5 Mimpi Aneh Anandastoon yang Berkesan

Bing Image Creator

Mimpi pas tidur itu bagi saya adalah salah satu hal yang misterius dalam hidup. Masalahnya, seakan seluruh hal yang aneh maupun yang nyata dikompilasi semua sama otak jadi satu film yang kita sebut mimpi.

Cuma beberapa orang banyak yang nggak inget mimpi apa semalam dan mereka nggak ngaku kalau pernah mimpi.

Katanya, mimpi yang aneh-aneh itu menandakan kalau yang mimpi adalah orang yang cerdas, suka baca buku dan berimajinasi, atau banyak hasrat dan ambisi. Entah.

Saya juga ada beberapa mimpi yang terlalu berkesannya jadi susah buat saya lupain. Bahkan ada mimpi yang masih saya inget banget dari waktu saya umur lima tahun.

Contoh, waktu kecil saya inget banget pernah mimpi pas saya buka pintu belakang rumah, pemandangannya pegunungan kalau siang, berubah jadi pergedungan kalau malam dengan cahaya lampu gedungnya. Saya nggak ngerti tapi ya seaneh dan sekonyol itu memang.

Btw, mimpi horor nggak saya masukin ke kategori ini lho.

Nah, karena udah ada teknologi AI yang bisa menghasilkan gambar sesuai yang kita ingin, saya coba mendeskipsikan mimpi saya sama AI. Hasilnya lumayan mendekati. Keren banget kalau kita pikir-pikir.

Jadi inilah saat AI berhasil memvisualisasikan mimpi saya yang masih berkesan bagi saya, ada seenggaknya lima mimpi. Saya pake Bing Image Creator. Coba deh ~

1. Rooftop gedung

Ini mungkin mimpi termuda (atau tertua) yang paling saya inget dalam hidup saya. Usia saya masih lima tahun waktu itu dan saya mimpi sesuatu yang sampe sekarang masih nempel.

Jadi waktu itu, langit berwarna oren. Entah sudah sore atau memang warnanya oren.

Saya keluar rumah mau main, namanya juga anak-anak. Rumah saya itu tipikal pemukiman padat penduduk biasa menengah ke bawah, bukan bungalow apalagi apartemen.

Saya masuk ke rumah tetangga saya tapi semuanya remang-remang tanpa pencahayaan seakan kesannya horor. Apalagi di atasnya banyak ventilasi terbuka yang gelap dan warna langitnya sama sekali nggak membantu.

Entah kenapa, di situ ada lift, dan saya inget katanya di atas ada taman bermainnya. Ada perosotan, ayunan, yah mainan anak lima tahun di halaman TK.

Saya sampe di atas, lantai 30, yang pada saat itu sudah ada di atas awan dan terlihat gedung sebelah yang lantainya lebih rendah 25 lantai dan di rooftopnya ada taman bermain itu.

Kira-kira begini gambaran AI paling mendekatinya.

Yaudah saya turun ke gedung sebelah dan main sepuasnya.

Sampe akhirnya saya main perosotan dan saya kelempar ke luar gedung.

Saya jatuh dari atas gedung dan saya langsung bangun kaget. Mungkin itu pertama kali saya ngerasain kebangun karena ‘kepleset’ pas tidur. 🙃

2. Busway gratis

Saya baru bisa ngendarain sepeda motor usia 25, jadi sebelum itu saya bener-bener pengguna freak angkutan umum.

Terutama Transjakarta (TJ) yang cuma dengan Rp3500 saya bisa muter-muter Jakarta semau saya.

Waktu itu, tahun 2014 (atau 2015) pas ulang tahun Jakarta, TJ menggratiskan tiketnya. Jadi saya nggak sabar buat kelalang-keliling sepuasnya.

Nah, ternyata itu bikin saya kesengsem sampe kebawa mimpi di tahun itu.

Di mimpi ini saya ada di daerah pedesaan (somehow itu masih Jakarta, daerah pinggirannya) yang rumah penduduknya nggak nempel satu sama lain, tapi masih cukup padat.

Di jalanan antar rumah penduduk entah kenapa ada halte busway, dan saya liat ada bus Transjakarta lagi naik-turunin penumpang di situ. Wah bahagia banget ada halte busway langsung pas depan pintu rumah orang, biasanya kan harus jalan ke jalan raya dulu.

Pengen banget saya tuh ada kendaraan umum entah bus atau kereta yang stopnya memang super dekat dari rumah penduduk sekitar bahkan langsung di tengah-tengahnya. Contohnya kayak stasiun KRL Duri atau halte TJ penggilingan yang keluar gang dikit udah akses masuk ke stasiunnya.

Bukannya bikin jadi orang males jalan, tapi kalau makin mudah kan bisa makin banyak narik orang naik angkutan umum. Emang gak capek di jalan macet-macetan terus polusi nggak ketulungan?

Yaampun yang begini sampe kebawa mimpi. 😅

Oh iya, saya bahkan belum lama pernah mimpi saya pindah rumah ke Tangerang Selatan deket stasiun Rawa Buntu. Lalu dari antah berantah ada Transjakarta juga (Non-BRT) lagi ngetem di jalan dekat sana. Rutenya 9U, jelas banget keliatan lewat display LEDnya.

Saya langsung kebangun pada saat itu juga dan hampir-hampir buka website TJnya buat cek apa ada rute 9U, Semanggi – Rawabuntu. 😤

Yah, per saya tulis artikel ini, rute 9-nya masih baru sampe 9N. 😢

3. Setelah badai

Saya mimpi ini juga masih bulan-bulan lalu. Waktu itu saya lagi ada di bangunan tua berbata kayak kastil begitu cuma saya nggak tau itu saya lagi ngapain.

Dari lantai sebelum rooftop, saya nonton hujan badai yang mau selesai. Saya tau mau selesai karena dari jauh awan hitamnya perlahan-lahan hilang.

Nah, pas awannya beneran hilang, muncullah pelangi. Waktu itu saya ke rooftop dan melihat tiba-tiba di atas rooftop bangunan bata mirip kastil itu ada di atas awan.

Pemandangan waktu itu, di atas awan banyak awan-awan lain yang di sela-selanya banyak pelangi. Cuma pelanginya terus gerak kayak wahana rolerkoster, dan nggak cuma satu.

Ini AI juga agak susah gambarinnya.

Berapa kali saya coba gambarin pake AI akhirnya muncul yang paling mendekati. Tapi minusnya di atas awan nggak ada awan-awan lain dan garis pelangi-pelanginya kurang lengkung bahkan sampe nge-loop melingkar-melingkar mirip rel rolerkoster.

Waktu di mimpi itu saya lupa nggak bawa kamera jadi saya turun dulu buat ngambil kamera di lantai bawah sambil lari khawatir pelanginya keburu hilang.

Pas dapet kameranya, saya naik lagi dan ngeliat pelanginya sudah mulai pudar. Saya buru-buru nyalain kamera.

Cuma duh, kameranya susah nyala, saya hampir ngamuk waktu itu. Masalahnya pelanginya udah hampir hilang, awan-awannya juga. Hutan dan rumah penduduk di bawahnya udah mulai keliatan.

Pada akhirnya kamera nyala juga cuma ya… saya ambilnya pelanginya pas udah jadi samar-samar.

Ada-ada aja. 😤

4. Ragam air terjun

Beberapa kali saya mimpi air terjun sebelum saya ngunjungin air terjun betulannya. Mungkin mimpi air terjun ini terjadi belasan atau puluhan kali ya sebanyak artikel Tamasya saya.

Tapi dari keseluruhan mimpi air terjun itu ada kesamaan, entah saya ngunjunginnya naik angkot, pakai sepeda motor, atau numpang kendaraan orang lain, ada satu kesamaan.

Kesamaannya adalah, air terjunnya selalu ada di belakang rumah warga persis. Jadi beruntung banget warga yang pada tinggal dari sana, setiap hari pemandangannya air terjun.

Ada air terjun yang bertingkat, ada air terjun di dalem gang yang saya masukin setelah saya turun angkot, ada air terjun yang tebingnya sebelahan persis dengan pemukiman warga.

Waktu saya turun dari angkot atau parkir dari sepeda motor, itu pemandangan jalan biasa yang ada pertigaan dengan plang Ind*maret atau Alf*martnya. Terus saya masuk gang perumahan penduduk biasa yang sempit cuma muat dua sepeda motor.

Kemudian seperti lazimnya, saya tanya sama warga sekitar air terjunnya di mana, dan ada saat di mana ketika gang-gang sempit antara pemukiman penduduknya selesai, pemandangannya berubah.

Saya pikir asik ya ada tempat wisata tersembunyi begitu di belakang pemukiman warga. Maksudnya indah itu nggak melulu harus terpencil dan susah dijangkau.

Kalau masalah keasrian dan pengunjung yang gak ngotak suka corat-coret dan nyampah mah, itu balik lagi sama budaya masing-masing wakakak. 😂

5. Anti gravitasi

Mimpi ini juga belum lama-lama amat, tentang rumah saya yang ada di antara bumi dan bulan.

Saya nggak paham gimana, tapi mungkin waktu itu rumah dibangun vertikal oleh sebuah sistem yang bisa melayang satu sama lain, dan setiap malam pemandangan di atas bener-bener bertabur bintang dengan bulan yang sangat besar.

Di luar rumah, di halamannya, saya biasa duduk liat langit sambil kadang lompat-lompat karena gravitasinya yang sangat ringan.

Sampai akhirnya, sistem yang membuat perumahan bisa melayang itu perlahan-lahan energinya habis dan kekuatannya pudar.

Dari sana saya lihat rumah saya semakin menjauh dari bulan dan satelit-satelit luar angkasa.

Saya liat ke bawah, rumah saya dan beberapa rumah lain perlahan turun kembali ke bumi dengan pemandangan jalan lengkap dengan bangunan-bangunan di pinggir jalannya seperti pasar, minimarket, toko, dst.

Lalu saya lihat lagi ke atas, bintang-bintang semakin redup karena kembali dikubur polusi cahaya kota. Seluruh keagungan langit dengan taburan bintangnya saya saksikan perlahan sirna. Yah sayang banget…

Salah satu ending mimpi yang menyedihkan. 😞

+ Bencana kota

Ini mimpi juga mungkin baru sebulan lalu, di mana waktu itu saya ada di tengah Jakarta tepatnya di tengah gedung-gedung tinggi.

Kemudian saya lihat dari atas seperti meteor yang semakin dekat dan dekat, membuat orang-orang panik namun saya hanya membatu melihat meteor yang semakin membesar karena semakin dekat.

Tiba-tiba meteor meledak di langit, menghancurkan gedung-gedung.

Saya hanya ambil posisi tersungkur dengan tangan melindungi kepala, merasakan puing-puing gedung menghantam dan mengguncang tanah satu per satu.

Hingga akhirnya saya membuka mata dan mendongakkan kepala, Jakarta sudah rata. Bagaimana pun saya salah satu orang yang selamat.

Mereka yang selamat mengungsi ke pinggiran dan seluruh bangunan di pinggiran menjadi tempat mengungsi.

Kebetulan saya mendapat tempat di kafe pada saat itu, hanya saja listriknya padam akibat ledakan meteor tadi.

Di dalam kafe yang remang-remang hanya tersinari cahaya langit kusam itu, saya dengar pembicaraan para pengungsi yang khawatir dan melihat-lihat siapa saja yang selamat. Waktu itu kafe benar-benar jadi tempat mengungsi. Jangankan terpikir untuk pesan kopi. 😝

Pada akhirnya saya paham fungsi AI bisa buat gambar-gambar yang selama ini nempel di otak saya tapi saya nggak tahu gimana cara interpretasinya. 😅

Meskipun masih sangat berbeda dari apa yang saya harapkan, seenggaknya ada satu atau dua gambar yang bisa saya bilang ‘paling’ mendekati. 😉

Yah kira-kira begitulah mimpi-mimpi Anandastoon yang super aneh ini. Kalau kalian ada yang punya, boleh dong di-share di kolom komentar… 🤗