Terakhir saya bahas mengenai Studio Alam TVRI itu sebenarnya saya tidak tahu lagi di mana tempat ‘bagus’ di Depok yang sejuk dan menyegarkan serta bernuansa alam. Tetapi setelah menyelam jauh ke samudra internet (padahal hanya dapat info dari jejaring sosial saja) ada yang memposting bahwa ada tempat sejuk alami lainnya di Depok, meski bukan hutan, hanya taman.
Taman Lembah Gurame namanya, mungkin namanya masih sangat asing di telinga orang-orang luar Depok (atau bahkan orang Depok itu sendiri) karena letaknya tidak menjorok di pinggir jalan besar seperti taman-taman di Jakarta pada umumnya.
Naik KRL turun di Stasiun Depok Baru, berbekal rute transportasi yang dicari di internet, saya tahu selanjutnya naik angkot 01 ke arah Depok Dalam. Bahayanya, ada 2 nomor trayek 01 di Depok. Akhirnya dengan inisiatif sendiri saya keluar stasiun Depok Baru di gerbang sebelah barat (bukan yang timur arah ITC Depok, pokoknya keluar di gerbang yang persis banget sebelah peron arah Depok Lama/Bogor) dan menuju flyover tempat angkot-angkot pada ngetime.
Alhamdulillah ternyata kebanyakan nomor angkot adalah 01 dan bertuliskan Depok I Dalam dengan warna angkot kuning-oren berkumpul menanti penumpang tercinta di sebelah barat stasiun. Berbekal nama jalan dari Google Maps, saya juga tanya kepada supirnya apakah melewati jalan Nusantara/Melati? Dan ternyata iya. Horeee….
Google Maps tetap saya pantau, patokannya tamannya ada di jalan Gurame, kebetulan saya belum shalat zhuhur, maka ketika tiba tepat di samping tembok tamannya, banyak perumahan penduduk serta tampak sebuah menara masjid, saya langsung teriak “kiri”.
Setelah shalat di masjid di pemukiman warga yang kebetulan tidak jauh dari seberang tamannya, maka saya langsung menyebrang ke arah taman untuk mencari pintu masuk. Tak jauh dari sana ada gerbang SDN Depok Baru 7, saya kaget karena pikiran saya akan masuk ke area sekolahan, namun ternyata ada gang kecil di sampingnya yang masih bersebelahan dengan tamannya. Oh iya, bagi yang belum tahu patokan turun ke taman Lembah Gurame, bilang sama supir angkotnya turun diΒ SDN Depok Baru 7 atau taman Gurame.
Jalan setapak pun saya telusuri demi mencari apa itu yang dinamakan pintu masuk. Pikiran semakin galau, apa saya salah masuk atau tamannya yang tutup? Jika tutup lalu mengapa banyak anak kecil berkeliaran bebas di dalam taman? Dari pagar sih terlihat tamannya cukup OK begete. Hingga akhirnya saya terus berjalan, 200 meter lebih kemudian sampailah ke sebuah celah kecil terbuka dan ternyata itu pintu masuknya.
Karena saya baru di sana, saya khawatir malah akan masuk ke rumah orang lain karena gerbangnya sangat kecil kira-kira seukuran 3 orang dewasa lebarnya. Cukup untuk sebuah kendaraan roda dua untuk masuk. Begitu tiba di gerbangnya, saya menjulurkan kepala sambil celingukan untuk memastikan area yang saya kunjungi apakah tamannya.
Seusai saya memberanikan diri saya masuk, ternyata petugas pos tidak menagih apapun alias gratis, bahkan pos yang saya maksud itu masih agak ke sana lagi. Dengan leluasa saya menyebrangi jembatan kecil penghubung antara taman dengan lahan parkir kendaraan operasional. (kendaraan pribadi parkirnya di mana?)
Pemandangan pertama kali adalah terlihat seperti foto yang paling atas dan paling awal. Cukup berkesan untuk sebuah taman. Seperti biasa di tengah taman ada ruang terbuka yang beralaskan semen dan tertera nama tamannya itu sendiri seperti gambar di bawah ini.
Dan kerennya, pas di samping kanannya (berdasarkan posisi saya dari foto di atas), ada peralatan untuk fitness! Kabar buruknya, saya lupa foto! Sorry, hehe… Tidak banyak sih alatnya, hanya sekitar 6 buah tetapi itu sudah cukup untuk menaruh kepedulian untuk kebugaran para pengunjung taman. Saya tidak tahu di belakang saya pada saat itu ada ruang apa lagi karena selanjutnya saya fokus ke arah selatan taman.
Berdasarkan pantauan Google Street, saya melihat di sebelah utara taman ada lapangan basket dan pintu masuk sebelah utara, sayangnya saya tidak menjamah bagian tersebut. Oke berbicara ke arah selatan mulai dari yang paling tengah terdapat waduk kecil dengan saung di sekelilingnya. Di tengah waduk ada sesuatu yang menjorok seperti jembatan tetapi tidak tersambung ke ujungnya mungkin dikhususkan untuk orang-orang yang membawa tongsis (tongkat narsis).
Kemudian lebih jauh ke selatan terdapat jembatan liliput (soalnya imut) yang melintasi sebuah kali kecil (saya lebih baik bilang selokan) mengarah ke arah jalan setapak ke arah sisa area taman kota ini. Dan wah,Β ternyata di seberangnya banyak area bermain! Cakep.
Saya berjalan-jalan terus menelusuri jalan setapak taman yang sepertinya tidak ada sesuatu yang lain lagi selain jembatan dan pohon hingga batas akhir taman tersebut. Namun tetap ini benar-benar direkomendasikan sekali untuk refreshing yang sedang bad mood.
Ketika pulang kembali naik angkot 01 ke stasiun Depok Baru, ternyata di seberang jalan besar banyak gerbang-gerbang terkunci yang tadinya saya kira itu hanya pagar karena saru. Mengapa tidak dibuka ya? Kasihan sekali jika harus mengendap-endap ke lorong jalan samping SD itu?
[flexiblemap center=”-6.3948968,106.8089137″ width=”100%” height=”500px” zoom=”15″]
Terima kasih banyak ya Depok, atas destinasi indahnya…
^_^
Save
Pingback: Kita Anak Negeri | Yuk, Cari Angin di Taman Lembah Gurame Depok!