Paragraf Horor

Malam itu tiba-tiba saya ingin mendengarkan melodi-melodi lawas yang membangkitkan atmosfer horor di Youtube. Saya sontak langsung ingin mencari cerita-cerita horor sebagai pendukung atmosfer mengerikan yang dibentuk oleh melodi-melodi menyeramkan ini.

Bahkan saya dengan mudah mendapatkan beberapa lewat komentar-komentar horor yang diutarakan oleh pemirsa video yang juga sepertinya terinspirasi dari video tersebut.

Videonya ada banyak di Youtube jadi saya kumpulkan paragraf-paragraf horor yang terserak dari para komentator acak. Hanya dapat 15 yang mengena.

Berikut adalah 15 buah cerita horor yang sangat pendek, hanya beberapa kalimat saja. Saya menyebutnya paragraf horor karena cerita horor yang begitu pendek ini.

Ada satu atau dua cerita yang harus saya ‘rombak’ ulang agar lebih masuk akal saat diterjemahkan.

Maaf jika sedikit, dan mungkin ada beberapa yang pernah kalian dengar, namun diluar itu silakan dinikmati ~


“Ayah, malam ini aku ingin tidur bersamamu.”
Kami belum punya anak.

Saat dirimu bermain suit dengan bayanganmu dan kamu menang.

Aku bersin dan seseorang mendoakanku, dari dalam lemari.

Almarhum temanku yang frustasi berteriak, “Aku ingin mati saja!”
“Seperti yang kau inginkan!” Terdengar suara dari balik lorong.

Aku seringkali bermimpi seram.
Malam ini aku berada di sebuah kompleks pemakaman gelap dikejar sosok tanpa kepala.
Kucubit tanganku agar bangun. Rasanya sakit.

Saat sesi Zoom, guruku bilang agar aku menyuruh adikku untuk tenang.
Aku anak tunggal.

Kau gali kuburan baru dan kau menyajikan daging manusia mentah untuk memprank temanmu.
Temanmu menikmati dagingnya.

Aku menonton sebuah cuplikan horor untuk mengisi waktu sendirianku. Efek suaranya benar-benar menyeramkan.
Saat cuplikannya selesai, aku menyadari jika laptopku aku mute.

Jam digitalku di atas lemari rusak lagi. Tidak keluar angka, hanya dua titik merah.
Saat aku berbalik, jam digitalku ada di atas meja, tidak rusak sama sekali.

Aku mendaftar audisi standup komedi, kupersiapkan lelucon terbaik.
Saat aku berlatih dengan ekspresi selucu mungkin, seseorang tertawa dari bawah ranjang.

Aku adalah komposer musik, kepalaku selalu mendapatkan melodi dengan menjelajah alam.
Saat aku menjelajah hutan, melodi horor muncul, namun bukan dari kepalaku.

Aku berkunjung ke pameran seni anak. Terpampang lukisan-lukisan polos dan menarik di dinding.
Ada lukisan seram berwarna hitam dengan dua mata merah dan senyuman. Dan itu bergerak.

Aku mendapatkan karunia untuk melihat masa depan setelah selamat dari sambaran petir.
Namun aku tidak dapat melihat apa pun setelah 2020.

Aku berlomba tahan kedip dengan cermin dan aku menang.

Saat kau dengar adikmu bermain biola namun kau sedang berkemah sendirian di atas gunung.

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya cerita seram? Yuk di-share ke Anandastoon.
Klik di sini untuk panduannya. 👍

  • Sebelumnya
    Pengalaman Horor Teman Terbaik #11: Mendaki Gunung Slamet

    Berikutnya
    Kripikpasta 46: Pabrik Tempatku Bekerja Berhantu


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas
    Pakai tema horor