Parkiran Basement
urban legend by : anandastoon
Renaldi, pacarku. Dia sangat tampan, katanya dia merupakan orang pertama yang menempati apartemen itu. Jadilah aku bertandang ke apartmennya.
Ternyata, ini adalah apartemen tua yang kembali dilelang dan dijual dengan promo setengah harga. Dia beruntung. Aku bahkan tidak melihat sekuriti di mana pun selain dari pagar gedung. Uang perawatan gedung digratiskan selama tiga bulan pertama karena masih dalam tahap dirapikan.
Aku mampir ke kamarnya yang tentu saja masih sangat berantakan. Aku bahkan tidak tahu harus duduk di mana. Aku cemberut. Namun dengan cepat dia menangkap air mukaku dan tiba-tiba mengajakku untuk pergi ke mall. Asik. Dia mengajakku ke parkiran yang ada di basement lewat lift.
Begitu sampai di basement, Renaldi lupa kunci mobilnya. Dasar ceroboh! Jadilah dia kembali ke lantai kamarnya dan aku menunggu di depan pintu lift.
Cukup lama aku menunggunya, tiba-tiba lift berbunyi “TING” dan pintu lift terbuka.
“Kejutan!” Teriaknya.
Aku menjerit histeris. Tidak! Itu bukan Renaldi, seseorang memegang kepalanya yang masih meneteskan darah. Kini dia mengarahkan pistolnya kepadaku.