Saat ada entri nostalgia tahun 90an di internet, saat itu pula banyak sekali masyarakat dunia maya yang berbondong-bondong melakukan reaksi kepada postingan tersebut seperti ibu-ibu yang berebut barang diskon.
Bahkan di situs Anandastoon ini, salah satu postingan yang digemari adalah yang berbau-bau nostalgia meskipun saya sendiri tidak pernah menulis satu postingan pun yang bertema nostalgia.
Saya tergelitik di sini untuk mengetahui mengapa kebanyakan kita menyenangi entri-entri atau postingan yang berbau nostalgia.
Padahal, zaman sekarang sudah memiliki teknologi dengan kemudahan-kemudahannya yang lebih baik. Bahkan hampir semua kegiatan dapat dinikmati dan dipantau hanya lewat telepon genggam.
Dan padahal, di zaman dulu segala sesuatunya masih manual, bahkan sarat dengan kejahatan dan hal-hal yang menakutkan.
Namun tetap, entri nostalgia selalu menjadi salah satu postingan terbaik di internet.
Jika dahulu orang tua kita bercerita jika jarak mereka ke sekolah sejauh barat dan timur, namun entah kenapa mereka begitu bersemangat menceritakannya seolah-olah diri mereka pun ingin merasakan hal yang sama lagi.
Saya memahami jika tidak semua orang senang untuk bernostalgia. Saya pernah secara tidak langsung bertemu dengan orang yang tidak senang dengan itu sebab dahulu mereka pernah memiliki trauma di masa lalu yang sebaiknya jangan dibangkitkan kembali.
Kembali ke tema artikel, saya menemukan lima hal yang mungkin menjadi penyebab kita senang bernostalgia. Silakan disimak ~
Kalau kita ingat, di zaman dahulu sepertinya memang lebih berwarna. Dari mulai jajanan, permainan, hingga gadget. Siapa di sini yang pernah memiliki hape Nokia polifonik?
Dulu sewaktu saya SMP, saya seringkali melihat teman-teman saya membangga-banggakan HP mereka yang memiliki beragam rupa dan bentuk.
Saya ingat betul sewaktu mereka menyebutkan Nokia daun (Nokia 7610), Nokia N-Gage, dan beberapa HP Nokia yang keypadnya bahkan tidak beraturan, namun masing-masing begitu berbahagia menggunakannya.
Saya juga dulu pernah memiliki Nokia Symbian 5500 sport yang benar-benar nostaljik jika saya ingat-ingat kembali.
Padahal ponsel yang dimiliki pada saat itu masih memiliki fitur yang sangat terbatas, namun saya merasakan ada sensasi yang lain waktu itu.
Di luar ponsel, siapa yang tidak ingat permainan konsol zaman dulu. Dari mulai Super Mario Bros, Sonic, Mega Man, dan seterusnya. Entah kenapa, kita dulu memainkan permainan tersebut berulang-ulang, seperti tidak ada bosan-bosannya.
Atau tayangan televisi yang begitu ditunggu-tunggu, berapa banyak dari kita yang menanti tayangan favorit kita di televisi yang hampir setiap seminggu sekali itu?
Kreativitas zaman dulu terlalu sulit untuk dibatasi, tidak seperti beberapa kreativitas zaman sekarang yang kebanyakannya hanya bagus di awal, tetapi pengguna menjadi cepat bosan setelah itu.
Ini karena dedikasi konten kreator zaman dulu, membuat konten atau produk yang benar-benar dari hati, bukan untuk industri.
Benar bahwa konten zaman dulu pun ada yang buruk dan bahkan sampah, namun konten zaman dulu yang begitu membekas jauh lebih banyak daripada konten zaman sekarang.
Siapa di sini yang mungkin dulu setiap malam minggu senang menjelajah sekeliling?
Saya mendengar banyak cerita yang beautiful dari orang-orang yang menjelaskan apa kegiatan ekstra yang mereka lakukan sewaktu kecil. Waktu mereka benar-benar berkualitas pada saat itu.
Misalnya, dulu mereka senang menikmati kunang-kunang dari kebun yang tidak jauh di belakang rumahnya. Tetapi disayangkan sekarang sudah berdiri toserba di atasnya.
Atau, dahulu beberapa orang senang menggunakan bongkaran untuk dijadikan lapangan bermain, sebelum akhirnya digantikan oleh apartemen-apartemen bertingkat.
Bersentuhan langsung dengan alam liar dan terbuka menggores kenangan tersendiri dalam lubuk hati manusia. Inilah mengapa manusia senang melakukan piknik.
Saya sendiri begitu rindu untuk mandi di sungai setiap saya mengunjungi rumah nenek saya di Majalengka dulu. Di ujung sungai ada air terjun kecil dengan jembatan di atasnya.
Sekarang air terjunnya sudah tidak ada, dan air sungainya pun sudah terlihat begitu kotor.
Apalagi kini kita sudah melihat banyak sekali orang-orang yang terpaku dengan gadget mereka, di saat gadget tersebut justru sudah diajarkan peduli untuk merawat alam.
Saat seseorang ikut serta bernostalgia dengan orang lain dan mendengarkan cerita-cerita mereka di zaman dulu, secara tidak disadari orang yang mendengarkan menjadi tertarik dan terbawa suasana.
Seolah-olah dengan pengalaman indah orang tersebut di masa kecilnya membuka sebuah dimensi yang mungkin tidak pernah disadari oleh orang-orang yang mendengarkan sebelumnya.
Pada dasarnya manusia memiliki rasa ingin tahu, dan mereka cenderung bersemangat dengan sesuatu yang baru, yang menurutnya menarik.
Inilah mengapa banyak orang yang tertarik mendengarkan cerita dongeng atau cerita rakyat, tidak peduli seberapa tua usia mereka. Mereka seperti masuk ke dimensi fantasi dan mereka menyenangi itu.
Maka dari itu tidak heran jika banyak seniman yang mengangkat tema-tema fantasi jadul ke dalam karya seni mereka, termasuk di dalamnya lukisan, musik, film, hingga game.
Saya ingat ketika saya sedang mendengarkan sebuah lagu ABBA di Youtube, salah satu komentar terpopuler berkata, “Saya tidak tahu, saat mendengarkan ini, saya merasa berada di sebuah kenangan yang saya belum pernah mengalaminya.”
Dengan menikmati nostalgia, banyak orang yang mendapatkan inspirasi darinya.
Ketika seseorang menikmati entri nostalgia, tubuhnya akan bereaksi dengan hal-hal yang ia nikmati tersebut.
Misalnya, saat seseorang menikmati cerita horor jadul yang benar-benar menyeramkan, ditambah dengan atmosfernya yang mendukung seperti di pedalaman atau di tengah hutan, pikirannya akan terstimulus yang membuat ia semakin antusias untuk masuk ke dalam atmosfernya.
Menikmati konten nostalgia dapat membuat orang menjadi lebih bahagia, sebab stimulus tersebut.
Contoh lain, jika seseorang telah selesai menikmati sebuah film zaman dulu yang mana segala sesuatunya masih hutan dan tampak keasriannya, ia mungkin akan melihat hal-hal yang terjadi hari ini sudah jauh berbeda dari zaman dulu.
Jumlah hutan menipis, jumlah hewan langka sudah berkurang, dan banyak dari beberapa entri nostalgia yang sudah tidak dapat dinikmati lagi.
Ini bisa merangsang pikiran kita agar senantiasa terus menjaga alam, atau membuat materi edukasi tentang pentingnya menjaga alam ini karena pastinya kita ingin anak cucu kita masih dapat menikmati keindahan apa yang telah kita nikmati sewaktu kita kecil.
Begitu pun dengan mendengarkan musik yang temanya lembut dan sarat nostalgia, hal itu dapat memberikan motivasi dan inspirasi untuk melakukan sesuatu.
Jika seseorang sudah lebih bersemangat, dapat dipastikan ia sudah lebih berbahagia dan tentu saja itu dapat membuatnya lebih produktif dan bermanfaat.
Kita mengetahui betapa banyaknya kekejaman yang terjadi di masa lalu. Peperangan, penjajahan, pembantaian, dan kekejian lainnya.
Beberapa negara maju sudah belajar dari hal ini dan mencoba terus melakukan perbaikan demi menghapus masa lalunya yang kelam. Bahkan, Kanada menerapkan budaya “sorry” sebab banyak sekali kekejian di masa lalu yang dilakukan oleh warganya.
Hikmah dari sejarah adalah untuk menjadikan hari esok lebih baik lagi dengan belajar darinya.
Contoh lain, kita mungkin sering mendengar jika rawan sekali terjadi perampokan di zaman dulu. Inilah yang membuat beberapa orang tergelitik untuk membuat kamera pengintai/CCTV untuk meminimalisir hal ini terjadi kembali.
Pada dasarnya, teknologi diciptakan untuk menambal kekurangan masa lalu dan membuat masa depan menjadi lebih mudah serta lebih baik.
Apa yang membuat seseorang lebih baik? Sejarah pastinya. Setahun lalu pun sejarah, minggu lalu pun sejarah, kemarin pun sejarah, bahkan saat kalian mengedipkan mata pun, kedipan terakhir sudah menjadi sejarah, sudah menjadi ‘nostalgia’.
Nostalgia, yang juga menjadi bagian dari sejarah, memberikan reaksi bagi beberapa orang untuk terenyuh dan menyediakan berbagai perbaikan untuk membuat hari esok terlihat lebih sempurna.
Beberapa dari kita berkaca dari indahnya bernostalgia, sehingga memiliki antusias yang tinggi untuk tetap mempertahankan keindahan tersebut.
Jadi, tidak ada yang salah dengan bernostalgia, selama kita tahu apa hikmah yang dapat diambil dari kegiatan bernostalgia tersebut. 🤗