Inside Out 2

Beberapa bulan lalu saya kaget bebeneran pas liat thumbnail trailer Inside Out 2 di Youtube. Saya yang skeptis mikirnya itu fanmade, lumayan melotot juga pas ternyata akun Pixar dengan tanda centangnya yang posting itu.

Ternyata bener, yang saya liat di trailernya itu ada emosi baru, didahului sama si Anxiety. Saya cuma khawatir ini cuma akal-akalan Disney aja yang akhir-akhir ini jago bikin sekuel cuma buat milking jualan merchandise mereka doang.

Terus, trailer berikutnya saya liat si emosi baru terutama si Anxiety ini kayak tokoh antagonis sebab ngurung si emosi lama (Joy dkk) dalem toples.

Kayaknya makin seru. Tapi saya agak bingung karena orang tuanya justru kayak nggak punya emosi-emosi baru tersebut. Would that go well?

Waktu semakin cepat berjalan nggak kerasa udah 14 Juni. Malam itu dari kantor saya langsung terbang ke bioskop, narik tiket. Yo, Pixar yo, saya masih punya kepercayaan padamu untuk bikin sekuel berkualitas.

Inside Out 2


Animasi: 10/10

Jarang-jarang saya kasih nilai sempurna untuk Pixar dari segi Animasi. Kemarin Turning Red saya bahkan hanya beri nilai 7.

Dunia perasaan dan dunia nyatanya punya render yang saya gak perlu komentarin lagi. Karakternya juga nggak keliatan mirip plastik kayak karakter-karakter Disney (ehm Raya ehm).

Efek partikel dan efek spesial yang lain bener-bener udah sangat realistis jadinya lebih terasa live action daripada film animasi.

Inside Out 2 Inside Out 2

Btw ada satu yang sempat bikin saya males. Saya baru ngeliat coach-nya si Riley ini seorang berkulit hitam. Saya nggak punya masalah dengan warna kulit, tapi akhir-akhir ini Disney sering banget mempropagandakan keberagaman yang agak maksain yang akibatnya mengurangi kualitas cerita.

Untungnya Pixar seakan nggak menyorot propaganda ini jadi saya bisa nikmatin sisa jalan cerita tanpa harus khawatir kalau propaganda SARA Disney ngerusak alur cerita kayak yang sedang terjadi paska Encanto. Dan mirip Turning Red, ada muslimah juga di sini, bahkan termasuk salah satu tokoh yang sering muncul. Saya apresiasi.

Oh iya, ada juga easter egg… atau lebih mirip parodi ya, yang mengenang masa lalunya Riley. Bukan, bukan Bing Bong, tapi plesetan dari karakter Nickelodeon (gak mau saya spoil siapa) sama Smash Bros (fighternya dari Final Fantasy), sebagai salah satu tokoh yang pernah menemani Riley dari masa kecil.

Yang saya kagum, Pixar berhasil menggabungkan karakter Nickelodeon sama Smash Bros tersebut dengan renderan masing-masing.

Karakter Nickelodeon terrender dengan animasi 2D buatan tangan, sedangkan karakter Smash Brosnya terrender dengan kekakuan desain PlayStation 1 atau Gamecube yang masih kotak-kotak (lowpoly) dan agak pixelated.


Komedi: 10/10

Penonton yang ada di sekeliling saya cukup bergemuruh sama komedinya. Salut deh sama Pixar yang selama ini saya nggak ngarepin komedi sama sekali dari setiap film Pixar.

Yang saya suka, humornya benar-benar heartwarming atau bisa dibilang komedi natural. Maksudnya humornya nggak ada yang dipaksain dan mengalir begitu aja.

Apalagi pas adegan dengan para karakter yang menemani masa lalu itu. Kayak karakter Nickelodeon sama Smash Bros yang nggak ada henti-hentinya bikin saya ngakak. Padahal awalnya hampir-hampir mereka bikin saya cringe.

Humor dan dramanya juga imbang, saya sebut Inside Out 2 ini salah satu film yang pinter nempatin drama dan komedi. Saat adegan tegang yang memang perlu keseriusan, nggak ada humor yang tiba-tiba muncul di sana. Ada sih sedikit, tapi sekali lagi, semua humornya natural.

Nilai plus untuk yang ini.


Cerita: 10+/10

Serius, saya nggak mau lebè, tapi jalan cerita, pesan moral, ketegangan, klimaks, sampai antiklimaksnya top notch alias begitu menyala berkobar-kobar. Seluruh jalan cerita lumayan padat dan berisi.

Yang buat saya senang, ekspektasi saya tentang antiklimaksnya ternyata sangat terpenuhi. Bukan karena kejutan atau semacamnya, tapi karena saya cuma mau nonton film yang normal nggak pake drama yang nggak masuk akal supaya ceritanya bisa berakhir.

Alur cerita bener-bener mengalun. Sebagai film psikologi, Pixar berhasil mengirimkan atmosfer psikologi yang begitu kental sampe ngena banget di ulu hati. Lebih baik daripada pendahulunya.

Inside Out 2 Inside Out 2

Padahal, narasinya sangat sederhana, bahkan terlalu sederhana. Jalan ceritanya cuma si Riley yang mau masuk ke grup Hockey ternama aja. Udah, nggak pake bumbu apa pun di sini. Nggak ada villain juga, soalnya tokoh pentingnya cuma perasaan aja.

Dan, meski nggak ada plot twist di sini, tapi endingnya malah bikin saya nggak nyangka. Inside Out 2 adalah salah satu film yang berhasil bikin saya ternganga tanpa perlu ada plot twist.

Mungkin dari awal, endingnya udah bisa saya tebak. Itu bener sih, cuma itu justru nggak jadi sorotan saat endingnya dan saya sangat puas. Bagi saya plot seperti ini cukup modern.


Kesimpulan

Kesan yang saya dapat setelah menonton film biasanya jarang ada yang begitu menempel sampai setelah saya bangun tidur. Ada beberapa, tapi sangat jarang.

Nah, Inside Out 2 ini termasuk salah satu film yang jarang itu.

Biasanya saya senang menonton film yang bener-bener ada villainnya, adegan klimaksnya mengerikan, apalagi jika ada plot twistnya. Inside Out 2 nggak punya semua hal yang saya sebutin itu tapi masih bisa buat saya begitu terkesan.

Filmnya ramah semua usia, tapi pada saat itu penontonnya nggak ada yang anak-anak, mungkin karena udah malam pukul 21. Para penontonnya yang nikmatin seusia saya semua wakakak, sekitar 20-30 tahun.

Walaupun ceritanya tentang anak 13 tahun yang baru puber, tapi kami-kami para milenial yang hampir kepala tiga atau bahkan sudah kepala tiga ikut tersentuh. Bahkan di IMDB ada yang bilang, kalau Inside Out 2 ini adalah film dokumenter tentang dirinya pribadi, dan saya setuju.

Inside Out 2, salah satu sekuel film yang saya akui jauh lebih baik daripada pendahulunya. Ini jarang karena kebanyakan sekuel isinya cuma milkingΒ supaya bisa jualan merchantnya jauh lebih banyak lagi. Yep, saya nunjuk Frozen 2.

Disney, harap catat, beginilah kalau ingin buat film apalagi sekuel!

Nilai Keseluruhan: 10/10

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
πŸ€— Selesai! πŸ€—
Punya uneg-uneg atau saran artikel untuk Anandastoon?
Yuk isi formulir berikut. Gak sampe 5 menit kok ~

  • Sebelumnya
    Kuis Nama-Nama Buah, Apakah Gampang?

    Berikutnya
    10 Jenis Bangunan yang Saya Suka


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. πŸ˜‰

    Kembali
    Ke Atas
    Pakai tema nostalgia