ruang liminal

“Liminal”, berasal dari kata Latin ‘limen’ yang berarti batas.

Saya kenal Liminal Space atau Ruang Liminal ini sebenarnya sudah dari tahun lalu, namun baru terpikir untuk membahasnya lebih jauh di sini.

Sebenarnya Ruang Liminal ini singkatnya adalah ruang sepi di tempat umum yang membuat kita tersampaikan kepada sebuah pikiran atau perasaan.

Intinya di tempat umum, bukan di tempat pribadi seperti rumah, kamar, dan sejenisnya.

Misal kalian pernah lihat foto tentang ruang stadium yang kosong dan itu mengingatkan kalian bahwa kalian dulu pernah pergi ke stadium yang mirip dan duduk di salah satu bangkunya.

Banyak sekali foto-foto di tempat umum yang sepi di internet, di stok foto seperti Unsplash atau Instagram. Dan tidak melulu harus dalam keadaan terbengkalai. Bisa saja karena memang sedang tidak orang yang tampak.

Ruang liminal ini bisa terkoneksi kepada perasaan takjub, sedih, nostalgia, ide atau inspirasi, bahkan hingga kengerian. Itulah kenapa disebut dengan ruang batas atau ruang limen.

Nah, karena postingan ini masuk ke kategori Seram, jadi kita akan bahas dari sisi horornya saja.


Menjadi legenda urban

Bermula dari orang iseng di 4Chan tahun 2019 yang mengoneksikan ruang liminal menjadi sesuatu yang horor, dari sana lahirlah sebuah urban legend dari ruang liminal ini yang kemudian begitu membahana di Internet.

Urban legend itu adalah Backroom.

Backroom bukanlah sebuah nama video game, melainkan hanya sebuah urban legend yang menyebutkan bahwa kita bisa saja tiba-tiba terjatuh, atau terselip, atau hingga tersasar ke sebuah ruang liminal.

Contoh, kalian sedang berbelanja di sebuah mall. Tiba-tiba saat bersandar di salah satu dinding mall tersebut, kalian terselip ke dalam celah dinding dan ‘terkirim’ ke dalam backroom.

Berikut contoh ruang liminal yang pada umumnya mendeskripsikan backroom:

ruang liminal

Di tempat kosong tersebut hanya ada kalian seorang, yang pastinya berusaha mencari jalan keluar.

Namun biasanya, kemungkinan seseorang dapat keluar dari backroom sangatlah kecil. Tidak peduli kalian mencari jalan keluar lewat pintu mana pun, kalian seperti kembali lagi ke ruangan yang pernah kalian datangi di backroom tersebut.

Belum cukup dengan itu, karena di backroom hanya ada kalian seorang, yang terdengar adalah suara nafas kalian yang terengah-engah. Dan juga akan terdengar sebuah bunyi lain dari jauh, seperti bunyi geraman atau erangan.

Kalian tidak tahu dari celah mana asal suara tersebut. Tetapi kalian diwajibkan untuk menyelamatkan diri dari sosok apa pun itu sebelum ‘dia’ menemukan kalian.

Legenda urban ini menarik karena merupakan salah satu hasil olahan dari foto-foto ruang liminal yang begitu banyak bertebaran.

Bahkan foto-foto saya di Instagram yang biasanya saya ambil saat sepi di tempat piknik, itu bisa saja ‘diplintir’ menjadi ruang liminal, sekali pun foto tersebut adalah foto indah yang saya ambil saat siang hari dengan warna yang cantik bervariasi.


Fenomena lain

Bahkan di Reddit ada komunitasnya tersendiri di mana backroom ini menjadi sebuah video game fiktif.

Para anggota komunitas berkontribusi memberikan foto-foto ruang liminal yang mereka temukan di internet dan foto-foto itu dijadikan level-level di game fiktif tersebut.

Salah satunya yang cukup terkenal adalah foto ruang liminal dari hotel Holiday Inn di London ini.

ruang liminal

Sampai pada akhirnya, ruang liminal ini mendapatkan tempat di hati audiens yang memiliki antusias dengan suasana mistis dan horor. Termasuk para pengembang game yang kemudian mewujudkan kengerian ruang liminal ini menjadi sebuah video game asli.

Selain itu, seorang warganet mengatakan bahwa ruang liminal bisa berpotensi menjadi latar mimpi buruk seseorang, atau setidaknya, seseorang pernah bermimpi buruk di ruang liminal.

Nyatanya orang yang tindihan atau rep-rep (sleep paralysis) mengaku mereka sedang berada di suatu tempat kosong, entah tertutup atau terbuka, dan benar-benar seperti di dalam backroom baik didampingi oleh sosok-sosok menyeramkan atau tidak.

Bahkan saya sendiri, secara konyol pernah mimpi tindihan di dalam halte Transjakarta. Padahal, di dalam mimpi itu terjadi pada siang hari, tetapi halte Transjakarta dan jalanan begitu sepi.

Saya tiba-tiba terjatuh dan tidak dapat bergerak di dalam halte Transjakarta dan saya lihat di semakin ke dalam halte, pencahayaan semakin gelap.

Mimpi yang aneh, tetapi halte Transjakarta dalam mimpi saya itu sudah bisa masuk kategori ruang liminal karena kosong, pencahayaan terlihat minim meskipun siang hari, dan terasa mengerikan.


15 foto ruang liminal

Baiklah, saya mencoba untuk memberikan contoh-contoh foto biasa yang kemudian bisa kita olah menjadi ruang liminal yang kurang nyaman dan cenderung mengerikan.

Mungkin kalian bisa mendapatkan inspirasi cerita horor dari foto-foto berikut, atau bahkan pernah atau ‘akan’ menjadi tempat dalam mimpi buruk kalian.

Foto-foto ini saya ambil dari internet, hak cipta berlaku bagi sang fotografer.

ruang liminal

Anggap saja foto di atas merupakan titik awal seseorang terjatuh ke dalam ruang liminal, pertanyaannya apakah ia akan berusaha mencari jalan keluar karena ruang sekelilingnya gelap?

ruang liminal

Ini seperti salah satu stasiun di Jepang yang terendam banjir yang warna airnya jernih. Tetapi, bisa jadi sesuatu akan muncul dari koridor-koridor gelap di area banjir.

ruang liminal

Tengah malam terdampar di pom bensin namun tidak ada siapa-siapa, petugas pun tidak ada. Apa yang akan kalian lakukan?

Masih terpikir ingin belanja?

Jangan sampai ‘dia’ menemukan kalian di koridor sempit ini.

Kalau ini memang sudah horor.

ruang liminal

Ruangan tersenyum, siapa yang akan tersenyum saat kalian masuk?

Sampai akhirnya dari salah satu kereta gondola tersebut ada yang menumpang dan menuju kalian di atas.

ruang liminal

Tetaplah berjalan di naungan cahaya atau ‘dia’ akan berhasil menggapai kalian.

Apakah taat peraturan masih berlaku di sini?

ruang liminal

Ruang liminal menjadi otomatis horor di area yang terbengkalai.

Langit merah begitu jadi mirip film zombie di mana kalian adalah satu-satunya yang bertahan.

ruang liminal

Tangga darurat dengan pencahayaan yang tidak membuat nyaman.

Terlihat indah, tetapi kita tidak tahu apa yang ada di ujung jalan tersebut.

Tidak perlu saya deskripsikan kengeriannya.

Foto telepon umum di tengah tumpukan salju yang cantik, tetapi bagaimana jika kasusnya kalian ada di situ seorang diri dalam rangka mencari jalan keluar?

Saya sih ogah berenang di kondisi ruangan yang seperti itu.

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Kripikpasta 48: Orang Itu Selalu Memperhatikanku

    Berikutnya
    Kripikpasta 49: Menjadi Penulis


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas
    Pakai tema horor