Cerita Dari: Denkers

Tepat pukul 3 dini hari (jum’at), aq terbangun dari tempat tidur dan kusempatkan bangun serta beranjak ke dapur tuk mengambil segelas air putih. Sudah kuminum air itu aq langsung ke teras rumah dan berusaha tuk mencari udara segar di sekitar. Aq tinggal di komplek perumahan di daerah Sukabumi.

Pukul setengah 4 aq lari pagi tuk menjaga kebugaran tubuh seperti biasanya. Walaupun udara dingin menusuk ke kulitku, pagi itu aq mengelilingi komplek perumahan dengan berlari-lari kecil ditambah sedikit gerakan ayunan tangan. akan tetapi, hari itu sepertinya laen dari biasanya dan tanpa sengaja buluk kudukku merinding dan tubuhku mulai terasa dingin dan kaku, tapi tak kuhiraukan itu, aq hanya tetap pada rencana semula yitu olahraga lalu sarapan pagi di dpn komplek.

Memang kondisi sekitarku tidak ada orang satupun dan hening sekali. Aq stop tuk melangkah dan tanpa sengaja aq menoleh kebelakangku yang terdapat sebuah lapangan bola kecil yang lebarnya sekitar 10 m, dan berjarak 50 meter dari tempat aq berdiri. Setelah itu kulihat sosok bayangan putih yang terlihat seperti pocong yang berdiri tegap ditengah lapangan bola kaki itu.

Aq tak percaya akan hal itu tapi itulah kenyataannya yang tak dapat dipungkiri. Dia mendekati ke arahku dgn tatapan yg kosong dan terbang menghilang cepat kearahku. Tanpa ragu lagi langsung ku berlari secepat mungkin mencari tempat berlindung yang aman. Aq terus berlari tanpa melihat ke belakang dan akhirnya aq lari ke tempat peribadatan yaitu masjid. Pada waktu itu sudah pukul 5 dan azan sedang berkumandang jadi aq menenangi diri dan ikut ibadah. Setelah matahari terbit, aq langsung bergegas pulang dan cerita kepada keluargaku. Waduuh.. jantungku hampir copot nee!! hikmahnya bahwa alam gaib itu memang ada dan kita sebagai manusia harus memperkuat iman kita agar tidak tersesat dan selamat dunia-akhirat. AAMIIEENN…. “DENKERS”

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Cerita dari Primbon #31: Sosok Tangan Dibungkus Kain Kafan

    Berikutnya
    Cerita dari Primbon #33: Bertemu Nyai Roro Kidul


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas
    Pakai tema horor