“Bingung nih abis kuliah enaknya cari kerja jadi karyawan, atau usaha sendiri jadi wirausahawan/entrepreneur?”
Ternyata banyak anak muda yang super bingung memutuskan untuk mendapatkan penghasilan lewat jalur yang mana. Banyak yang ingin jadi karyawan dulu karena bingung ingin buka bisnis apa. Atau ingin langsung jadi wirausahawan, karena lebih bebas, dan sesuai sunah Nabi saw.
Saya sempat mendapat pertanyaan tersebut dari seorang traveller yang kebetulan bertemu di Curug Ngebul. Terkesan dengan cara saya berbicara, dia akhirnya blak-blakan berbicara masalahnya yang akan dia hadapi ketika lulus kuliah. Yaitu bimbang dengan pilihan melamar kerja atau ikut temannya berbisnis.
Maka dari itu, saya tertarik buat artikel ini.
Derajat hadits Rasul saw. yang menyebutkan bahwa 90% pintu rezeki ada pada berternak/berdagang adalah lemah. Namun ini yang justru jadi sandaran kuat hampir setiap orang dalam memutuskan untuk menjadi pengusaha. Padahal, segala sesuatunya memiliki teknis jika tidak ingin menemui kegagalan pahit.
Saya katakan, bahwa lebih baik untuk memilih menjadi karyawan terlebih dahulu. Mengapa, karena dengan menjadi karyawan seseorang dapat tahu bagaimana manajemen perusahaan, bagaimana sifat-sifat pelanggan yang akan dihadapi, dan bagaimana proses sepak terjang menghadapi resiko.
Misalnya sekalipun seseorang langsung memilih berwirausaha karena nafsunya, tidak masalah. Pertanyaannya, apakah dia bisa mengelola manajemen keuangannya, apakah dia bisa bersikap profesional kepada para pelanggannya dan mendengarkan setiap komplain, serta apakah dia siap untuk menerjang apa pun resikonya?
Saya sudah banyak menuliskan artikel mengenai bagaimana seseorang seharusnya bersikap kepada pelanggan dan menjadi profesional dalam bidang kerjanya pada artikel, artikel, sebelumnya. Dengan senang jantung dipersilakan untuk membacanya.
Lalu bagaimana jika seseorang yang ingin memulai bisnis sebagai pihak ketiga? Yaitu bisnis yang mengandalkan dari hasil iklan seperti Youtuber atau Blogger? Lagi, saya telah sebutkan juga di artikel sebelumnya (silakan baca di sini) bahwa sebaiknya hal itu hanya dijadikan bisnis sampingan saja.
Mengapa, karena Youtuber/Blogger sukses yang jadi panutan jumlahnya hanya sedikit. Kita tidak tahu berapa ribu Youtuber/Blogger yang justru terpuruk dan tidak melanjutkan karya mereka lagi karena sedikitnya pengunjung dan hanya dibatasi oleh nafsu sesaat saja.
Seperti saya, yang kalian lihat banyak iklan yang terpampang di situs anandastoon ini, saya pun hanya menjadikan penghasilan dari iklan-iklan tersebut sebagai sampingan. Karena pekerjaan saya tepat ketika saya tulis artikel ini adalah co-founder sekaligus CTO (Chief Technology Officer/Direktur Utama IT) di perusahaan yang dibangun oleh saya dan tim.
Penghasilan yang saya dapat dari iklan pun tidak seberapa, hanya meningkat sedikit seiring dengan banyaknya postingan yang saya tulis dan banyaknya para pengunjung yang melihat hingga mengklik iklan yang saya pampang. Di samping itu, saya sebisa mungkin meletakkan iklan di tempat yang tidak mengganggu para pembaca seperti di pop-up atau ruang yang besar.
Sebaiknya, kalian jadi karyawan dahulu untuk menambah pengalaman kerja dan sebagai penghasilan tetap utama. Namun jika ingin usaha mandiri atau menjadi seleb internet lewat Youtube atau Blog dan menghasilkan uang via iklan pihak ketiga, lebih baik agar dijadikan bisnis sampingan dahulu dan tetap mempertahankan posisi kalian sebagai karyawan.
Hal ini tentu berat karena tanggung jawab kita ada pada dua hal sekaligus, namun usaha lebih insyaAllah dapat menghasilkan lebih bukan? Kecuali jika pendapatan sampingan kalian tersebut sudah melebihi gaji bulan dan stabil, barulah kalian boleh fokus untuk membina kegiatan mandiri kalian tersebut.
Jangan lupa untuk terus meningkatkan kualitas konten dan pelayanan kalian. Ingat, banyak saingan kalian sedang gencar-gencarnya memperbaiki kualitas mereka bahkan di saat kalian sedang terlelap.
Selamat berkarya ~ 🙂