Hari ini sudah sangat banyak orang baik yang meluangkan waktunya untuk membuat addons programming seperti framework, atau plugin, atau library untuk mempersingkat waktu kerja programmer. Suatu jasa yang sepertinya banyak programmer lupa untuk berterima kasih akannya.

Banyak programmer yang alih-alih berterima kasih dengan semua produk addons yang mereka pakai tersebut kepada sang vendor, mereka justru meributkan dan berdebat mengenai addons tersebut. Padahal, mereka memakai seluruh addons tersebut gratis.

Siapa yang pernah membayar jQuery, atau Bootstrap, atau bahkan bahasa pemrograman beserta softwarenya seperti browser, Android Studio, Dart, Flutter, hingga Java, Python, dan beberapa bahasa pemrograman lainnya? Tidak ada.

Lalu apa sebenarnya yang saya khawatirkan?

Saya semakin kemari semakin jarang menemukan programmer yang benar-benar paham konsep dan fundamental. Justru yang sering saya temui adalah programmer yang sepertinya baru kenal beberapa istilah teknis kemudian mereka sudah berani mendebat yang lain.

Bahkan saya pernah mendengar seorang mahasiswa berprinsip, “di kampus saya, yang namanya ngoding itu ya pakai library atau framework.”

Lebih parah lagi, banyak programmer yang lebih mengandalkan tools hingga bahkan fitur drag and drop. Mereka seakan sudah hampir tidak lagi mengenali algoritma-algoritma yang dibutuhkan untuk menunjang aplikasi mereka.

Atau singkatnya, banyak programmer yang untuk algoritma paling sederhana sekali pun, mereka lebih memilih untuk menggunakan plugin daripada menulis kode mereka sendiri yang mungkin hanya beberapa baris.

Saya sejenak melepas penat saya dari kegiatan ngoding saya dan membuka emulator konsol jadul dan bermain salah satu permainannya. Di sana saya berpikir, “Wew dengan bahasa assembly begini mereka berhasil membuat permainan yang luar biasa mulus meski dengan grafik dan memori yang sangat terbatas.”

Kini saya bahkan merasa kesulitan meski hanya untuk mencari algoritma simpel semisal tubrukan momentum antar lingkaran seperti yang terjadi di permainan biliar. Yang saya temukan justru semuanya library yang sudah jadi dan terlalu kompleks karena banyak modul yang saya tidak butuhkan seperti gravitasi dan damping segala macamnya.

Bahkan karena komplektivitas sebuah library dengan banyak modul yang kurang diperlukan, dapat memperbesar kemungkinan adanya bug tambahan serta kebocoran memori.

Padahal saya hanya ingin buat algoritma sederhana yang hanya melibatkan massa, friksi, dan kecepatan saja.

Mengapa seseorang harus terlalu ribet?

Siapa di sini yang ukuran librarynya jauh besar daripada kodingan utamanya hanya untuk sebuah aplikasi simpel CRUD? Sangat tidak lucu jika ada programmer membuat aplikasi kalkulator saja ukuran aplikasinya harus lebih dari 10MB. Bandingkan game kompleks jadul Nintendo (NES) seperti Mega Man yang ukuran maksimalnya hanya 512KB sudah termasuk grafik dan musik.

Justru programming sebenarnya adalah seni menyusun algoritma seperlunya saja yang kemudian diterapkan ke dalam masing-masing bahasa pemrograman seefisien mungkin.

Trik algoritma ini bukan hanya berlaku untuk alur utama dari sebuah program aplikasi atau game saja, namun juga berlaku untuk keamanan, optimasi, pengolahan data, hingga proses penyortirannya.

Mengapa kita berusaha mengajari mesin dengan algoritma-algoritma tersebut? Karena tentu saja untuk menyenangkan hati para penggunanya. Bagaimana seorang ingin memakai aplikasi yang algoritma utamanya mulus namun algoritma penunjangnya jeblok.

Seperti, dulu ada kasus seorang kenalan rekan programmer saya yang ‘jago’ ngoding sehingga aplikasinya berjalan lancar minim bug. Namun saat pelanggannya memiliki data lebih dari 10000 baris, aplikasinya membutuhkan waktu hingga 3 (tiga) menit untuk memuat seluruh data.

Bencana. Benar-benar sebuah bencana. Itu pun yang masih bermasalah baru dari segi algoritma optimasi data, belum lagi algoritma penunjang lain seperti keamanan data dan sanitasi inputan.

Sebenarnya saya tidak begitu peduli dengan istilah-istilah yang ada dalam dunia program. Saya hanya memikirkan apa yang membuat klien saya puas, itulah metode yang saya ambil.

Jadi jika berdebat masalah teori, pasti saya sudah menyerah kalah bahkan sebelum debatnya dimulai. Inilah alasan mengapa saya menghindari debat dalam bentuk apa pun. Karena kualifikasi sebenarnya adalah, mereka yang berhasil membuat para penggunanya bahagia adalah pemenangnya.

Suka
Komentar
pos ke FB
pos ke Twitter
🤗 Selesai! 🤗

  • Berikutnya
    Programing Adalah Tentang Konsep, Bukan Teori


  • 0 Jejak Manis yang Ditinggalkan

    Minta Komentarnya Dong...

    Silakan tulis komentar kalian di sini, yang ada bintangnya wajib diisi ya...
    Dan jangan khawatir, email kalian tetap dirahasiakan. 😉

    Kembali
    Ke Atas

    Terima kasih telah membaca artikel Anandastoon!

    Apakah artikelnya mudah dimengerti?

    Mohon berikan bintang:

    Judul Rate

    Desk Rate

    Terima kasih telah membaca artikel Anandastoon!

    Dan terima kasih juga sudah berkontribusi menilai kemudahan bacaan Anandastoon!

    Ada saran lainnya untuk Anandastoon? Atau ingin request artikel juga boleh.

    Selamat datang di Polling Anandastoon.

    Kalian dapat iseng memberi polling seperti di Twitter, Facebook, atau Story Instagram. Pollingnya disediakan oleh Anandastoon.

    Kalian juga dapat melihat dan menikmati hasil polling-polling yang lain. 😊


    Memuat Galeri Poll...

    Sebentar ya, Anandastoon muat seluruh galeri pollnya dulu.
    Pastikan internetmu tetap terhubung. 😉

    Asik poll ditemukan!

    Silakan klik salah satu poll yang kamu suka untuk mulai polling!

    Galeri poll akan terus Anandastoon tambahkan secara berkala. 😉

    Judul Poll Galeri

    Memuat poll...

    Sebentar ya, Anandastoon memuat poll yang kamu pilih.
    Pastikan internetmu tetap terhubung. 😉

    Masih memuat ~

    Sebelum memulai poll,

    Anandastoon ingin memastikan bahwa kamu bukan robot.
    Mohon agar menjawab pertanyaan keamanan berikut dengan sepenuh hati.
    Poll yang 'janggal' berpotensi dihapus oleh Anandastoon.
    Sebab poll yang kamu isi mungkin akan bermanfaat bagi banyak orang. 🤗

    Apakah nama hari sebelum hari Kamis?

    Mohon jawab pertanyaan keamanan ini. Jika jawaban benar, kamu langsung menuju pollnya.

    Senin
    Rabu
    Jumat
    Sabtu

    Atau, sedang tidak ingin mengisi poll?

     

    Wah, poll telah selesai. 🤗

    Sebentar ya... poll kamu sedang di-submit.
    Pastikan internetmu terhubung agar dapat melihat hasilnya.

    Hasil poll 👇

    Menunggu ~

    Ups, sepertinya fitur ini masih dikembangkan Anandastoon

    Di sini nantinya Anandastoon akan menebak rekomendasi artikel yang kamu inginkan ~

    Heihei maihei para pembaca...

    Selesai membaca artikel Anandastoon? Mari, saya coba sarankan artikel lainnya. 🔮

     

    Ups, sepertinya fitur ini masih dikembangkan Anandastoon

    Di sini nantinya kamu bisa main game langsung di artikelnya.

    Permainan di Artikel

    Bermain dengan artikel yang baru saja kamu baca? 😱 Kek gimana tuh?
    Simpel kok, cuma cari kata dalam waktu yang ditentukan.

    Mempersiapkan game...

    Aturan Permainan

    1. Kamu akan diberikan sebuah kata.

    2. Kamu wajib mencari kata tersebut dalam artikel.

    3. Kata yang ditemukan harap diblok atau dipilih.
    Bisa dengan klik dua kali di laptop, atau di-tap dan tahan sampai kata terblok.

    4. Terus begitu sampai kuota habis. Biasanya jumlahnya 10 kuota.

    5. Kamu akan berhadapan dengan waktu yang terus berjalan.

    6. DILARANG Inspect Element, CTRL + F, atau find and replace. Juga DILARANG berpindah tab/windows.