Arti Sukses

Setiap orang memiliki definisi sukses masing-masing. Bahasan ini pernah lewat di beranda saya saat sedang membuka Threads.

Sebuah postingan yang membahas tentang apa arti kesuksesan itu memiliki banyak sekali balasan. Penasaran dengan jawaban para warganet, saya lihat komentar-komentar mereka.

Ada yang menyebutkan bahwa, bagi mereka kesuksesan itu adalah kebebasan finansial seperti tidak memiliki hutang dan serba mencukupi.

Ada pula yang menyebutkan bahwa kesuksesan itu memiliki pencapaian gemilang dan gengsi yang membuat mereka lebih baik dari orang lain seusianya.

Terakhir, dalam lingkup agama khususnya yang muslim seperti saya, kesuksesan terbesar adalah masuk surga.

Karena terlalu banyaknya definisi sukses menurut pribadi atau ego setiap manusia, apakah ada satu arti absolut yang menjadi arti sukses itu sendiri?

Maksudnya, kebanyakan kita mematok standar kesuksesan yang mungkin terlalu berat atau kita masih belum mengetahui jalannya untuk kita raih.

Banyak orang yang pada akhirnya tidak bahagia karena justru menunggu kesuksesan yang mereka bingung bagaimana cara mencapainya tersebut.

Apalagi ketika mereka melihat orang-orang yang seusia mereka atau lebih muda dari itu ternyata telah meraih kesuksesan yang mereka definisikan sendiri itu.

Contohnya, ada dari kita yang mendefinisikan kesuksesan adalah saat memiliki banyak harta atau kebebasan finansial. Kemudian kita menemukan orang-orang yang lebih muda, ternyata telah meraih itu di media sosial di saat kita sendiri masih belum menemukan titik terang dari perjuangan hidup yang kita sudah lelah bertarung ini.

Sampai tiba pada suatu titik di mana kita mulai mengaitkan usia kita dengan peluang kita untuk meraih impian kita yang kita sebut dengan sukses itu.

Apakah di usia saya ini, saya masih bisa untuk sukses?

Coba sekarang lihat ponsel atau laptop kita, anggap saja kita ingin menghapus sebuah foto.

Yang kita lakukan adalah memilih fotonya, lalu menekan tombol hapusnya. Selesai.

Tetapi apa yang kemudian ponsel atau laptop itu lakukan setelah fotonya berhasil terhapus? Barang elektronik itu akan mengeluarkan kotak pesan yang memberitahu bahwa penghapusan foto telah sukses.

Lihatlah, ponsel atau laptop kita telah memiliki definisi sukses itu sendiri dan memang itulah arti sebenarnya dari kesuksesan.

Sukses adalah saat segala sesuatunya bekerja dengan baik. Success is when everything just works!

Mari kita melihat negara-negara yang telah sukses dan menjadi maju. Segala sesuatunya di sana benar-benar bekerja sesuai harapan.

Kereta tepat waktu, birokrasi yang lancar dan semestinya, berangkat dan pulang kerja tidak masalah kapan pun dan dalam kondisi apa pun, fasilitas publik yang berfungsi dengan baik, intinya semua bekerja sesuai harapan dan minim drama.

Sedangkan anti-sukses itu adalah saat segala sesuatu yang seharusnya normal dan lancar, seringkali terbentur oleh berbagai macam alasan, keluhan, dan drama.

Bukankah tidak menyenangkan apabila ponsel kita saat ingin membuka galeri, tiba-tiba membeku (hang) dan perlu waktu lama hanya untuk melihat sebuah foto? Bagaimana sebuah ponsel bisa terjual dengan sukses apabila melakukan hal yang semestinya saja menimbulkan banyak drama?

Sayangnya kebanyakan kita yang menginginkan kesuksesan tersebut, justru tidak terlihat tanda-tanda kesuksesan dari dalam diri kita.

Apakah orang yang akan sukses itu bisa terlihat? Benar, kita bisa melihat orang yang akan sukses. Mereka memiliki ciri-ciri yang mana mata dapat memandang dan pikiran dapat memrosesnya.

Orang yang akan sukses biasanya hanya fokus dengan sesuatu yang memang sudah semestinya. Ketika ada seseorang yang menjadi petugas cleaning service, yang ia lakukan sebenarnya cukup fokus bekerja pada jamnya, dan benar-benar membuat bersih semuanya.

Masalahnya, tidak sedikit yang baru bekerja hanya ketika atasannya lewat, atau karena takut dipantau, atau bekerja hanya untuk berdrama di sosial media. Itu bukanlah ciri orang sukses.

Bukankah kita sering melihat orang-orang sukses yang dulunya mereka hanya seorang yang bekerja di bidang yang mendapatkan pandangan sebelah mata dari masyarakat? Lalu apa yang membedakan orang sukses tersebut dengan para pekerja di bidang serupa pada umumnya?

Kesuksesan itu telah memiliki jalannya dan itu sebenarnya sudah jelas. Tetapi banyak orang yang enggan mengikuti jalan tersebut.

Tetapi jangan khawatir, meski kita sudah tahu bahwa jalan kesuksesan itu tidak pernah instan, tetapi jika kita tetap mengikuti jalan kesuksesan tersebut, biasanya kita akan menemukan cekpoin-cekpoin yang tidak pernah didapat oleh orang-orang yang menggunakan cara ilegal untuk mendapatkan kesuksesan mereka.

Anggaplah ada dua orang yang sama-sama kuat naik ke puncak gunung. Yang satu dengan cara melakukan pendakian manual, dan yang satu lagi hanya ingin menggunakan helikopter.

Orang yang tiba di puncak gunung dengan menggunakan helikopter padahal dia mampu untuk melakukan pendakian, memang betul ia akan lebih cepat mendapatkan validasi, namun ia tidak menemukan hal-hal menarik yang didapatkan oleh para pendaki selama mendaki gunung.

Jika kesuksesan hanya sekadar mengejar validasi, seseorang tidak akan pernah menghargai orang yang benar-benar sukses di bidang tersebut. Akibatnya bisa fatal untuk dirinya dan bidang yang ia jalani.

Di sepanjang jalan kesuksesan tersebut kita mendapatkan banyak rintangan untuk membuktikan kita pantas untuk sukses atau tidak.

Apakah tidak mencoreng definisi kesuksesan apabila dipenuhi oleh orang-orang yang mencoba merusak jalan menuju kepada kesuksesan itu sendiri?

Contoh, ada orang yang menyebutkan sukses adalah saat mereka berhasil membeli mobil mewah impiannya.

Kemudian ia dihadapkan dengan kenyataan bahwa hari ini banyak orang bisa membeli mobil mewah lewat pinjaman dengan mudahnya meski secara ekonomi mereka belum layak mendapatkan mobil mewah tersebut.

Apakah masih relevan arti kesuksesan adalah memiliki mobil mewah bagi orang itu saat orang lain dengan mudah memilikinya?

Di tengah keadaan yang mana hampir setiap orang berlomba-lomba mengacaukan jalan kesuksesan hanya karena haus validasi, bisakah kita tetap bertahan pada jalan yang seharusnya?

Masalahnya, banyak masyarakat kita yang mencoba menyeret kita untuk bersama mereka menerobos jalur-jalur ilegal dan memandang dengan aneh orang-orang yang berusaha untuk tetap pada jalannya.

“Hari ini kalau nggak kredit kapan punyanya?”

“Ngapain repot-repot kayak gitu bro! Kan udah ada teknologi ini, pake aja. Tuh gua aja gak bisa begitu tapi bisa.”

“Udah pake pinjol aja, kan gampang bayar tiap bulan. Rejeki udah ada yang ngatur!”

Sampai kepada kenyataan bahwa setiap kesuksesan yang mereka pertontonkan di media sosial apakah murni kesuksesan atau hanya ajang haus validasi.

Banyak orang yang memimpikan kebebasan finansial, kebebasan melakukan profesinya, tetapi semuanya tidak dibarengi dengan kelayakan.

Tidak sedikit junior yang ingin penghasilan setara senior karena tidak sabarnya mereka dalam menggapai kesuksesan yang mereka definisikan sendiri.

Sama seperti orang relijius yang menganggap bahwa kesuksesan paling agung adalah masuk surga. Ironinya, yang mereka lakukan seperti tidak terlihat seperti calon penghuni surga. Mereka senang membuat resah orang lain, dan merasa paling salih.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, sukses itu adalah saat segala sesuatunya bekerja dengan semestinya.

Ketika ada orang yang memimpikan sukses itu adalah kebebasan finansial, maka mereka harus bekerja dengan giat supaya mendapatkan penghasilan yang lebih baik sampai tidak perlu lagi haus validasi karena ia sudah mendapatkan apa yang ia inginkan.

Sama seperti orang yang ingin masuk surga, mereka harus bertindak selayaknya para calon penghuni surga dalam segala aspek, baik ibadah vertikal maupun horizontal.

Dan itu tidak cukup apabila kita tidak pernah melakukan perbaikan ekstra sebagai langkah tambahan menuju kesuksesan tersebut. Ingat, kata kuncinya di sini adalah kelayakan.

Saya ambil kembali contoh di atas, apakah ponsel yang untuk menghapus foto saja perlu berbelit-belit itu layak mendapatkan predikat ponsel yang sukses atau layak jual?

Namun apabila kita sudah melakukan yang semestinya dan kesuksesan belum terlihat tanda-tandanya, yang kita lakukan adalah mencari orang yang sudah lebih dari sukses dan meminta kepada mereka agar dapat melihat apa yang kurang.

Misalnya, betul bahwa kerja kita sudah giat, tetapi nyatanya kualitas kerja kita bertahun-tahun tidak pernah ada peningkatan. Kita hanya merasa kehidupan kita begitu-begitu saja tanpa adanya kegiatan positif lain.

Berdiskusilah dengan yang lebih paham supaya mereka dapat menyederhanakan arti kesuksesan dan juga menyederhanakan langkah kita dalam menuju kesuksesan tersebut. Rendahkanlah ego kita dan cobalah menuruti mereka. Ini demi kebaikan kita juga.

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas