Iri di Sosial Media

Sebagai seorang manusia, pastinya wajar jika kita memiliki perasaan minder dan tidak percaya diri. Apalagi di zaman yang serba digital ini, kita dapat dengan mudah melihat setiap aktivitas yang ‘dipamerkan’ oleh siapa pun di media sosial, yang lebih condong kepada arah bersenang-senang.

Mungkin kalian ikut bahagia ketika teman-teman kalian mendapatkan kebahagiaannya entah mereka bertravel, mendapat kemewahan, bertunangan dengan seseorang berparas rupawan, dan lain sebagainya. Tetapi pernahkah kalian merasa iri dengan setiap kebahagiaan yang diunggah orang lain ke jejaring sosial mereka?

Kok si doi hidupnya enak terus ya…” Kata kalian yang mungkin pada saat itu sedang dalam masa-masa sulit yang perlu perjuangan yang tidak main-main untuk mendapatkan jalan keluarnya.

Bahkan, hanya mendapatkan engagement seperti like atau komentar yang lebih banyak dapat menumbuhkan rasa tidak nyaman bagi sebagian orang, yang mungkin berkata dalam batin mereka, “Padahal masih lebih bagus konten saya…

Perasaan iri tersebut dalam kasus yang paling parah dapat berujung kepada tindakan kriminal, sedangkan dampak yang paling umum dari sifat iri adalah dapat membuat hidup seseorang merasa lebih tertekan yang tidak menutup kemungkinan membuka peluang untuk melakukan tindakan bunuh diri.

Jadi bagaimana saya mengatasi rasa iri ini?


Lebih produktif

Berapa banyak waktu yang kalian habiskan di jejaring sosial? Mungkin yang kalian lakukan sepanjang hari hanya skrol, dan skrol setiap konten yang ada di sana. Dari sana lah kemudian kalian menemukan banyak postingan-postingan dari orang-orang di internet yang memperparah rasa iri kalian.

Setelah itu? Kalian akan membuang lebih banyak waktu untuk meratapi nasib. Mengapa tidak memulai sesuatu yang bermanfaat? Mengapa tidak membersihkan rumah? Belajar sesuatu yang baru? Menyelesaikan tugas sekolah atau kantor? Menulis? Menggambar? Push up? Sit up? Kalian mungkin akan lebih berbahagia dengan hasil yang sedikit karena telah memuliakan waktu.


Jalan ke luar

Terlalu banyak berdiam diri di depan sosial media tidaklah baik bagi kesehatan. Tidakkah kalian ingin mengisi waktu istirahat kalian dengan mencari tempat terbaik untuk berjalan-jalan seperti ke taman atau tempat-tempat teduh? Dengan demikian diharapkan kalian akan lebih rileks dan bahkan bisa mendapatkan beberapa inspirasi.


Membaca buku atau artikel

Buku tetap menjadi salah satu elemen yang sangat penting dalam hidup kalian. Ketika kalian tidak lagi menemukan sesuatu yang menyenangkan, kalian dapat menyelesaikan buku yang telah kalian beli.

Atau jika kalian sedang tidak menemukan buku, kalian dapat mencari artikel-artikel ilmiah di internet yang mungkin menarik untuk kalian baca. Mengapa tidak untuk mencari tahu mengenai ajaibnya ciptaan Allah seperti gunung, petir, aurora, atau bahkan luar angkasa? Kalian mungkin akan menjadi lebih bijak dan lebih rendah hati setelah itu.


Pahami faktanya

Ingat, orang-orang lebih condong untuk menunjukkan keberhasilannya daripada kegagalannya. Setiap orang memiliki masalah yang seimbang. Ingat bahwa Allah Ta’ala Maha Adil, seiring dengan pepatah yang mengatakan bahwa “usaha tidak akan membohongi hasil”.

Memang keberhasilan orang lain akan membuat iri karena yang kita lihat hanyalah hasil akhirnya. Dan orang yang telah berhasil pun mungkin masih iri kepada orang lain yang lebih berhasil dalam bidang yang disukainya.

Orang yang kelebihan harta mungkin akan iri dengan orang yang memiliki pasangan yang lebih setia. Setiap orang sudah memiliki ujiannya masing-masing.

Saya pun pernah mendengar ada selebriti yang masih mengeluh karena iri melihat teman-temannya sudah menjadi manajer dan direktur utama, padahal rumah si selebriti tersebut sudah mewah.


Kurangi online

Rasa penasaran sering muncul untuk kepoin teman-teman di dunia maya, bahkan meski kalian sedang dikekang oleh ribuan deadline. Ini terjadi karena kalian sebelumnya terlalu terbiasa online setiap beberapa menit sekali sehingga menjadi watak yang sulit dihilangkan. Adiktif, begitu orang menyebutnya.

Mulailah memanajemen waktu kalian dari sekarang, kalian harus paham kapan harus online dan fokus. Orang yang sudah sukses bahkan memiliki waktu sendiri untuk mengecek email masuk.


Bercerminlah

Mengapa kita ingin mendapatkan apa yang orang lain punya? Mengapa kita ingin perhatian lebih? Ingat, jejaring sosial adalah dunia maya. Setiap apa pun yang terjadi mungkin sudah di-filter. Berapa banyak orang yang pergi berlibur padahal setiap harinya mereka mengeluh kurang? Berapa banyak orang yang mendapatkan penghargaan padahal setiap malamnya mereka mungkin ketakutan?

Kalian memiliki keunikan diri kalian sendiri, kalian memiliki bakat dan garis hidup kalian sendiri yang orang lain takkan menyabetnya jika bukan kalian sendiri yang meraihnya. Dan kalian mungkin menyadari bahwa hidup kalian mungkin telah berantakan setelah kalian terlalu sering online.


Ini, ada senyum: 🙂

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Yin dan Yang: Sukabumi, Ujung Genteng dan Curug Cimarinjung

    Berikutnya
    Kehabisan Ide dan Butuh Inspirasi? Ada 5 Tips


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas