Saat kita berbicara tentang UI dan UX, keduanya sebenarnya adalah suatu hal yang kembar tapi tak sama. Meski kedua-duanya berada di ranah Front End, tetapi masing-masing tentu memiliki fungsionalitas sendiri.

UI (User Interface) lebih mengarah kepada tampilan. UX (User Experience) lebih mengarah kepada penggunaan.

Hasil dari UI adalah tampilan aplikasi yang indah, modern, minimalis, atau terserah. Dan hasil dari UX adalah kemudahan dan kenyamanan penggunaan.

Misalnya, ketika para desainer berbicara masalah kecocokan warna, mereka sedang berbicara UI. Namun jika seseorang berbicara apakah padanan warnanya tidak membuat mata pusing dan mudah dibedakan, mereka sedang fokus kepada UX.

Ada hal yang benar-benar serius dalam UX.

Banyak sekali bertebaran template-template UI yang siap pakai di internet. Dari mulai tampilan minimalis, modern, elegan, hingga mencekam, semuanya tersedia mulai dari yang gratis hingga berbayar di banyak situs web.

Bahkan, banyak sekali framework yang memang difokuskan untuk mempercantik UI. Seperti untuk para developer website, Bootstrap adalah salah satu template UI yang direkomendasikan.

Tetapi untuk UX, benar bahwa banyak sekali framework UX yang bertebaran di jagat maya, siap untuk diunduh.

Namun sekali lagi, UX bukan hanya sekedar template. Karena yang difokuskan di sini adalah para pengguna, bukan cuma developernya itu sendiri.

Anggaplah suatu aplikasi memiliki tampilan yang sangat ciamik, namun belum pasti pengguna akan merasakan pengalaman yang mulus saat mengoperasikan aplikasi tersebut.

Komplain pengguna dapat bermacam-macam. Dari mulai wayfinding yang buruk seperti kesulitan mencari navigasi atau tombol tertentu, kemudian aplikasi berjalan sangat lamban, atau animasi-animasi layout yang durasinya terlalu lama.

Inilah mengapa UX lebih memerlukan perhatian tersendiri daripada UI.

UX memiliki studi tersendiri.

Seorang front end developer mungkin dapat mengklaim jika ia adalah seorang yang ahli dalam menyajikan UI yang menarik hanya bermodalkan penggunaan template desain yang memang sudah sangat tersedia apa pun untuk mendongkrak tampilan.

Namun sayangnya tidak semua front end developer dapat mengklaim bahwa dia ahli dalam UX.

Karena saat bicara UX, yang dititikberatkan di sini adalah hasil kepuasan dari pengguna aplikasi.

Maka dari itu, saya jika sedang berhadapan dengan UX, saya memposisikan diri saya sebagai pelanggan aplikasi saya sendiri, bertanya apakah semua tombol dan navigasi aplikasi saya dapat terlihat dan dapat dibedakan dengan baik.

Atau misalnya, saat saya merasa ribet dengan aplikasi saya sendiri, artinya UXnya di bagian itu sedang bermasalah.

UX lebih mengarah kepada kepekaan.

Saat saya pada waktu malam merasa tampilan putih aplikasi saya terlalu tajam untuk mata, saya mengembangkan fitur dark mode yang dapat menjinakkan sedikit cahaya yang masuk ke mata saya.

Saya bahkan meminta rekan-rekan kerja saya untuk melayangkan komplain jika menemukan hambatan/ketidaknyamanan di aplikasi saya seremeh apa pun itu.

Sebenarnya dari UX inilah kita dapat membedakan mana developer front end ahli atau tidak.

Misalnya, beberapa tampilan aplikasi yang saya pernah temui bahkan tidak memiliki tampilan yang mengikuti tren namun saya benar-benar dimanjakan dalam menggunakan aplikasi tersebut. Semua proses berjalan lancar bahkan saya kaget prosesnya tiba-tiba sudah selesai saja.

Bahkan jika digenjot lebih lanjut, UX yang baik haruslah juga ramah disabilitas, meskipun jumlah mereka jarang.

Mereka yang buta warna, atau bahkan rabun, para developer front end sudah sejatinya menggunakan fitur yang kaya aksesibilitas, berikut dengan screen reader dan pembesar ukuran font.

Jika dengan UI kita mengekspresikan jiwa seni kita, dengan UX kita mengekspresikan kemurahan hati kita.

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke X
๐Ÿค— Selesai! ๐Ÿค—

  • Sebelumnya
    Budaya Koding Sebaris

    Berikutnya
    Memilih Engine yang Tepat Untuk Membuat Game


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. ๐Ÿ˜‰

    Kembali
    Ke Atas

    Terima kasih telah membaca artikel Anandastoon!

    Apakah artikelnya mudah dimengerti?

    Mohon berikan bintang:

    Judul Rate

    Desk Rate

    Terima kasih telah membaca artikel Anandastoon!

    Dan terima kasih juga sudah berkontribusi menilai kemudahan bacaan Anandastoon!

    Ada saran lainnya untuk Anandastoon? Atau ingin request artikel juga boleh.

    Selamat datang di Polling Anandastoon.

    Kalian dapat iseng memberi polling seperti di Twitter, Facebook, atau Story Instagram. Pollingnya disediakan oleh Anandastoon.

    Kalian juga dapat melihat dan menikmati hasil polling-polling yang lain. ๐Ÿ˜Š


    Memuat Galeri Poll...

    Sebentar ya, Anandastoon muat seluruh galeri pollnya dulu.
    Pastikan internetmu tetap terhubung. ๐Ÿ˜‰

    Asik poll ditemukan!

    Silakan klik salah satu poll yang kamu suka untuk mulai polling!

    Galeri poll akan terus Anandastoon tambahkan secara berkala. ๐Ÿ˜‰

    Judul Poll Galeri

    Memuat poll...

    Sebentar ya, Anandastoon memuat poll yang kamu pilih.
    Pastikan internetmu tetap terhubung. ๐Ÿ˜‰

    Masih memuat ~

    Sebelum memulai poll,

    Anandastoon ingin memastikan bahwa kamu bukan robot.
    Mohon agar menjawab pertanyaan keamanan berikut dengan sepenuh hati.
    Poll yang 'janggal' berpotensi dihapus oleh Anandastoon.
    Sebab poll yang kamu isi mungkin akan bermanfaat bagi banyak orang. ๐Ÿค—

    Apakah nama hari sebelum hari Kamis?

    Mohon jawab pertanyaan keamanan ini. Jika jawaban benar, kamu langsung menuju pollnya.

    Senin
    Rabu
    Jumat
    Sabtu

    Atau, sedang tidak ingin mengisi poll?

     

    Wah, poll telah selesai. ๐Ÿค—

    Sebentar ya... poll kamu sedang di-submit.
    Pastikan internetmu terhubung agar dapat melihat hasilnya.

    Hasil poll ๐Ÿ‘‡

    Menunggu ~

    Ups, sepertinya fitur ini masih dikembangkan Anandastoon

    Di sini nantinya Anandastoon akan menebak rekomendasi artikel yang kamu inginkan ~

    Heihei maihei para pembaca...

    Selesai membaca artikel Anandastoon? Mari, saya coba sarankan artikel lainnya. ๐Ÿ”ฎ

     

    Ups, sepertinya fitur ini masih dikembangkan Anandastoon

    Di sini nantinya kamu bisa main game langsung di artikelnya.

    Permainan di Artikel

    Bermain dengan artikel yang baru saja kamu baca? ๐Ÿ˜ฑ Kek gimana tuh?
    Simpel kok, cuma cari kata dalam waktu yang ditentukan.

    Mempersiapkan game...

    Aturan Permainan

    1. Kamu akan diberikan sebuah kata.

    2. Kamu wajib mencari kata tersebut dalam artikel.

    3. Kata yang ditemukan harap diblok atau dipilih.
    Bisa dengan klik dua kali di laptop, atau di-tap dan tahan sampai kata terblok.

    4. Terus begitu sampai kuota habis. Biasanya jumlahnya 10 kuota.

    5. Kamu akan berhadapan dengan waktu yang terus berjalan.

    6. DILARANG Inspect Element, CTRL + F, atau find and replace. Juga DILARANG berpindah tab/windows.