Kemarin, sebelum ditulisnya artikel ini, saya meminta partner saya untuk bercerita horor untuk mengisi kekosongan saat mengemudi.
Istrinya kemudian memberikan tips untuk saya, katanya jika ingin memanen cerita horor, cobalah untuk mengumpulkannya dari para pengemudi malam, atau orang yang bekerja sebagai pengemudi di malam hari.
Tak lama kemudian istrinya memulai cerita.
Sudut pandang istri teman saya:
Jadi gini Nda, saya pernah menyesal sewaktu saya mencoba untuk berbicara dengan supir taksi yang saya sewa malam-malam.
Saya pilih taksi [nama perusahaan taksi] itu soalnya saya tahu pengemudinya banyak yang sopan. Dia tidak akan berbicara jika tidak ditegur lebih dulu.
Nah, pas saya ajak ngobrol, barulah sang supir mau berbincang sama saya sampai rumah. Tetapi pas saya ingin turun, sang supir berbicara sesuatu.
“Kompleks ibu ini cukup angker ya.” Kata sang supir.
Sang supir mengisyaratkan petunjuk ke sebuah rumah kosong di beberapa rumah seberang rumah saya. Kata sang supir, dia melihat pocong sedang berdiri tanpa gerakan sedikit pun, mengarah ke kami.
Di hari yang lain lagi, tepat setelah subuh, saya ingin pergi ke bandara. Jadilah saya memesan taksi di pagi buta itu.
Saat masuk gerbang tol di daerah Serpong, tepatnya saat berada di tikungan melingkar menuju ke jalan tol utamanya, tiba-tiba sang supir berteriak sambil beristighfar.
Saya kaget dong, saya bertanya-tanya ada apa.
Kata sang supir, ia melihat ada perempuan bergaun putih duduk di beton pembatas jalan, sambil menggoyang-goyangkan kaki. Rambutnya hitam menjuntai menutupi wajahnya.
Siapa perempuan pagi-pagi buta begini duduk-duduk di pinggir beton jalan tol? Apalagi tikungannya membelah kebun-kebun terbengkalai yang gelap.
Begitulah cerita dari istri partner saya. Kemudian saya teringat sewaktu saya masih sering menggunakan jasa ojeg online, saya mendapatkan beberapa cerita mengerikan yang langsung bersumber dari bibir sang pengendara.
Cerita pertama, saat ada pengemudi ojeg online yang mengantarkan penumpang lewat kompleks kuburan cina, tepat di belakang kampus Trisakti di Cipinang.
Tiba-tiba jok terasa ringan saat melewati kompleks kuburan cina tersebut, membuat pengemudi meminggirkan kendaraannya untuk mengecek penumpang.
Bingung sang penumpang sudah tidak lagi ditemukan, tiba-tiba entah mengapa pengemudi melihat ke atas.
Sudah ada seorang perempuan duduk di atas pohon sambil menggoyang-goyangkan kaki, menertawai pengemudi. Tentu saja sang pengemudi menjadi panik dan bersegera meninggalkan kompleks pemakaman tersebut, lalu ia sakit keesokan harinya.
Cerita berikutnya, saat malam hari di Tanjung Priok seorang pengemudi yang ingin pulang ke rumah, berpapasan satu arah dengan temannya sesama pengemudi ojeg online juga yang sedang membawa penumpang.
“Duluan ya!” Kata temannya yang sedang membonceng penumpang tersebut, mendahuluinya.
Begitu ia melihat penumpang yang diboncengi temannya tersebut, ia istighfar dengan keras. Temannya yang mungkin mendengar istighfarnya, langsung melihat ke spion dan kehilangan keseimbangan.
Untungnya temannya itu pada akhirnya berhasil menyeimbangkan sepeda motornya kembali.
Masalahnya, sang pengemudi yang bercerita kepada saya, melihat penumpang tersebut duduk dengan melayang. Benar, bokongnya sangat tidak menempel dengan jok. Lalu saya tidak tahu apa yang dilihat temannya itu lewat spion hingga ia kaget dan kehilangan keseimbangan.
Pastinya wajah penumpang yang temannya lihat lewat spion itu sangat tidak menyenangkan.
Terakhir, seorang pengemudi yang mendapatkan pesanan yang berlokasi di tengah kuburan. Begitu ia sambangi lokasi tersebut, hanya ada kesunyian, kosong dan gelap.
Ia ternyata sampai dua kali mendapatkan pesanan dari lokasi serupa dan kedua-duanya ternyata pesanan fiktif dari tengah kuburan yang sepi dan kosong.
Saat ia mengadu ke manajemennya, manajemennya pikir ia sedang berhalusinasi. Hingga akhirnya, atasannya melihat langsung pesanan fiktif tersebut benar-benar terekam dalam aplikasinya.
Setelah itu partner saya menimpali, cerita dari pengemudi ojeg online lainnya.
Ada pengemudi ojeg online yang bercerita jika ia mengantarkan seorang perempuan ke tempat tujuannya. Di tengah jalan, jok terasa ringan dan ia menemukan penumpangnya tidak lagi bersamanya. Si pengemudi langsung mengebut ketakutan.
Esoknya, ia mendapatkan pesanan dari si perempuan yang sama.
Saat disambangi si perempuan tersebut, sang pengemudi bertanya, “Hantu ya?”
Sambil cemberut, si perempuan menjawab, “Bukan! Tapi kali ini nyetirnya pelan-pelan, kemaren saya sampe jatoh tau! Mana ditinggal lagi!”
O… my… Gawd!
Hi serem eeee.. atut