Cerita Dari: Hisyam

Namaku Hisyam, Icam teman-teman memanggilku. hari kamis 7 april 2005 sekolahku mengadakan study tour ke taman Ir H. Juanda atau lebih dikenal dengan Dago Pakar di kotaku, Bandung. disana terdapat banyak gua, diantaranya ada gua belanda yang sering dikunjungi para wisatawan.

Kisah ini dimulai ketika rombongan sekolahku mulai memasuki salah satu gua belanda. Ketika aku mulai memasuki gua, kurang lebih 15 meter tiba tiba seperti ada segumpal asap menyerupai asap rokok sebesar kepalan tangan anak kecil memasuki mataku, saat itu aku langsung menggosok-gosok mataku dengan tangan kananku.

Saat kulepas tanganku pemandangan pertama yang aku lihat adalah sosok wanita dengan tali yang menjerat lehernya, tergantung menjuntai dari langit-langit gua. Aku kaget melihat itu dan aku bilang kepada guru pemanduku tapi guruku bilang bahwa pemandangn itu hanya aku, guruku dan satu orang lagi kawanku Hermawan yang mampu melihatnya sedangkan yang lain tidak, pantas semua temanku acuh-acuh saja.

pemandangan wanita tergantung itu merupakan awal pemandangan mengerikan sekaligus pengalaman yang sangat berharga bagiku. Selanjutnya aku menyaksikan kupikir orang-orang belanda karena hidung mereka mancung2 dan tinggi-tinggi sedang berdansa di dalam ruangan studio. aku sebut studio karena disana aku melihat banyak sekali peralatan seperti studio rekaman yang aku lihat di televisi. Mereka berdansa berpasang-pasangan sampai aku terkejut karena tiba-tiba ada tentara jepang menyerang dan menembaki mereka, mereka semua mati dan ada sebagian yang melarikan diri.

Beberapa saat aku terbengong-bengong menyaksikan pemandangan yang baru saja aku lihat sampai tiba2 aku dikejutkan dengan suara tembakan disamping kananku. Seorang serdadu belanda dengan kereta lorinya sambil menenteng senjata laras panjang sedang menuju kearahku, dengan mimik muka yang marah dia menyuruh aku pergi, aku palingkan wajahku ke arah lain tapi saat itulah aku melihat sebentuk orang tinggi besar sekali dan hitam lagi.

Tak kuat aku melihat pemandangan itu aku menghampiri guruku. Beliau hanya bilang jangan dihiraukan, anggap saja seakan-akan kamu tidak melihat itu semua dan selalu berdoa. Akhirnya nasihat guruku aku turuti, tapi ternyata banyak pemandangan lain lagi yang aku saksikan dari mulai dua orang perempuan yang sedang ngobrol dengan bahasa yang tidak aku mengerti, anjing putih yang hilir mudik dan banyak lagi penampakan yg aku saksikan. Pengalamanku ini akhirnya membuat aku percaya bahwa dunia gaib itu ada disekitar kita.

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Cerita dari Primbon #58: Rumahku

    Berikutnya
    Cerita dari Primbon #60: Hantu Fatimah


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas
    Pakai tema horor