Waktu Malam
Saya malam itu menuju balkon kamar dan mencoba untuk menghirup udara malam karena agak sumpek terlalu sering berada di kamar yang minim ventilasi dan full AC.

Saat itu saya merasakan atmosfer yang lumayan berbeda dari biasanya. Keheningan malam terjadi sebab sudah banyak manusia yang beristirahat dari aktivitasnya. Nuansa yang tidak lagi begitu bising dan sarat polusi karena jumlah kendaraan sudah berkurang drastis di jalanan.

Saya pada saat itu hanya mencoba untuk menghayati saat-saat yang selama ini mungkin sering saya abaikan. Udara sejuk dan keheningan yang tenang, yang sebenarnya dapat dirasakan setiap hari namun kebanyakan dari kita sepertinya lebih memilih untuk mengabaikannya.

Memang apa saja sisi lebih dari suasana di malam hari yang dapat dinikmati?


Waktu berinspirasi

Malam adalah waktu yang paling tenang dari seluruh waktu yang terjadi di sepanjang hari. Suasana yang tenang dapat mengundang inspirasi untuk hinggap jika memang kita berniat untuk mencarinya.

Seseorang terkadang kesulitan mencari inspirasi di tengah hiruk-pikuk dan keramaian. Di malam hari inilah waktunya untuk mengundang berbagai macam inspirasi yang dapat membuat seseorang lebih produktif di siang harinya.

Inspirasi yang dapat diundang dapat berbagai macam, dan tentunya memiliki tema yang lebih mendominasi dari mulai tema seputar ketenangan hingga horor. Beberapa orang berhasil menciptakan karya musik yang lembut dan menghantui di telinga karena terinspirasi dari nuansa tenang di malam hari.

Begitu pun banyak sekali karya-karya masterpiece yang terkenal atas inspirasi malam seperti lukisan legendaris Starry Night karya Van Gogh dan beberapa lagu instrumental yang damai dan tenang dari Mozart.

Suasana yang tenang justru membuat pikiran menjadi jauh lebih liar, seperti mungkin tiba-tiba terpikirkan mengenai bagaimana rasanya jika hidup di planet lain yang gelap dan sunyi, atau mungkin dapat melahirkan sebuah karya sastra seperti puisi, novel, cerpen, dan lain sebagainya.

Jika tidak ada kaitannya dengan seni artistik pun, berpikir untuk mencari solusi terbaik dari masalah yang kemungkinan kita hadapi di esok hari pun dapat dilakukan di hari yang tenang.


Waktu introspeksi diri

Terkadang di saat malam hari, tepatnya sebelum tidur, merenung mengenai apa yang telah kita lakukan hari itu dan apa yang mungkin kita akan dapatkan besok menjadi sebuah agenda yang sepertinya otomatis selalu terjadi.

Sebenarnya di saat yang tenang di penghujung hari tersebut menjadi saat yang baik untuk menelusuri apa yang kurang dalam diri dan apa yang mungkin dapat menjadikan diri lebih baik dan lebih disegani orang di keesokan harinya.

Introspeksi diri yang terjadi tersebut dapat dituangkan ke dalam sebuah catatan dan dapat dipantau apakah ada kemajuan atau tidak.

Agenda introspeksi diri yang kerap tidak diundang di setiap malam tersebut terkadang begitu kejam, karena seakan semuanya yang terbuka membuat seseorang menganggap dirinya sendiri tidak berguna hingga bahkan seakan dia menjadi sampah masyarakat bagi lingkungannya.

Sebenarnya, hal ini bagus untuk memacu seseorang menutupi perlahan-lahan kesalahannya dan itu membuatnya lebih tertantang menjadi diri yang berbeda dari dirinya yang kemarin. Tetapi perlu diingat, godaan setan pada malam hari justru tak kalah dahsyat, alih-alih introspeksi tersebut membuat diri lebih baik, justru solusi yang didapat justru menggunakan jalan pintas yang dapat menyengsarakan diri sendiri dan orang lain.

Seperti misalnya, beberapa agenda introspeksi tersebut justru melahirkan kalimat menyesatkan seperti, “Daripada gue nggak dihargai jadi orang baik, mending gue jadi jahat sekalian.

Semoga kita dijauhkan dari hasil introspeksi diri yang buruk.


Waktu melihat sisi lain dunia

Waktu hening di malam hari juga dapat membuat orang melihat sisi lain dari dunia. Bagi orang yang telah terbiasa memberikan manfaat bagi orang lain, ia mungkin akan terpikirkan akan daerah yang masih dilanda kegelapan pada malam harinya, atau bagi daerah yang sudah sangat terang, dia mulai peduli tentang masalah polusi cahaya.

Beberapa dari kita mungkin tiba-tiba terpikirkan saat-saat romantis berada di alam yang bertabur bintang-bintang, dihiasi cahaya bulan, dan menangkap momen-momen yang mungkin akan dirindukan.

Sesekali mungkin seseorang sangat dianjurkan untuk berwisata malam untuk melihat beberapa sisi yang mungkin ia tidak melihat saat segala sesuatunya disinari matahari. Atau setidaknya, mencari taman yang buka 24 jam dan duduk-duduk di salah satu bangku taman.

Jika orang sudah bersahabat dengan waktu malam, seharusnya hal itu membuat dirinya menjadi orang yang lebih bijak lagi rendah hati.


Waktu menggapai yang hilang

Banyak sekali orang yang bercerita tentang pengalaman positifnya di waktu-waktu malam mereka. Seperti jaringan internet akan lebih cepat pada saat itu karena sudah sedikit pengguna yang memakainya. Atau otak orang yang sedang belajar akan lebih mudah mencerna materi di malam yang tenang.

Malam yang tenang pun meminimalisir segala jenis gangguan elektronik seperti panggilan tiba-tiba dan arus email dari para rekan kerja. Sehingga, beberapa aktivitas yang memang tidak boleh disentuh oleh berbagai macam interupsi seperti membuat konten video atau rekaman dapat dilakukan pada saat itu.

Bahkan, malam yang tenang dapat membuat ibadah seseorang menjadi lebih khidmat dan khusyuk. Hampir seluruh beban berat di siang hari dilepaskan pada malam hari, membuat mood yang lebih baik dan lebih bersemangat dalam melakukan aktivitas yang tertunda, termasuk kegiatan olahraga malam sebelum tidur.

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    4 Tips Untuk Konsisten Berkarya bagi Pemula

    Berikutnya
    4 Alasan Saya Menyukai Statistik Meski Bukan Ahlinya


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas