmati suasana di dataran-dataran tinggi dalam keadaan cerah. Seringnya berawan dan bahkan hujan deras.

Jadi, mumpung menurut ramalan cuaca bahwa di Puncak akan benar-benar cerah maka saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk melakukan perjalanan ke sana. Karena kemarin sudah bertandang ke Cilember, kini saya ingin benar-benar mengunjungi sesuatu yang sedikit lebih jauh, dan saya bertemu dengan wacana Little Venice.

Yup, menghindari macet parah di weekend, saya pergi di weekday.


Segala sesuatunya butuh kepastian

Seperti biasa saya menggunakan ojeg online menuju Perempatan Pasar Rebo untuk naik bus jurusan Puncak, P.O Marita namanya, yang selalu ngetem cantik tepat di sebelah halte busway Flyover Raya Bogor. Perjalanan dengan bus hanya berlangsung 2 jam, karena saya tiba jam setengah 10 pagi. Sepanjang perjalanan tentu saja melewati puncak beserta Masjid At-Taawunnya. Namun setelah melewati batas wilayah antara Kabupaten Bogor dan Cianjur, dapat bersiap untuk turun karena tinggal beberapa kilometer lagi.

Katakan pada kondektur bahwa kita ingin turun di Hanjawar. Dan setelah itu kalian akan tiba di pertigaan sebuah jalan yang agak besar di mana terletak sebuah gapura bercorak tentara bertuliskan ‘Siliwangi’ di logonya. Angkot kuning-hitam yang bertuliskan Cipanas-Loji pun bertebaran, saya tinggal lanjut naik yang itu.

Jangan lupa selalu memastikan kepada supir akan tujuan kita. Saya pun bertanya kepada sang supir, “Kota Bunga?” Dan sang supir mengangguk mengawali proses naiknya saya ke dalam angkot. Ternyata di tengah jalan supir bertanya kembali mengenai di gerbang kota bunga mana saya akan turun. Saya tidak tahu, yang penting gerbangnya saja.

little veniceSetelah tiba di gerbangnya pun, karena itu sebenarnya merupakan gerbang perumahan-perumahan elit, saya kembali bertanya kepada satpam, “Little Venice?”, dan disambut satpam, “Benar.” Wah iya, langsung saja saya serobot masuk, meski saya sadar saya masih harus berjalan sekitar 2km karena lokasi Little Venicenya yang masih jauh ke dalam kompleks pemukiman.

Namun jangan khawatir, perumahan di sini memiliki bentuk yang sangat eksotis dan berwarna-warni mengurangi rasa letih kalian berjalan. Saya tidak tahu jika di dalam sana ada ojeg, saya tidak menemukannya. Mungkin yang tidak ingin jalan, dapat menggunakan ojeg dari luar gerbang.


Di sana villa, di sini villa… bukan sembarang villa

MasyaAllah Rabbii, bangunan cantik-cantik seperti itu kira-kira berapa harga satu unit rumahnya? Well, ini villa, bukan rumah, yang pasti memang mengutamakan konsep kemewahan dan keasriannya. Saya terus berjalan dan berjalan di tengah keasrian yang mengingatkan kepada kampung halaman saya. Ah…

Di sini saya akan berhadapan dengan 2 buah bundaran jalan sebelum sampai ke gerbang Little Venice. Rutenya kanan kemudian kiri. Pemandangan dari bundaran pertama pun sangat ciamik, siapa yang tidak ingin bangun tidur kemudian yang pertama kali dilihat pemandangannya adalah itu?

little venice puncak cianjur

Terus, dan terus berjalan hingga mencapai bundaran kedua, kemudian belok kiri. Di sini pemandangannya lebih asri lagi dan semua kompleks di sebelah kanan sudah bergaya mandarin, sedangkan di sebelah kirinya jauh lebih mewah dari sebelumnya. Dari sana saya sudah tahu gerbang Little Venice seharusnya sudah sangat dekat.little venice puncak cianjur

Dan yes… bangunan gerbang yang gambarnya begitu dielu-elukan di Google sudah berada di depan mata saya. Sayang sekarang sudah berbeda jauh, catnya luntur, dst… Ya sudah langsung saja saya menuju loketnya. Sayang kasirnya pada saat itu kurang begitu ramah, padahal saya orang yang sangat strict dengan pelayanan. Setelah pembelian tiket pun kasir berkata terima kasih dengan seperti agak terpaksa. Bhahah.

Untungnya setelah itu sang Barrier mengucapkan selamat datang dengan ramah dan memakaikan saya gelang tiket untuk di-scan barcodenya sebagai tanda masuk. Keramahan dan salamnya mbak-mbak barrier tersebut membuat saya lupa dengan kejutekan sang kasir. Hahah, berapa nomor pengaduannya?little venice puncak cianjurOh, tiketnya seharga Rp25.000. Not bad. I mean, not TOO bad.


  • Potensi yang kurang maksimal

Sikk asiikkk. Dari pintu masuknya saja saya sudah dapat melewati jembatan keren khas Venice itu. Di mana pemandangan yang pertama kali adalah tenda-tenda permainan kecil untuk souvenir seperti permainan menembak dan memalu. Yang ingin menaiki gondola dan perahu dapat langsung ke kiri.

Berikut adalah gambar daftar harga untuk setiap permainannya:

little venice puncak cianjur

Suasana di sana benar-benar khas Italia, ditambah dengan pemutaran lagu berbahasa Italia yang kemudian menambah kesan pada tempat yang mereka sebut-sebut dengan Little Venice itu. Apalagi ketika saya belok kanan setelah melewati tangga, baru terlihat pemandangan yang populer di Google itu.

Kemudian kalian tahu apa?

Sayang sekali, pada saat itu cat-catnya sudah mulai terkelupas dan sepertinya jorok tak terawat. Saya agak kurang pede mengambil fotonya ditambah lagi ada sebuah jembatan besi yang dibuat dengan desain tanggung. I hate it! Tapi ya sudahlah, setidaknya saya senang melihat orang-orang menikmati perahu gondola yang didayung oleh pegawai berbaju Italia itu.little venice puncak cianjurFitur lainnya di sini adalah banyaknya gambar-gambar besar yang dikhususkan untuk tempat berfoto yang bertemakan landmark-landmark dunia seperti menara Eiffel, Colosseum, dst. Jadi buat kalian guys yang ingin menipu teman kalian seakan kalian pernah ke Paris, di sini tempatnya.

Fitur lainnya adalah sebuah perahu besar mirip perahu… bajak laut? Di mana kalian dapat berfoto ria di atas kabinnya dan sepertinya memang dikhususkan untuk itu. Tidak, kapal yang ini tidak bergerak.

little venice puncak cianjur

Kemudian lagi sebuah kolam raksasa dengan bangunan seperti gerbang kuil dan patung Singapura yang tidak memancarkan air sama sekali (atau sedang tidak dinyalakan, atau bahkan sudah rusak?) membuat perasaan saya campur aduk. Sebenarnya konsepnya mengikuti negara mana sih? Italia, Jepang, atau Singapur?


Little Venice, iya… little!

Masih ada jalan lain hingga menuju ke bagian belakang patung singa yang mirip di negara Singapur itu. Saya langsung ke sana dan… ujungnya di pagar. Wait, what? Tamannya hingga sampai sini saja? Little Venice benar-benar tidak seluas yang saya pikirkan. Bahkan mungkin masih lebih luas taman Suropati (sarkastik).

little venice puncak cianjurSaya akhirnya balik lagi menuju bangunan khas Italia tersebut dan naik ke atasnya. Kemudian saya duduk manis di sebuah gazebo lalu membuka laptop saya dan kembali meneruskan kerjaan yang diberikan oleh klien saya. Ah, inilah sebaik-baiknya tempat kerja. Sayang tidak setiap hari.

little venice puncak cianjurDi sini tidak ada kafe. Menambah nilai minus saya akan tempat yang sebenarnya menakjubkan ini. Tempat yang saya pikir kafe pun ternyata ruang permainan seperti yang di mall-mall. Kecewa saya. Colokan pun tidak ada, sekalipun ada itu berada di dalam mushalla tempat imam dan tidak berfungsi! Power Bank guys, jangan lupa Power Bank…

Yang ada hanyalah kedai kecil yang hanya menyediakan makanan dan minuman seadanya, cuma sosis, dan nugget, paling banter ya spaghetti, dan itupun termasuk mahal hingga Rp20.000. Ya sudah saya pesan spaghetti agar sedikit lebih kenyang dan ternyata itupun mereka bilang belum tersedia karena airnya belum masak. Wait, what?

Akhirnya saya memesan sosis tusuk seharga Rp15rb seperti yang dijual di abang-abang dengan tambahan saus tomat dan mayones. Ampun gusti… Tapi mau bagaimana lagi karena memang saya sudah lapar dan memang sudah jam makan siang.

Saya juga mau naik gondola. Saya pun bertanya kepada petugasnya apa bisa naik sendirian, dan petugasnya menjawab bisa, namun bayarnya tetap dihitung dua. Saya kemudian menjelaskan bahwa saya ini jomblo bahagia dan petugasnya tertawa.

Saya tidak jadi naik gondola, terus ingin apa lagi? Tidak ada. Yo wis ta pulang saja. Di luar ternyata banyak tukang ojek siap menyerbu saya… saya acuhkan hehe…


Galeri

little venice puncak cianjur little venice puncak cianjur  little venice puncak cianjur  little venice puncak cianjur  little venice puncak cianjur little venice puncak cianjur little venice puncak cianjur

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Kekecewaan yang Berkesan : Curug 7 Cilember

    Berikutnya
    Tersingkapnya Fantasi : Danau Dora LIPI Cibinong


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas