Pindah Rumah

urban legend by : anandastoon

Pindah Rumah

Aku mengendarai mobil vansku untuk menuju rumah baruku. Harga properti hari ini sudah semakin merangkak naik, terkhusus di tengah kota. Apa yang kudapat dari pekerjaan tetapku tidaklah cukup untuk membeli satu di sana, meskipun hanya sebuah apartemen kelas menengah.

Akhirnya aku menemukan yang menurutku terbaik, meskipun di pinggiran hutan, dengan jarak antar rumah yang masih cukup jarang. Namun… setidaknya hawanya menyegarkan di sini.

Kukeluarkan semuanya dari mobil vansku, perabotan-perabotan aku susun rapi di rumahku yang baru. Ah, rumah ini benar-benar sebuah surga! Kini akhirnya aku memiliki tempat tinggalku sendiri walau jauh dari keramaian.

Namun atmosfer tiba-tiba berubah menjadi menakutkan saat menjelang malam. Segala sesuatunya menjadi jauh lebih sunyi dan gelap. Aku menghibur diriku, bahwa aku mungkin belum terbiasa dengan suasana di sini dan aku meyakinkan diriku bahwa tidak akan terjadi apa-apa.

Tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara dari langit-langit, hampir membuat jantungku copot. Lantas aku menyalakan seluruh lampu kemudian pergi ke dapur untuk meminum segelas susu. Mungkin itu hanya tikus, hiburku kepada diriku sendiri. Maklum, rumah ini terlihat sudah tua.

Suara-suara tersebut kembali terdengar, semakin jelas. Aku berkeringat dingin. Asalnya dari langit-langit. Aku pergi ke kamarku dan mencoba mengabaikannya.

Suara itu akhirnya hilang setelah aku di kamar dan menikmati musik. Baguslah. Semoga aku dapat menikmati hidupku di rumah baruku ini tanpa ada sesuatu apa pun. Tidak ada yang mengganggu lagi, benar-benar tidak ada, hingga dua jam kemudian.

Suara mengganggu itu terdengar lagi, bahkan aku mendengar sebuah gumaman yang tidak jelas, melengking tinggi di suatu tempat di langit-langit rumahku. Aku semakin tidak nyaman. Suara itu semakin tinggi dan tinggi.

Aku hanya membeku, keringatku kembali keluar. Mengeraskan volume musik sepertinya tidak terlalu membantu.

Sampai akhirnya aku kesal, aku mengambil senter, pergi ke sebuah ruangan di bagian belakang rumahku, menuju tangga yang mengarah ke langit-langit. Aku memberanikan diri naik ke atas, dan membuka penutup plafon dan mengarahkan cahaya senter ke arah suara.

Kini terlihat tiga orang anak manusia terikat di pojok loteng.

“Diamlah! Kalian akan kuberi makan sebentar lagi!”

Obat biusnya sudah habis ternyata, semoga orang tuanya dapat menebusnya segera. Bagaimana aku dapat memiliki uang jika tidak?

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke Twitter
๐Ÿค— Selesai! ๐Ÿค—
Punya cerita seram? Yuk di-share ke Anandastoon.
Klik di sini untuk panduannya. ๐Ÿ‘

Nilai

Polling

Sugesti

Permainan


  • Sebelumnya
    Ingat 7 Hal Ini Jika Ingin Menjadi Selebgram

    Berikutnya
    Yin dan Yang: Sukabumi, Ujung Genteng dan Curug Cimarinjung


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. ๐Ÿ˜‰

    Kembali
    Ke Atas
    Pakai tema horor

    Sebentar ya... Anandastoon ganti kulit dulu hehe... ๐Ÿคญ
    Menerapkan tema

    Terima kasih telah membaca artikel Anandastoon!

    Apakah artikelnya mudah dimengerti?

    Mohon berikan bintang:

    Judul Rate

    Desk Rate

    Terima kasih telah membaca artikel Anandastoon!

    Dan terima kasih juga sudah berkontribusi menilai kemudahan bacaan Anandastoon!

    Ada saran lainnya untuk Anandastoon? Atau ingin request artikel juga boleh.

    Selamat datang di Polling Anandastoon.

    Kalian dapat iseng memberi polling seperti di Twitter, Facebook, atau Story Instagram. Pollingnya disediakan oleh Anandastoon.

    Kalian juga dapat melihat dan menikmati hasil polling-polling yang lain. ๐Ÿ˜Š


    Memuat Galeri Poll...

    Sebentar ya, Anandastoon muat seluruh galeri pollnya dulu.
    Pastikan internetmu tetap terhubung. ๐Ÿ˜‰

    Asik poll ditemukan!

    Silakan klik salah satu poll yang kamu suka untuk mulai polling!

    Galeri poll akan terus Anandastoon tambahkan secara berkala. ๐Ÿ˜‰

    Judul Poll Galeri

    Memuat poll...

    Sebentar ya, Anandastoon memuat poll yang kamu pilih.
    Pastikan internetmu tetap terhubung. ๐Ÿ˜‰

    Masih memuat ~

    Sebelum memulai poll,

    Anandastoon ingin memastikan bahwa kamu bukan robot.
    Mohon agar menjawab pertanyaan keamanan berikut dengan sepenuh hati.
    Poll yang 'janggal' berpotensi dihapus oleh Anandastoon.
    Sebab poll yang kamu isi mungkin akan bermanfaat bagi banyak orang. ๐Ÿค—

    Apakah nama hari sebelum hari Kamis?

    Mohon jawab pertanyaan keamanan ini. Jika jawaban benar, kamu langsung menuju pollnya.

    Senin
    Rabu
    Jumat
    Sabtu

    Atau, sedang tidak ingin mengisi poll?

     

    Wah, poll telah selesai. ๐Ÿค—

    Sebentar ya... poll kamu sedang di-submit.
    Pastikan internetmu terhubung agar dapat melihat hasilnya.

    Hasil poll ๐Ÿ‘‡

    Menunggu ~

    Ups, sepertinya fitur ini masih dikembangkan Anandastoon

    Di sini nantinya Anandastoon akan menebak rekomendasi artikel yang kamu inginkan ~

    Heihei maihei para pembaca...

    Selesai membaca artikel Anandastoon? Mari, saya coba sarankan artikel lainnya. ๐Ÿ”ฎ

     

    Ups, sepertinya fitur ini masih dikembangkan Anandastoon

    Di sini nantinya kamu bisa main game langsung di artikelnya.

    Permainan di Artikel

    Bermain dengan artikel yang baru saja kamu baca? ๐Ÿ˜ฑ Kek gimana tuh?
    Simpel kok, cuma cari kata dalam waktu yang ditentukan.

    Mempersiapkan game...

    Aturan Permainan

    1. Kamu akan diberikan sebuah kata.

    2. Kamu wajib mencari kata tersebut dalam artikel.

    3. Kata yang ditemukan harap diblok atau dipilih.
    Bisa dengan klik dua kali di laptop, atau di-tap dan tahan sampai kata terblok.

    4. Terus begitu sampai kuota habis. Biasanya jumlahnya 10 kuota.

    5. Kamu akan berhadapan dengan waktu yang terus berjalan.

    6. DILARANG Inspect Element, CTRL + F, atau find and replace. Juga DILARANG berpindah tab/windows.