Horor Pesantren

Saya pernah mondok di tahun 2007, menjadi santri di sebuah pesantren modern di Tangerang. Tetapi berhubung saya itu orangnya bukan orang yang betah ngendap di ruangan, jadi saya hanya setahun saja nyantri.

Lima belas tahun kemudian, ternyata saya masih mengingat beberapa pelajaran pesantren, seperti Jurumiyah, Nahwu & Sharaf, dan beberapa mahfuzhat. Saya juga masih sedikit bisa mengukir khat Arab, dari Nasakh, Tsuluts, Diwani, Riq’ah, Farsi, hingga Kufi.

Eh, malah jadi flexing… Fine, selain itu, saya juga baru sadar kalau ada beberapa cerita horor yang sebenarnya sangat sayang jika harus terbuang dimakan waktu.

Saya berusaha keras untuk mengingat-ingat sebaik mungkin, maka dari itu saya hanya tuliskan sebisa saya saja hehe…

Silakan kalian nikmati ~ kalau ada boleh share juga kok ❣️

Btw, untungnya di hari terakhir saya meninggalkan pondok pesantren, saya meminjam HP almarhum ayah saya untuk saya abadikan beberapa bagian pondoknya. Foto-foto yang kalian lihat berikut berasal dari tahun 2007.


Uji ketahanan ustadz

Pesantren saya ada 4 lantai. Lantai pertama masjid, lantai kedua dan ketiga kamar serta ruangan sekolah, yang paling atas adalah ruangan terbuka khusus jemuran.

Terkadang di sana juga dimanfaatkan beberapa santri untuk berolahraga.

Ini adalah pemandangan dari atas.

Horor Pesantren

Horor Pesantren

Namun banyak rumor kalau jemuran tersebut angker. Salah satunya pernah saya dengar sendiri, kalau ada santri yang malam-malam naik ke lantai jemuran dan menemukan sebuah baju merah yang masih tergantung.

Saat santri mendekati baju tersebut, tiba-tiba baju tersebut terangkat sendiri dan langsung berubah menjadi kuntilanak merah.

Seorang ustadz ternyata menerima laporan dari para santri tentang keangkeran lantai teratas. Jadi suatu malam akhirnya sang ustadz mencoba untuk shalat tahajjud di jemuran.

Saat sedang berdoa, dari belakang gardu atau tower BTS, terpampang 3 pocong yang sedang memperhatikan sang ustadz. Jaraknya hanya tiga langkah dari sajadah.

Horor Pesantren

Karena sang ustadz berani, akhirnya dibacakan doa-doa dan pocong menghilang.

Kemudian beberapa saat, benar kata para santri, muncul dari arah tali jemuran sebuah kain merah dan kain itu terangkat langsung mengarah ke sang ustadz.

Selama melayang, kain tersebut perlahan berubah menjadi kuntilanak merah.

Oleh sang ustadz dibacakan doa, dan kuntilanak menghilang.

Terakhir, tidak lama setelah itu, muncul nenek-nenek membawa pisau dari belakang kotak BTS. Sang ustadz berkomat-kamit kembali.

Tetapi tak lama kemudian, sang ustadz justru lari tunggang-langgang, turun dari lantai jemuran. Ada apa memangnya, kenapa ustadznya ketakutan?

Saat ustadz berkomat-kamit untaian doa kepada sosok nenek tersebut, sosok nenek tersebut berhasil hilang.

Namun pisaunya tidak.


Orang ketiga

Kamar para santri sebenarnya hanya sebuah ruangan luas bertiang-tiang dengan disekat-sekat oleh lemari-lemari santri.

Horor Pesantren

Beberapa cerita yang pernah saya dengar adalah (seingat saya, mungkin ada yang saya tambah atau saya kurangkan):

Seorang santri pernah sakit dan berkeringat saat tengah malam. Ia tidur menghadap lemarinya yang di atasnya ada tiang gantungan. Saat ia terbangun, ada sosok jin hitam yang berdiri di atas lemarinya, dengan berpegangan di besi gantungan, menunduk dan menatap si santri dengan mata merahnya.

Tengah malam yang lain, beberapa santri ada yang tidak dapat tidur dan berbincang-bincang. Salah satu santri bercerita lucu, yang membuat temannya tertawa. Ternyata, ada yang ikut tertawa dari balik deretan lemari, dan suaranya semakin keras. Suaranya terdengar seperti suara perempuan. Akhirnya mereka langsung berbaring untuk tidur.

Di balik deretan lemari adalah tembok yang memisahkan ruangan dengan kebun pisang.

Pada malam lain, seorang santri terbangun dan mendengar sebuah suara benda yang bergerak di atas lantai. Suara bendanya terdengar semakin mendekatinya dan ia melihat ke arah bukaan lemari yang menjadi sekatnya. Saat suara semakin dekat, dari balik lemari tersebut ternyata muncul sebuah kepala menggelinding (atau sepotong tangan merayap, saya lupa) yang berbelok menuju ke arahnya. Si santri teriak dan sosok itu berbalik pergi.


Kamar mandi

Kamar mandi pesantren ada dua, satu di atas, satu di bawah.

Keduanya sama saja, sama horornya. Untuk kamar mandi bawah tidak saya foto, namun ini untuk kamar mandi atas yang hampir satu lantai dengan jemuran.

Horor Pesantren

Beberapa santri pernah melihat gayung yang melayang saat mandi atau buang air besar, atau manusia tinggi hitam besar di pojok kamar mandi.

Ada juga yang pernah mendengar suara-suara aneh dari dalam lubang toilet, seperti suara cicitan anak ayam, atau suara-suara geraman.

Sebenarnya ada beberapa lagi namun saya lupa. Tetapi teman saya pernah pada suatu malam ingin buang air besar dan menuju kamar mandi di atas.

Saat ia menuju tangga, ia melihat di ujung tangga yang agak gelap ada seorang santri yang sedang duduk di anak tangga menutupi jalan. Teman saya kenal siapa santri tersebut, dan ia sudah meninggal. Bersamaan dengan sadarnya teman saya tentang siapa sosok santri tersebut, sosok itu dengan cepat menoleh kepada teman saya. Teman saya membeku beberapa saat, sebelum akhirnya sosok tersebut tiba-tiba menghilang. Ia sakit tiga hari setelah itu.

Pernah sebelum angkatan saya ada yang bercerita kalau di rentetan tangga juga pernah ada hantu kepala wanita dengan jeroan (seperti leak) mondar-mandir menaiki dan menuruni tangga. Katanya kiyai sudah mengusir itu.

Di luar itu, kejadian seperti bayangan-bayangan hitam, atau suara-suara yang seperti sedang menaiki atau menuruni tangga sudah lumayan sering terjadi di tangga-tangga tersebut.


Masjidnya pun

Masjid berada di lantai satu. Dan masjid ini khusus untuk santri pria. Terkadang santri wanita pun memakai masjid ini jika sedang ada acara besar atau kajian khusus.

Horor Pesantren
Waktu itu pernah terjadi blackout yang menyebabkan seluruh pesantren gelap gulita. Para santri ada yang turun ke bawah, mengungsi tidur di masjid. Tetapi ada seorang santri ada yang menyadari sesuatu.

Di pojok ruangan di sebelah sajadah imam, ada sesuatu yang tersandar. Sedikit tersinari dari cahaya dari luar masjid.

Saat memicingkan mata, dan memajukan diri, ternyata ia baru sadar jika ia sedang bertatap-tatapan dengan pocong, bukan satu melainkan tiga buah.

Langsung ia berusaha keras untuk tidur dan membaca doa sebisanya.

Kata santri senior, dahulu bahkan lebih parah, ada kejadian mimbar yang bergerak, sepotong tangan merayap di depan orang yang malam-malam membaca alQuran. Ada kepala yang berputar-putar di atas santri yang sedang wirid saat shalat malam. Itu semua kejadiannya di dalam masjid.

Ada lagi hal ‘rutin’ yang terjadi setiap ingin ada perlombaan rebana/marawis. Beberapa santri mendengar suara marawis ramai dimainkan di dalam ruangan marawis yang gelap dan terkunci. Terkadang di kamar, calon peserta lomba sering ‘diteror’ oleh marawis tersebut. Entah dilempar rebana atau menyaksikan marawis menggelinding di hadapannya. Itu terjadi setiap ingin ada perlombaan marawis.


Rumah kyai

Saya ingat saat 17 Agustus tengah malam. Setelah latihan upacara untuk hari kemerdekaan esoknya, malam itu pukul 10 para santri sudah mulai tidur.

Tak lama, saya terbangun dan melihat para santri berlarian keluar. Katanya ada kebakaran.

Ternyata pas saya lihat, rumah kyai yang terbakar, para santri diungsikan keluar.

Tetapi kata seorang santri senior, saat membantu pemadaman di lantai dua rumah kyai, ia melihat dari ruangan kitab, apinya benar-benar berbentuk seperti jin yang seperti menari-nari, bergoyang kesana kemari.

Di saat yang lain juga, senior ada yang menyaksikan di atas rumah kyai yang sedang terbakar, terbang sosok kuntilanak yang mengarah ke kebun palem di samping pesantren.

Cerita ini langsung menyebar ke kalangan santri dan pastinya ke telinga saya juga.

Saya tidak memotret rumah kyainya, namun di sampingnya terdapat kebun warga seperti ini.

Horor Pesantren


Sebenarnya masih banyak yang lain, namun saya hanya ingat itu saja. Maklum sudah 15 tahun lebih jadi pastinya ingatan saya sudah terkikis mengenai kehidupan saya di pesantren, apalagi cerita horornya.

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    10 Pengalaman Mengerikan Bersama Mayat

    Berikutnya
    Horor Pendek 47: Kamar Pintar


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas
    Pakai tema horor