Muslim Perlu Shalat

Mohon perhatikan sebelumnya bahwa saya tidak menulis “muslim wajib shalat”, tetapi saya tulis bahwa “muslim perlu shalat”.

Jadi artikel ini sebenarnya bukan untuk para muslim yang memang sudah rajin mendirikan shalat mereka dan juga menjaganya.

Saya ingin khususkan artikel ini untuk para muslim yang sebenarnya mengetahui bahwa shalat itu wajib tetapi mereka masih enggan untuk melaksanakan shalat. Mereka sadar akan azab dan siksaan bagi yang meninggalkannya, namun mereka belum ‘tersentuh’ untuk itu.

Maka dari itu saya mencoba melakukan pendekatan lain dengan harapan semoga hidayah Allah Ta’ala lebih cepat sampai via pendekatan ini. 😉

Mengapa muslim perlu shalat? Berikut lima yang dapat saya kumpulkan.


1. Shalat bisa bikin kaya

Saya pernah mendengar seseorang yang saat orang lain menyuruhnya untuk shalat, ia menjawab, “Ah! Shalat gak bisa bikin kaya!”

Saya menanggapi, “Siapa bilang?”

Apa yang saya maksud kaya di sini adalah kaya harta? Yes. Bukan ‘cuma’ kaya hati.

Masak sih? Iyes.

Namun jangan kita harapkan bahwa selepas shalat kemudian ada uang menumpuk di bawah sajadah. Itu konyol, sumpah.

Maksudnya, lewat shalat kita bisa memohon kepada Allah agar Dia memperbanyak harta kita.

Bahkan doa yang kita baca saat duduk di antara dua sujud memiliki potongan doa yang meminta tambahan rezeki.

رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
“Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku.”

Dalam sehari, 17 rakaat shalat wajib saja berarti kita secara langsung memohon rezeki lebih sebanyak 17 kali. Belum lagi jika kita tambah dengan doa paska shalat dan rakaat shalat-shalat sunnah lainnya.

Cara Allah memberikan rezeki salah satunya bisa dengan memberikan kita petunjuk menuju pintu-pintu rezeki tersebut. Misalnya, memperkenalkan kita dengan seseorang yang dapat memberi kita tambahan penghasilan.

Apalagi jika kita barengi dengan kemampuan (skill) kerja yang lebih baik. InsyaAllah doa dan usaha yang dilakukan berbarengan dapat mempercepat kita untuk menjadi orang kaya.

Saya bahkan pernah membagikan tentang bagaimana saya mendapatkan Rp10 juta lewat shalat hajat. Kalian dapat baca di artikel berikut.

Alhamdulillah selama ini saya terjaga dari berhutang, kecuali dahulu pernah saat saya sedang bangun usaha. Dan itu pun sudah langsung terbayarkan.

Kemudian saya bahkan mendapat laptop gaming dari rekan kerja dan dapat membeli sepeda motor tanpa kredit. Mungkin karena saya terus konsisten (istiqomah) dalam shalat dan berdoa.

Namun ingat, shalatlah dengan niat karena Allah, Sang Pemberi Rezeki, jangan karena rezekinya.


2. Shalat mengundang inspirasi

Mentok? Bingung? Depresi? Stuck?

Shalat aja ~ 🤗

Ulama zaman dahulu mencari solusi lewat shalat. Jadi shalat bukan hanya untuk mencari ketenangan batin semata.

Bukan sekali dua kali kita mendengar bahwa ada orang yang saat shalat tiba-tiba teringat kunci lemari atau kendaraannya yang hilang dan tidak ia temukan.

Itu baru contoh kecil.

Saya sendiri sering sekali terpikirkan ide-ide baru yang saya dapat terapkan di pekerjaan saya atau bahkan untuk mengisi artikel di situs ini, setelah shalat atau bahkan di tengah shalat.

Lho, shalatnya jadi nggak khusyuk dong~

Dear, kita sendiri pun jarang khusyuk saat shalat kan? Lagipula jangan khawatir. Jika saya mendapatkan ide atau solusi tepat saat saya sedang shalat, biasanya saya hanya menyimpannya dahulu di dalam pikiran saya untuk saya pikirkan kembali setelah shalat.

Jadi bukannya saya kemudian mengacaukan shalat saya dengan memikirkan segala sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan shalat. Biarlah inspirasi tersebut datang sendiri, jangan kita cari-cari, apalagi dalam shalat.

Pikiran yang tenang dapat memberi ruang agar inspirasi dapat masuk dengan sendirinya.

Maka dari itu, bagi yang baru saja terkena masalah yang begitu pelik, khususnya para milenial yang baru saja beranjak dewasa, shalatlah. Sebab hati yang jinak dapat mempersilakan seluruh peluang solusi agar bisa masuk.

Dan yang terpenting, shalatnya harus fokus. Masalahnya, kita sendiri sering mencoba untuk fokus dengan ucapan atasan kita saat meeting. Namun kita hampir tidak pernah mencoba untuk fokus saat berhadapan dengan Sang Pemberi Inspirasi dan Rezeki.


3. Shalat membuat kita bijak

Saat seseorang melakukan shalat dengan baik, ia akan menjadi lebih bijak dan dewasa dengan sendirinya.

Menjadi bijak di sini dapat berarti lebih waspada dan lebih cepat tanggap. Kita tahu bahwa keahlian decision making atau mengambil keputusan itu sangat mahal. Nah, shalat dapat memudahkan kita untuk lebih bijaksana dalam melihat peluang dan keputusan.

Kok bisa? Bisa dong, Allah Ta’ala sendiri yang mencamkan itu.

…sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar…
(QS. Al-Ankabut: 45)

Ya kan? Ya kan?

Tapi kok banyak orang yang shalat masih korupsi, masih maksiat, masih enggan peduli masalah orang lain?

Itu karena tujuan mereka shalat hanya sekadar ingin merontokkan kewajiban semata. Ibaratnya, mahasiswa datang ke kampus hanya ingin mengisi kehadiran kemudian pulang. Rugi waktu dan rugi tenaga bukan?

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, shalat yang benar-benar fokus, bukan hanya membaca bacaan saja, melainkan memikirkan kandungan apa yang dibaca, memang benar-benar akan membuat hati tenang.

Hati yang tenang akan membuat pemiliknya menjadi lebih terbuka dengan saran dan masukan.

Hati yang tenang dapat membuat pemiliknya menjadi lebih banyak belajar.

Dan tentu saja, hati yang tenang dapat membuat pemiliknya menjadi lebih peka akan segala sesuatu.


4. Shalat melatih kedisiplinan

Setiap orang mengagumi bagaimana disiplinnya negara-negara maju seperti Jepang dan Singapura. Bus dan kereta selalu datang tepat waktu.

Para muslim seharusnya lebih unggul dalam hal itu sebab mereka sudah bangun saat peralihan dari malam ke pagi lewat shalat subuh. Muslim juga sentantiasa memiliki tuntutan agar mengatur waktunya dengan baik lewat shalat tersebut.

“Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
(QS An-Nisa: 103)

Dengan terbiasa shalat tepat waktu, seharusnya tingkat keterlambatan muslim semakin sedikit.

Apalagi jika beberapa muslim yang telah menjadi pengusaha, yang mana waktunya begitu padat sehingga tidak memiliki waktu beristirahat kecuali sedikit. Shalat ini membantu mereka untuk menyediakan waktu istirahat bersama shalat.

Lagipula waktu shalat itu tidak pernah mengganggu aktivitas manusia.

Shalat subuh berada di waktu bangun pagi.

Kemudian, shalat zhuhur berada di waktu istirahat atau jam makan siang.

Lalu, shalat ashar berada di waktu coffee break.

Lagi, shalat maghrib berada di waktu pulang kerja.

Terakhir, shalat isya berada di waktu saat tiba di rumah selepas kerja.

Lalu mengapa masih banyak muslim yang terlambat dan tidak pandai membagi waktunya?

Mungkin karena para muslim tersebut tidak menghargai waktu shalat. Atau mereka hanya senang duduk-duduk di dekat masjid sambil menunggu waktu shalat berikutnya tanpa ada kegiatan bermanfaat yang dapat mereka kerjakan.

Sangat kita sayangkan.


5. Shalat sebagai pengembangan diri

Menjadi lebih baik adalah hal yang sering terlewat di benak sebagian besar orang. Kebanyakan orang sudah nyaman dengan diri mereka yang sekarang dan terlalu takut untuk berubah.

Karenanya, jumlah orang sukses itu tidak banyak. Sebab, orang sukses itu adalah orang yang senantiasa memperbaiki diri.

Bagaimana seseorang menjadi lebih baik lewat shalat? Mudah.

Misalnya ada di antara kalian atau kenalan kita yang memang masih jarang melakukan shalat, atau bahkan tidak pernah shalat sama sekali.

Kemudian cobalah untuk melakukan tantangan harian. Tidak perlu sekaligus, melainkan tahap demi tahap.

Misalnya, hari-hari kalian atau kenalan kalian dilalui tanpa shalat. Mulailah mendirikan shalat satu waktu saja dahulu, seperti zhuhur yang bisa dilakukan saat istirahat siang. Atau bebas, terserah. Tidak di awal waktu pun tidak mengapa.

Kemudian cobalah untuk menambah tantangannya, menjadi mulai shalat dua waktu, tiga waktu, hingga tidak ada shalat wajib yang tertinggal dalam sehari.

Syukur jika bisa kita tambahkan shalat sunnah seperti dhuha atau witir.

Terakhir, cobalah untuk menantang diri sendiri agar shalat lebih tepat waktu, karena ini yang paling berat.

Apalagi kemarin di masa pandemi, setiap muslim wajib shalat sendiri-sendiri, tidak dapat berjamaah di masjid. Shalat sendirian memiliki risiko tidak terlaksana di awal waktu.

Sekarang lihatlah para binaragawan. Mereka memulainya hanya dari satu kali pushup, kemudian hingga tahan seratus kali pushup. Mereka terus menambah porsi latihan semakin hari sehingga otot mereka terbentuk dengan luar biasa.

Mengapa tidak kita lakukan hal serupa untuk shalat? Apalagi manfaat shalat bisa kita rasakan bukan hanya nanti di akhirat, melainkan di dunia tempat sekarang kita hidup dan mencari rezeki.


Wallahu A’lam Bishshawaab

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
🤗 Selesai! 🤗
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Islam Membahas Kesehatan Mental

    Berikutnya
    Roda Kehidupan Terus Berputar, Benarkah?


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas