Level HidupBeberapa banyak yang heran mengapa beranda media sosial saya bersih dari keluhan masalah-masalah pribadi. Beberapa bahkan pernah bertanya apakah saya pernah terkena masalah, saya menjawab tentu saja iya. Masalah pribadi saya bahkan segunung.

Kemudian beberapa orang bertanya kembali mengapa saya seakan-akan seperti tidak punya masalah, saya hanya tertawa sedikit kemudian saya bercerita tentang apa yang terjadi pada diri saya yang sebenarnya, lalu secara dramatis mereka spontan mengusap-usap punggung saya. Dude, relaxโ€ฆ

Saya tahu sulit sekali mencari orang yang dapat diajak mendengar tanpa harus mendapatkan penilaian awal. Maka dari itu, saya membuat ramuan saya sendiri agar saya tetap terlihat bahagia.


Tips Lebih Bahagia Ala Anandastoon #3

Pahami Level Hidup

Kita mungkin pernah mendengar seseorang yang mencemooh orang lain yang dirasa lebih rendah darinya dengan sebutan “Nggak level!”

Secara mengejutkan, level kehidupan itu memang nyata adanya, atau lebih sering kita dengar dengan “derajat hidup”. Adakalanya seseorang berada di level kehidupan di yang paling bawah, atau terkadang berada di puncaknya. Benar, derajat atau level kehidupan seseorang berbeda-beda.

Agar kehidupan kita lebih berbahagia, salah satu hal yang harus dipahami adalah berada di mana level kehidupan kita.

Mengapa menyadari level atau derajat kehidupan ini penting?

Tentu saja karena seseorang cenderung ingin bersama orang yang selevel dengannya, faktanya memang sesimpel itu.

Mahasiswa pastinya jarang ada yang mau nongkrong dengan anak SD. Begitu pun anak SD mana yang mau nongkrong dengan anak kuliahan? Sekali pun ada, maka itu sangat jarang terjadi dan merupakan hal yang tidak lazim.

Begitu pun dengan kehidupan di dunia nyata. Misalnya, hampir tidak ada orang rajin yang ingin berteman dengan orang malas, apalagi orang malas yang keras kepala. Sebab tentu saja, orang rajin khawatir akan terbawa malas jika bergaul dengan orang malas, terutama orang malas yang tingkat kemalasannya sudah luar biasa.

Tidak ada orang baik yang ingin memiliki pasangan hidup orang bejat, yakni orang bejat yang kebejatannya kemungkinannya sudah sangat kecil untuk dapat diperbaiki lagi.

Hidup ini adalah permainan, dan masing-masing kita adalah sang pemain yang memerankan peran utama yang telah ditentukan oleh Tuhan, Allah Ta’ala. Pastinya pemain yang profesional tidak ingin bersahabat dengan pemain yang lebih memilih untuk menggunakan cheat atau cara curang lainnya.

Bahkan, para pemain handal akan merasa terhinakan jika harus menggunakan cara yang tidak pantas untuk dapat menyelesaikan permainan lebih cepat dan lebih banyak skor. Mereka berpikir bahwa untuk apa selama ini mereka mengasah bakat permainan mereka jika mereka pada akhirnya mereka harus menggunakan cara-cara curang?

Jika kita ingin, kita dapat membedakan mana orang yang derajatnya sudah tinggi dan mana yang masih rendah, sama halnya kita membedakan mana pemain yang sudah ahli dengan pemain newbie yang menggunakan cheat. Dengan syarat, kita melihatnya dengan hati yang ‘bersih’, atau setidaknya melihatnya secara objektif.

Seseorang tidak dapat menutupi derajat asli mereka.

Saya berikan sebuah contoh di dunia nyata, adalah fenomena orang kaya. Sebenarnya kita dapat membedakan mana orang kaya ‘betulan’ dengan orang kaya ‘jadi-jadian’.

Orang yang meraih kekayaannya dengan jalan yang wajar lewat kerja keras ekstra akan terlihat sangat berbeda dengan orang kaya yang memaksakan dirinya dengan memilih jalan pintas, entah dengan kredit barang mewah diluar kemampuannya atau bahkan hingga mendatangi dukun atau paranormal.

Orang yang meraih harta kekayaannya dengan cara yang wajar akan merasa terhinakan jika ia masih harus menerima bantuan sosial (bansos) atau akan merasa tersakiti jika ia harus melakukan korupsi karena itu akan menodai hasil kerja kerasnya selama ini. Tentu jauh berbeda dengan orang yang kaya lewat jalan pintas.

Logikanya, orang yang baru mendapatkan kenaikan level atau derajat, mereka cenderung memberitahu orang-orang disekitarnya atas kabar baiknya tersebut.

Orang yang baru pertama kali makan di restoran mewah biasanya akan cenderung memposting kegiatannya di media sosial dengan niat yang murni ‘pamer’. Namun jika seseorang sudah sering makan di restoran mewah tersebut, lama kelamaan kebiasaan memposting di jejaring sosialnya tentang kegiatan makannya tersebut akan semakin berkurang.

Tentu saja orang yang sudah sering akan bosan memposting kegiatan yang serupa setiap kali ia lakukan kegiatan tersebut.

Sama seperti saat saya baru mendapatkan kerja di sebuah kantor pada gedung bertingkat, hampir setiap hari saya selfie dan mempostingnya ke media sosial saya secara bangga. Sampai akhirnya, saya seperti orang bodoh jika terus memposting hal tersebut berulang kali.

Orang yang baru pertama kali mendapatkan sebuah ilmu akan cenderung memiliki hasrat untuk menceramahi setiap orang di sekelilingnya dan cenderung merasa lebih memiliki banyak ilmu daripada yang lainnya. Berbeda jika ilmunya sudah berada di level yang cukup tinggi, ia menyadari bahwa selama ini ia tidak mengetahui apa-apa.

Maka benar jika level kehidupan ini dapat diibaratkan dengan padi yang semakin berisi, semakin merunduk.

Maka sudah sewajarnya kalian pun menyadari sudah atau masih ada di level yang mana kehidupan kalian. Jika kalian merasa level kehidupan kalian masih rendah, lalu bagaimana cara kalian mendapatkan level yang lebih tinggi?

Kita sebenarnya dapat meningkatkan derajat kehidupan kita secara lebih cepat dan tanpa cheat dengan cara yang mudah, yakni bergaul dengan orang-orang yang derajat kehidupannya juga sudah tinggi.

Saya yang muslim teringat hadits Nabi Muhammad saw.,

โ€œPermisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.โ€
(HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke Twitter
๐Ÿค— Selesai! ๐Ÿค—
Ada masalah kesehatan mental? Bingung curhat ke mana?
Curhat ke Anandastoon aja! Mari, klik di sini. ๐Ÿ’—

  • Sebelumnya
    Tips Lebih Bahagia 2: Jujur Kepada Diri Sendiri

    Berikutnya
    Tips Lebih Bahagia 4: Bersyukur Maksimal


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. ๐Ÿ˜‰

    Kembali
    Ke Atas

    Terima kasih telah membaca artikel Anandastoon!

    Apakah artikelnya mudah dimengerti?

    Mohon berikan bintang:

    Judul Rate

    Desk Rate

    Terima kasih telah membaca artikel Anandastoon!

    Dan terima kasih juga sudah berkontribusi menilai kemudahan bacaan Anandastoon!

    Ada saran lainnya untuk Anandastoon? Atau ingin request artikel juga boleh.

    Selamat datang di Polling Anandastoon.

    Kalian dapat iseng memberi polling seperti di Twitter, Facebook, atau Story Instagram. Pollingnya disediakan oleh Anandastoon.

    Kalian juga dapat melihat dan menikmati hasil polling-polling yang lain. ๐Ÿ˜Š


    Memuat Galeri Poll...

    Sebentar ya, Anandastoon muat seluruh galeri pollnya dulu.
    Pastikan internetmu tetap terhubung. ๐Ÿ˜‰

    Asik poll ditemukan!

    Silakan klik salah satu poll yang kamu suka untuk mulai polling!

    Galeri poll akan terus Anandastoon tambahkan secara berkala. ๐Ÿ˜‰

    Judul Poll Galeri

    Memuat poll...

    Sebentar ya, Anandastoon memuat poll yang kamu pilih.
    Pastikan internetmu tetap terhubung. ๐Ÿ˜‰

    Masih memuat ~

    Sebelum memulai poll,

    Anandastoon ingin memastikan bahwa kamu bukan robot.
    Mohon agar menjawab pertanyaan keamanan berikut dengan sepenuh hati.
    Poll yang 'janggal' berpotensi dihapus oleh Anandastoon.
    Sebab poll yang kamu isi mungkin akan bermanfaat bagi banyak orang. ๐Ÿค—

    Apakah nama hari sebelum hari Kamis?

    Mohon jawab pertanyaan keamanan ini. Jika jawaban benar, kamu langsung menuju pollnya.

    Senin
    Rabu
    Jumat
    Sabtu

    Atau, sedang tidak ingin mengisi poll?

     

    Wah, poll telah selesai. ๐Ÿค—

    Sebentar ya... poll kamu sedang di-submit.
    Pastikan internetmu terhubung agar dapat melihat hasilnya.

    Hasil poll ๐Ÿ‘‡

    Menunggu ~

    Ups, sepertinya fitur ini masih dikembangkan Anandastoon

    Di sini nantinya Anandastoon akan menebak rekomendasi artikel yang kamu inginkan ~

    Heihei maihei para pembaca...

    Selesai membaca artikel Anandastoon? Mari, saya coba sarankan artikel lainnya. ๐Ÿ”ฎ

     

    Ups, sepertinya fitur ini masih dikembangkan Anandastoon

    Di sini nantinya kamu bisa main game langsung di artikelnya.

    Permainan di Artikel

    Bermain dengan artikel yang baru saja kamu baca? ๐Ÿ˜ฑ Kek gimana tuh?
    Simpel kok, cuma cari kata dalam waktu yang ditentukan.

    Mempersiapkan game...

    Aturan Permainan

    1. Kamu akan diberikan sebuah kata.

    2. Kamu wajib mencari kata tersebut dalam artikel.

    3. Kata yang ditemukan harap diblok atau dipilih.
    Bisa dengan klik dua kali di laptop, atau di-tap dan tahan sampai kata terblok.

    4. Terus begitu sampai kuota habis. Biasanya jumlahnya 10 kuota.

    5. Kamu akan berhadapan dengan waktu yang terus berjalan.

    6. DILARANG Inspect Element, CTRL + F, atau find and replace. Juga DILARANG berpindah tab/windows.