Jauh-jauh sebelum dirombaknya Jembatan Penyebrangan Orang di Sudirman menjadi begitu keren, saya sudah pernah mencari-cari desain JPO unik dan keren di seluruh dunia, namun entah mengapa saya lupa posting waktu itu. Makanya saya kaget begitu saya terpikir lagi untuk memposting JPO-JPO keren tersebut dengan searching di simbah, kok ya linknya warnanya pada ungu semua… berarti saya pernah klik itu link.
Okeh, mumpung lagi inget-ingetnya hehe, saya coba postingkan 15 JPO dengan desain keren yang mungkin kita akan betah jika setiap hari menyebrang di sana. Belum lagi dengan memori kamera yang kudu siap cadangan penuh selama menyebrang.
Katanya terinspirasi dari jalur-jalur silang yang ada di kebun-kebun dan di sawah-sawah. Tapi dinamainnya kok Circular ya? Heboh banget akses masuknya, tapi keren desainnya meski minimalis tanpa atap. Mungkin karena negara empat musim ya jadi adem. Eh, tapi kalau lagi musim panas?
Kayaknya yang ini deh yang lebih cocok dinamain Circular daripada yang di atas hehe… Tapi entah kenapa saya benar-benar suka dengan desainnya, mungkin karena fotonya diambil dari sudut yang super pas kali ya… Ini membuktikan bahwa bukan jalanan aja yang punya bunderan hehe…
Terinspirasi dari kipas Jepang, jembatan yang satu ini tidak hanya ramah pejalan kaki namun ramah perahu juga. Tapi pemberitahuan pas kalau ada kapal dateng gimana ya?
Yep, beberapa JPO bukan hanya menyebrangi jalan raya atau rel kereta api namun juga menyebrangi sungai. Tapi semenjak namanya JPO yang huruf ‘O’nya berarti Orang (dan sepeda), maka jembatan keren ini saya yakin bikin pengendara kendaraan bermotor iri.
Kembali lagi ke Belanda pemirsah, kali ini jembatannya dipisah buat pejalan kaki sama pesepeda. Wew, niat amat ya. Bagus, bagus.
Masih dalam JPO yang menyebrangi sungai, Australia enggak mau ketinggalan. Sebuah desain cantik nan futuristis yang mungkin terinspirasi dari jaring laba-laba ini (web) benar-benar bakal membuat orang betah nyebrang seharian hehe. Tapi kok dibuat melengkung gitu ya? Enggak dilurusin? Apa sengaja atau karena alasan sipil? Tapi biarin, di tengahnya disediain tempat duduk. Sekalian sel…? fie…
Sekali lagi, ini JPO sungai. Namun instalasi kaca warna-warni itu yang membuatnya cantik dan menarik. Semoga didukung dengan pemandangan yang ciamik juga.
Belanda lagi pemirsah!!! Tapi, JPO Nabi Musa? Terinspirasinya religius sekali ya? JPO ini terbalik dari JPO-JPO sungai yang biasanya terbentang di atas sungai. Kalau JPO ini sesuai namanya, membelah sungai.
Amerika juga ingin menyumbang satu, tapi kalau yang ini kayaknya terlewat futuristis. Tapi memang JPO di negeri empat musim itu jarang ada atapnya ya? Eh, yang ini menyebrangi jalan raya, bukan sungai.
Yep, JPO sungai lainnya. Kayaknya orang-orang di Eropa tuh susah banget ya kalau buat sesuatu ala kadarnya. Perlu ada sentuhan gimana-gimana… gitu. Itulah kenapa saya suka Benua Eropa hehe.
Hah? Apa? Belanda lagi? Geleng-geleng kepala dirikuh. Eh, sebentar, itu JPO apa perlintasan kereta? Awalnya saya juga bingung, ilusi optiknya keren. Apalagi ditambah ruang untuk menanam pohon, keren kuadrat.
Amerika Latin mana suaranya?! Eh, pengunjung blog saya kebanyakan orang Indonesia hehe… Jembatan tidak bernama ini terinspirasi dari perahu kayu, melangkahi jalan raya yang ada di bawahnya. Yaudah itu aja.
Tidak tahu kenapa dinamakan Rainbow Bridge, apa kalau malam menyala berwarna-warni? Entah, hanya arsiteknya dan Allah saja yang tahu. Tapi saya akui untuk sebatas JPO yang melangkahi jalan raya, yang ini ekstraordinari.
Belanda lagi?! Seenggaknya yang ini tidak lagi melangkahi sungai hehe… Alasan mengapa saya taruh di sini, mungkin karena saya melihatnya begitu elegan ya, bahkan kolong JPOnya bisa dimanfaatkan untuk… yang pasti bukan untuk para gelandangan apalagi orang yang suka pipis sembarangan hehe…
Afrika akhirnya masuk daftar! Wagelaseh ene! Lagipula ini JPO bukan melangkahi jalan raya atau pun sungai, tapi melangkahi hutan! Ini bukan cuma sekedar JPO lagi namanya tapi udah masuk ke destinasi wisata. Ini, bagian lain JPOnya yang nggak kalah kerennya,
AAAKKK! CINTAAA!!!
Terimakasih…share pengalamannya … Artikel yang berharga buat saya yg tidak bisa mengendarai kendaraan di umur yang sudah tua ini…dan masih dalam ejekan orang lain.π€π
Hai Putra Bima, terima kasih sudah berkomentar, artikel di atas sama sekali tidak membahas mengenai pengalaman belajar sepeda motor, mungkin maksudnya kamu ingin berkomentar di artikel berikut:
Belajar Sepeda Motor Di Usia 25, Bag. 4 (Final).
π