Update: Taman ini sudah berubah menjadi Tebet Eco Park. Informasi di artikel ini mungkin sudah tidak lagi relevan.
Di hari yang tiba-tiba cerah ini, (well, sekarang sudah tidak menentu mana musim hujan dan mana musim kemarau) saya tidak ingin buang kesempatan melakukan perjalanan iseng sendirian dengan bus Transjakarta (daripada diam dikosan, kanan seng kiri genteng, mateng deh).
Kali ini tujuannya adalah ke sebuah taman yang belum lama diresmikan oleh Gubernur Fauzi Bowo dan bekerja sama dengan perusahaan kendaraan bermotor ternama di dunia yaitu Taman Honda Tebet.
Dari nama tamannya saja sudah jelas harus turun di halte apa. Iya, satu-satunya halte Transjakarta yang memiliki nama Tebet adalah Tebet BUMD (tadinya Tebet BKPM). Kemudian saya keluar belok kanan menuju arah utara (RS. Tebet) dan mencari gang menuju perumahan penduduk.
Saya berjalan kemana kemari tidak menemukan akses masuk ke rumah penduduk, semuanya gedung. Saya berjalan hingga sampai di RS. Tebet akhirnya menyerah dan balik ke arah yang berlawanan menuju timur hingga ditemui jalan masuk Tebet Timur persis di sebelah JPO sebelum halte Cikoko Stasiun Cawang. Ini sangat tidak menyenangkan.
Oke kemudian saya hanya berjalan lurus mengikuti arah utara hingga saya tiba di halte bus kecil Taman Gas. Sebenarnya taman yang dimaksud adalah taman Tebet yang terlihat seperti taman yang lainnya dengan desain yang sangat monoton. Sedangkan taman Honda adalah setelah taman ini.
Saya waktu itu berjalan di pinggir taman Tebet yang tidak ada trotoarnya (hanya ada tanaman kecil dan rerumputan) sehingga terpaksa saya ‘merampas’ sedikit aspal yang berada di jalan raya (lagian siapa suruh tidak dibuatkan trotoar di sebelah itu). Well, tamannya cukup panjang, mungkin saya sudah berjalan lebih dari 500 meter. Tapi sebenarnya, mengapa saya tidak masuk saja ke taman Tebet yang biasa itu, daripada repot-repot jalan di pinggirnya.
Kemudian saya kembali sumringah karena pada akhirnya taman monoton itu telah berakhir (walaupun monoton tetapi tetap sejuk dan indah). Dipisahkan oleh sebuah persimpangan jalan, kini taman selanjutnya adalah taman Honda, yang pintu masuknya harus jalan sedikit ke arah utara.
Di depan gerbang terdapat petugas dinas yang sedang mengobrol, cuekin ajah :p. Baru pertama masuk sudah disuguhkan pemandangan yang luar biasa. Seperti bukan di Jakarta karena sangat kontras dengan pandangan kemacetan lalu lintas, gersangnya gedung, dan polusi. Sip, nilai plus pada pijakan pertama.
Di taman ini bahkan ada parkiran sepedanya, dengan himbauan agar masyarakat memilih transportasi sepeda untuk mengurangi polusi. Bagus, bagus… Ternyata walaupun siang hari kerja, taman tetap ramai pengunjung meski masih terhitung lengang. Panorama pertama yang terlihat adalah sebuah hall besar seperti dikhususkan untuk senam aerobik, baris-berbaris, atau yang lainnya.
Selanjutnya bahkan ada 3 jembatan indah yang dinaungi pohon-pohon yang tidak biasa dilihat di ibukota. Saya yakin banyak remaja-remaja yang akan berfoto ria di tempat ini (daripada capek-capek harus ke Venice Itali).
Di seberang sungai masih banyak fasilitas yang lain seperti tempat bermain anak dan gym. Betul, Gym! Dan tidak disediakan hanya satu macam, melainkan hingga 4 macam. Sungguh ini merupakan salah satu tempat paling membahagiakan di Jakarta. Sudah ya, saya mau nge-gym dulu… ^_^
Oh iya, pulangnya saya ambil jalan Tebet Barat masuk kawasan perumahan. Yang saya kaget ternyata Tebet banyak sekali tamannya, bahkan di tengah-tengah pemukiman pun ada. Jadi pulangnya ketika menuju halte Busway, saya tidak perlu lagi memutar lewat jalan besar yang tadi. Di depan gereja ada gerbang hijau yang banyak warung, cukup telusuri jalan itu dan kalian akan sampai di jalan besar tepat sebelum halte Tebet.
Intinya, ketika kalian mencari jalan pintas ke pemukiman penduduk dari halte busway, kalian bisa masuk lewat gerbang kecil di tengah gedung ini, tepat sebelum RS. Tebet.